Waspada, Cuaca Dingin Bisa Picu Kenaikan Berat Badan, Ini 4 Alasannya!
Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Jumat, 04 Nov 2022 09:30 WIB
Penyebab berat badan naik saat cuaca dingin/Foto: Pexels.com/Shvets Production
Ada banyak faktor yang membuat berat badan seseorang bisa naik, mulai dari faktor genetik, gaya hidup, nafsu makan, kurang tidur, siklus menstruasi, kehamilan, atau bahkan karena suhu udara yang dingin.
Penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) membuktikan bahwa kenaikan berat badan di musim dingin seperti musim penghujan adalah hal yang nyata. Dilansir dari Eat This, Not That!, inilah alasan yang melatarbelakangi fenomena kenaikan berat badan saat cuaca dingin.
Naiknya Nafsu Makan
Ilustrasi makan/Foto: Freepik.com/freepik |
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat melatonin, hormon yang bertanggung jawab terhadap siklus bangun dan tidur sekaligus meningkatkan nafsu makan di dalam tubuh seseorang naik hingga 80 persen saat cuaca dingin.
Selain itu, ketika suhu udara di sekitar seseorang turun, mereka tidak hanya mencari syal, sarung tangan, selimut, dan pakaian hangat saja, tetapi juga makanan yang lebih berat dan hangat. Faktanya, makan memang dapat menaikkan suhu tubuh.
Ini bisa jadi merupakan alasan yang membuat meningkatnya keinginan untuk makan semangkuk sup yang hangat atau pasta yang mengenyangkan di saat cuaca sedang dingin-dinginnya.
Berkurangnya Aktivitas
Cuaca dingin cenderung membuat seseorang kurang aktif beraktivitas dan akhirnya membakar lebih sedikit kalori dibandingkan dalam kondisi cuaca yang normal. Selain olahraga yang rutin dilakukan, aktivitas fisik juga dapat menurun selama musim dingin.
![]() Ilustrasi suhu dingin (Foto: Pexels/Leah Kelley) |
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa melakukan olahraga di dalam ruangan seperti naik turun tangga, angkat beban, berlari di treadmill, atau yoga. Kamu juga bisa berinvestasi dengan membeli gim yang membantumu bermain sambil bergerak seperti Ring Fit Adventure untuk Nintendo Switch atau BOXVR untuk PS4.
Terlalu Banyak Tidur
Ilustrasi tidur/Foto: Freepik/@senivpetro |
Kurangnya sinar matahari saat cuaca dingin atau hujan memiliki efek yang cukup signifikan terhadap hormon seseorang, terutama hormon-hormon yang mengatur waktu tidur seseorang.
Di bulan-bulan musim penghujan, tubuh seseorang akan memproduksi lebih banyak hormon tidur. Pada akhirnya kantuk yang kerap melanda ini akan menurunkan motivasi seseorang untuk pergi ke pusat kebugaran atau bergerak secara aktif. Berolahraga di pagi hari ketika matahari mulai muncul akan sedikit mengatasi dampak dari berkurangnya sinar matahari di musim penghujan ini.
Meningkatnya Metabolisme
Meskipun hal ini terdengar seperti berita yang baik, meningkatnya metabolisme dalam tubuh seseorang lebih berisiko untuk menyebabkan kenaikan berat badan alih-alih membakar lemak jika tidak mampu mengontrolnya.
![]() Ilustrasi suhu dingin (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio) |
Menurut peneliti dari Maastricht University di Belanda, meningkatnya metabolisme saat cuaca sedang dingin adalah sebuah respons dari tubuh yang berusaha membakar lebih banyak energi atau kalori untuk tetap menjaga suhu tubuh tetap hangat. Pada akhirnya, hal ini membuat seseorang membutuhkan lebih banyak makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)
CERITA YUK!
Ilustrasi makan/Foto: Freepik.com/freepik
Ilustrasi tidur/Foto: Freepik/@senivpetro
