Mengenal Fenomena Brain Rot, saat Otak Terlalu Lelah Konsumsi Hiburan Tanpa Henti

Gayuh Tri Pinjungwati | Beautynesia
Minggu, 08 Jun 2025 19:30 WIB
Mengenal Fenomena Brain Rot, saat Otak Terlalu Lelah Konsumsi Hiburan Tanpa Henti
Mengenal Fenomena Brain Rot, saat Otak Terlalu Lelah Konsumsi Hiburan Tanpa Henti/Foto: Pexels.com/Mikhail Nilov

Pernahkah kamu merasa habis scroll TikTok atau nonton serial drama berjam-jam, bukannya fresh, malah jadi lebih lelah, kosong, bahkan sulit fokus? Kalau iya, kamu mungkin sedang mengalami yang disebut sebagai brain rot.

Fenomena ini mulai ramai dibicarakan, terutama di kalangan anak muda dan generasi digital yang akrab dengan media sosial, hiburan instan, dan konsumsi konten yang tanpa henti. Tapi, apa, sih, sebenarnya brain rot itu?

Apa Itu Brain Rot?

Apa Itu Brain Rot?/Foto: Pexels.com/ Nam Phong Bùi

Melansir dari Calm, secara harfiah, brain rot berarti otak yang membusuk, tapi tentu ini bukan makna medis atau harfiah. Brain rot adalah istilah populer untuk menggambarkan kondisi mental saat seseorang merasa otaknya mati rasa, sulit berpikir jernih, tidak produktif, atau kehilangan motivasi akibat terlalu banyak mengonsumsi konten hiburan yang dangkal dan berulang, biasanya dari media sosial, video pendek, game, atau binge-watching tanpa henti.

Fenomena ini sering dialami tanpa disadari. Misalnya, kamu cuma niat buka Instagram lima menit, tapi tahu-tahu sudah satu jam berlalu dan kamu lupa mau ngapain. Akhirnya, tugas terbengkalai, kepala pusing, dan muncul rasa bersalah. Inilah tanda-tanda brain rot sedang mengintai.

Kenapa Bisa Terjadi?

Kenapa Bisa Terjadi?/Foto: Pexels.com/Ron Lach

Brain rot terjadi karena otak kita terlalu lama terpapar hiburan instan yang memberikan stimulasi cepat tanpa usaha. Konten yang terus-menerus membuat kita tertawa, terhibur, atau terbawa emosi bisa bikin otak jadi malas untuk berpikir lebih dalam. Akhirnya, kita merasa kehilangan energi dan motivasi untuk melakukan hal-hal produktif atau yang butuh konsentrasi.

Apa Dampaknya?

Apa Dampaknya?/Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Untuk jangka pendek, brain rot membuat kita sulit fokus, gampang terdistraksi, dan malas melakukan hal-hal yang seharusnya jadi prioritas, seperti bekerja, belajar, atau bahkan bersosialisasi. Dalam jangka panjang, kalau tidak dikendalikan, bisa mengganggu kualitas hidup, membuat kita kehilangan kreativitas, hingga berdampak pada kesehatan mental seperti cemas dan depresi ringan.

Lalu, Bagaimana Menghindarinya?

Lalu, Bagaimana Menghindarinya?/Foto: Pexels.com/ Plann

Tenang, kamu nggak harus langsung berhenti total dari media sosial atau hiburan. Tapi ada beberapa cara bijak agar otak tetap sehat. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.

  • Atur waktu layar (screen time), batasi konsumsi konten hiburan, misalnya maksimal 30 menit sebelum tidur.
  • Isi waktu dengan aktivitas mindful, coba baca buku, menulis jurnal, atau berjalan kaki tanpa headphone.
  • Lakukan digital detox, artinya, sediakan satu hari atau beberapa jam dalam seminggu tanpa akses media sosial.
  • Fokus pada konten berkualitas, pilih konten edukatif, inspiratif, atau yang memberi insight baru.
  • Berikan ruang untuk bosan, kadang otak butuh jeda agar bisa kembali kreatif.

Brain rot bukan hal mematikan, tapi bisa jadi alarm bahwa otak kita butuh istirahat dari dunia serba cepat dan instan. Jadi, yuk, mulai lebih bijak mengelola waktu layar dan berikan otak ruang untuk bernapas. Karena merawat pikiran sama pentingnya dengan merawat tubuh dan hati.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES