Mengenal Perbedaan Kencing Batu dan Batu Ginjal, dari Gejala hingga Faktor Risikonya
Banyak orang mengira bahwa kencing batu dan batu ginjal adalah penyakit yang sama. Wajar saja karena keduanya memang sama-sama terbentuk dari mineral yang mengeras di dalam tubuh. Namun, tahukah kamu bahwa keduanya sebenarnya berbeda?
Dikutip dari detikHealth, dalam dunia medis, kencing batu terbentuk di kandung kemih, sedangkan batu ginjal terbentuk dalam ginjal dan dapat pada bagian di sekitarnya, termasuk saluran kemih. Meskipun berbeda lokasi, keduanya bisa menimbulkan rasa sakit dan komplikasi jika tidak segera ditangani. Nah, biar kamu makin paham, simak perbedaan lengkapnya berikut ini!
Perbedaan Gejala Kencing Batu dan Batu Ginjal
Perbedaan gejala kencing batu dan batu ginjal/Foto: Freepik/Azerbaijan_stockers
Gejala Kencing Batu
Kencing batu sering kali tidak menimbulkan gejala jika ukurannya kecil. Namun, jika sudah membesar, gejala yang bisa muncul antara lain:
- Nyeri di perut bagian bawah
- Sering ingin buang air kecil
- Rasa sakit saat buang air kecil
- Urine berwarna merah karena mengandung darah
- Sulit mengeluarkan urine dalam jumlah banyak
- Infeksi saluran kemih yang berulang
Gejala Batu Ginjal
Berbeda dengan kencing batu, batu ginjal cenderung menunjukkan gejala yang lebih jelas, seperti:
- Nyeri hebat di punggung, perut bawah, atau selangkangan
- Darah dalam urine
- Buang air kecil terasa sakit dan frekuensinya meningkat
- Urine tampak keruh atau berbau tidak sedap
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil jika terjadi infeksi
Penyebab Kencing Batu dan Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai
Penyebab kencing batu dan batu ginjal yang harus diwaspadai/Foto: Freepik/Rawpixel.com
Penyebab Kencing Batu
Kencing batu umumnya terjadi ketika kandung kemih tidak sepenuhnya kosong setelah buang air kecil. Beberapa faktor yang bisa menyebabkannya antara lain:
- Kandung kemih neurogenik:Â Gangguan saraf yang mengontrol kandung kemih sehingga menyebabkan urine tertahan lebih lama.
- Divertikulum kandung kemih: Adanya kantong kecil pada dinding kandung kemih akibat lemahnya dinding tersebut sehingga dapat membuat urine tertampung dan memicu pembentukan batu.
- Infeksi saluran kemih (ISK): Peradangan pada kandung kemih akibat infeksi dapat menyebabkan kencing batu.
- Pembesaran prostat: Umum terjadi pada pria yang lebih tua, kondisi ini menyulitkan pengosongan kandung kemih sepenuhnya.
- Batu ginjal yang berpindah: Jika batu ginjal turun ke kandung kemih dan tidak segera keluar, batu bisa membesar dan menjadi kencing batu.
Penyebab Batu Ginjal
Sementara itu, batu ginjal terbentuk akibat penumpukan mineral dan garam di dalam ginjal. Penyebabnya meliputi:
- Dehidrasi: Kurang minum air membuat urine menjadi lebih pekat sehingga mineral mudah mengkristal.
- Konsumsi garam, gula, atau protein berlebihan: Meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.
- Infeksi atau gangguan metabolisme: Dapat mengubah komposisi urine dan memicu terbentuknya batu ginjal.
3. Faktor Risiko Kencing Batu dan Batu Ginjal
Faktor risiko kencing batu dan batu ginjal/Foto: Freepik/Rawpixel.com
Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kencing batu dan batu ginjal:
Faktor Risiko Kencing Batu
- Pria lebih rentan mengalami kencing batu dibanding wanita
- Lansia
- Riwayat operasi augmentasi kandung kemih
- Struktur uretra (penyempitan saluran kemih)
- Infeksi parasite, seperti schistosomiasis
- Riwayat batu ginjal sebelumnya
Faktor Risiko Batu Ginjal
- Lebih sering dialami pria
- Gangguan metabolisme, seperti hiperparatiroidisme
- Kurang minum air putih
- Riwayat keluarga yang pernah mengalami batu ginjal
- Kelainan struktural pada ginjal
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Obesitas
- Penyakit radang usus
Dari paparan sebelumnya dapat diketahui bahwa kencing batu maupun batu ginjal bisa menjadi masalah kesehatan serius jika tidak segera ditangani. Meskipun keduanya berbeda dalam daerah pembentukannya dan beberapa gejalanya, keduanya tetap bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa serta komplikasi serius.
Agar terhindar dari kencing batu dan batu ginjal, kamu bisa mulai menerapkan pola hidup sehat, seperti memperbanyak minum air putih, menjaga pola makan, dan menghindari makanan tinggi garam serta protein berlebihan. Jika mengalami gejala mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! Â