Pekan Menyusui Sedunia 2025, Pentingnya Dukungan Khusus Berkelanjutan untuk Ibu Menyusui
Menyusui adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. Air susu ibu (ASI) adalah makanan ideal untuk bayi karena aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari berbagai penyakit umum pada masa kanak-kanak.
ASI menyediakan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya, dan terus memenuhi hingga setengah atau lebih kebutuhan nutrisi anak selama paruh kedua tahun pertama, hingga sepertiga selama tahun kedua kehidupannya.
Aliansi Aksi Menyusui Dunia (World Alliance for Breastfeeding Action atau WABA) bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menggagas World Breastfeeding Week atau Pekan Menyusui Sedunia (disebut juga Pekan ASI Sedunia). Tujuannya adalah untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung pemberian ASI di seluruh dunia.
Apa Itu Pekan Menyusui Sedunia?
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/senivpetro
Pekan Menyusui Sedunia diperingati setiap tahun pada minggu pertama bulan Agustus, yaitu 1-7 Agustus. Aksi ini dipelopori oleh WHO, UNICEF, Kementerian Kesehatan, dan mitra masyarakat sipil di seluruh dunia. Pekan Menyusui Sedunia ini menjadi wadah untuk mengakui bahwa menyusui merupakan fondasi yang kuat bagi kesehatan, perkembangan, dan kesetaraan seumur hidup, Beauties.
Di bawah naungan kampanye WHO yang sedang berlangsung, "Awal yang Sehat, Masa Depan yang Penuh Harapan", Pekan Menyusui Sedunia tahun ini mengambil tema "Prioritaskan Pemberian ASI: Ciptakan Sistem Dukungan yang Berkelanjutan". Tema ini akan menyoroti secara khusus dukungan berkelanjutan yang dibutuhkan perempuan dan bayi dari sistem layanan kesehatan selama perjalanan menyusui mereka.
Artinya, aksi ini memastikan setiap ibu memiliki akses terhadap dukungan dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusui selama ia menginginkannya, dengan berinvestasi dalam konseling menyusui yang terampil, menegakkan Kode Internasional Pemasaran Pengganti ASI, dan menciptakan lingkungan—di rumah, di layanan kesehatan, dan di tempat kerja—yang mendukung dan memberdayakan perempuan.
Saran WHO agar Program Ibu Menyusui Bisa Sukses
Ilustrasi/Foto: Freepik/freepik
WHO dan UNICEF menganjurkan agar anak-anak mulai diberi ASI dalam jam pertama setelah lahir dan diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya. Artinya tidak ada makanan atau cairan lain yang diberikan, termasuk air.
Namun, bertentangan dengan rekomendasi WHO, kurang dari separuh bayi di bawah usia 6 bulan diberi ASI eksklusif, Beauties. Ada beberapa alasan yang membuat ibu tidak menyusui anaknya dalam jangka waktu yang mereka inginkan, salah satunya karena faktor lingkungan yang tidak mendukung.
Menurut WHO, agar program ibu menyusui ini bisa sukses dan berjalan dengan lancar, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu:
Tenaga kesehatan terlatih yang menyediakan konseling menyusui selama kehamilan, saat melahirkan, dan selama dua tahun ke depan.
Cuti berbayar untuk menyusui atau memberikan ASI setelah ibu kembali bekerja.
Cuti orang tua berbayar yang memadai setelah kelahiran bayi.
- Investasi dalam program dukungan menyusui.
Mitra dan keluarga untuk mendukung dan menyemangati ibu menyusui.
Perlindungan dari pemasaran susu formula yang merusak kepercayaan diri dalam menyusui.
Pemberian ASI di Indonesia Meningkat, tapi Para Ibu Membutuhkan Lebih Banyak Dukungan
Ilustrasi/Foto: Freepik/Freepik
Dalam rangka memperingati Pekan Menyusui Sedunia 2025, UNICEF dan WHO menyoroti pentingnya memperkuat sistem pendukung bagi ibu menyusui di Indonesia.
UNICEF dan WHO mengapresiasi komitmen berkelanjutan pemerintah Indonesia untuk melindungi, mempromosikan, dan mendukung pemberian ASI. Angka pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah enam bulan terus meningkat, dari 52 persen pada 2017 menjadi 66,4 persen pada 2024. Namun, masih banyak bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan penuh, yaitu durasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat kesehatan sepenuhnya.
Dengan dukungan yang andal dan berkelanjutan, para ibu dapat mengakses bantuan dengan lebih baik saat mereka membutuhkannya, di mana pun mereka berada, baik itu di tempat kerja, di rumah, atau di komunitas. Hal ini mencakup konseling terampil dari tenaga kesehatan terlatih, kebijakan dan pengaturan tempat kerja yang mendukung pemberian ASI, serta dukungan berkelanjutan dari jaringan komunitas.
“Dengan berinvestasi dalam sistem pendukung bagi ibu menyusui, kami menciptakan jaring pengaman penting yang memastikan tidak ada ibu yang harus menghadapi tantangan menyusui sendirian,” ujar Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, dilansir dari situs resmi WHO.
“Ketika perempuan dan bayi mereka didukung untuk menyusui dengan sukses, hal itu akan memicu serangkaian hasil positif, tidak hanya untuk perkembangan anak, tetapi juga untuk keluarga yang lebih kuat, masyarakat yang lebih sehat, dan pada akhirnya masa depan bangsa yang lebih baik,” paparnya.
Lebih lanjut, Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, mengungkapkan bahwa sistem pendukung yang solid dapat membuat setiap ibu di Indonesia memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk memberi ASI eksklusif selama enam bulan penuh.
“Peningkatan pemberian ASI eksklusif yang stabil di Indonesia merupakan pencapaian yang luar biasa dan mencerminkan komitmen keluarga, masyarakat, dan sistem kesehatan. Dengan sistem pendukung yang lebih kuat, setiap ibu di Indonesia dapat memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan penuh sesuai anjuran, memberikan setiap anak awal kehidupan yang paling sehat,” ungkapnya.
Bukti menunjukkan bahwa menyusui meningkatkan perkembangan kognitif anak hingga 3–4 poin IQ, mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas, serta memberikan perlindungan seumur hidup terhadap penyakit tidak menular. Berbeda dengan produksi susu formula, menyusui juga berkelanjutan secara lingkungan, menurunkan emisi karbon, dan mengurangi limbah kemasan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!