Sama-Sama Teh Jepang, Apa Perbedaan Matcha dan Hojicha?

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Kamis, 26 Jun 2025 06:45 WIB
Sama-Sama Teh Jepang, Apa Perbedaan Matcha dan Hojicha?
Minuman matcha dan hojicha/Foto: lifeforstock

Masyarakat Jepang lekat dengan budaya minum teh dalam keseharian mereka. Ada beragam jenis teh khas Jepang, dua di antaranya yang juga populer di Indonesia seperti matcha dan hojicha.

Publik tanah air mungkin lebih familiar dengan matcha, yang akhir-akhir ini lagi marak. Matcha telah menjadi primadona yang disajikan dalam bentuk minuman matcha latte, hingga berbagai dessert. Namun, selain matcha, popularitas hojicha sebagai minuman maupun makanan juga nggak kalah naik.

Meski sama-sama teh Jepang, ada perbedaan antara bubuk matcha dan hojicha, mulai dari proses pembuatan sampai karakteristiknya. Hojicha berasal daun teh hijau yang dipanggang. Matcha, di sisi lain, dibuat dari daun teh hijau yang digiling menjadi bubuk halus. Hal ini membuat warna keduanya juga tidak sama. Matcha berwarna hijau terang, sedangkan hojicha berwarna cokelat kemerahan.

Biar kamu lebih paham, simak penjelasan bedanya matcha dan hojicha berikut ini.

Matcha

Bubuk matcha/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Baik matcha maupun hojicha berasal dari daun teh hijau di Jepang. Tetapi, ada perbedaan mendasar dalam proses produksinya.

Matcha dibuat dari daun teh muda yang ditanam di tempat teduh supaya warnanya lebih terang. Setelah dipanen, daun teh kemudian dikukus, dikeringkan, dan digiling menjadi bubuk halus berwarna hijau terang yang dikenal sebagai matcha. Bubuk matcha yang diseduh memiliki profil rasa yang kompleks, yaitu earthy, sedikit pahit, manis, creamy, dan gurih, dengan tekstur yang lembut.

Bicara soal nutrisi, matcha dikenal kaya akan antioksidan katekin (terutama EGCG), asam amino L-theanin, dan kafein. Mengutip EatingWell, kombinasi unik antara ketiganya dapat memberi efek relaksasi, meningkatkan fungsi kognitif, dan mendukung kesehatan jantung. Selain itu, matcha membantu menjaga kadar gula darah dan mendukung proses penurunan berat badan.

Hojicha

Hojicha/Foto: Instagram.com/hojicha.co

Hojicha diproduksi dengan menggulung rapat daun teh tua, batang, tangkai, dan ranting lalu memanggangnya perlahan pada suhu tinggi, dilansir dari Matcha.com. Hojicha kemudian dapat dibiarkan dalam bentuk daun atau digiling menjadi bubuk. Proses pemanggangan ini meninggalkan warna cokelat kemerahan dan aroma panggang yang khas pada hojicha, dengan sentuhan rasa smoky, manis, nutty, gurih, dan lebih tidak pahit. Sajian minuman hojicha pun akan cenderung kecokelatan saat diseduh.

Merujuk laman Nio Teas, kandungan L-theanine dalam hojicha dapat memberikan efek menengangkan untuk meredakan stres. Hojicha juga mengandung vitamin C yang berkontribusi terhadap efek anti-penuaan dini, sementara kandungan katekin, polifenol, dan vitamin A, C, dan E mendukung sistem kekebalan tubuh, menyehatkan jantung, hingga mengurangi peradangan. Teh ini juga membantu meningkatkan metabolisme dan pembakaran kalori.

Perbandingan Kandungan Kafein Matcha dan Hojicha

Minuman matcha/Foto: Freepik.com/freepik

Perbedaan signifikan lain antara matcha dan hojicha adalah kandungan kafeinnya. Kandungan kafein pada matcha lebih tinggi daripada hojicha.

Mengutip laman Jade Leaf Matcha, secangkir matcha dapat mengandung lebih dari 75 mg kafein, menjadikannya pilihan yang tepat untuk mengawali pagi atau untuk menambah energi di sore hari.

Di sisi lain, hojicha hanya mengandung kurang dari 8 mg kafein per cangkir. Kandungan kafein hojicha yang lebih rendah menjadikannya ideal dinikmati sore atau malam hari untuk melepas lelah setelah seharian beraktivitas.

Penggunaan dan Penyajian

Penyajian hojicha latte/Foto: Instagram.com/hojicha.co

Baik bubuk matcha juga hojicha merupakan bahan yang serbaguna dalam hal kuliner. Keduanya cocok digunakan sebagai bahan dalam berbagai jenis latte, smoothie, kue, es krim, puding, bahkan masakan.

Penyajian bubuk matcha dilakukan dengan cara mencampurkan bubuk matcha dengan air panas 80 derajat celsius di dalam mangkuk teh. Kocok menggunakan chasen (pengocok bambu) secara cepat dengan gerakan zig-zag hingga muncul busa di permukaan. Campurkan dengan susu dan pemanis untuk membuat matcha latte.

Menurut laman Hojicha. Co, hojicha paling sering diminum sebagai teh atau latte tradisional. Hojicha pun bisa disajikan dengan cara yang sama seperti bubuk matcha. Sedangkan, untuk hojicha dalam bentuk daun teh, seduh daunnya ke dalam air panas kurang dari satu menit agar rasanya tidak terlalu pahit. 

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES