Kalap Makan Ketika Liburan, Waspada Holiday Heart Syndrome! Apa Itu?
Libur Natal dan Tahun Baru tiba. Perayaan penuh suka cita ini selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tidak sedikit masyarakat yang menjadwalkan waktunya jauh-jauh hari agar bisa pergi liburan atau sekedar makan-makan bersama keluarga.
Namun siapa sangka, musim liburan yang seharusnya menyenangkan justru identik dengan lonjakan kasus penyakit jantung yang serius. Penyakit tersebut bernama Holiday Heart Syndrome, atau dikenal juga Sindrom Jantung Liburan.
Melansir dari laman Health, ahli jantung Regina S. Druz, mengatakan bahwa Holiday Heart Syndrome adalah suatu kondisi yang terkait dengan gangguan irama jantung akibat konsumsi alkohol berlebihan.
American Heart Association (AHA), yang dikutip dari Everyday Health, mengungkap ada lebih banyak orang meninggal akibat serangan jantung selama minggu terakhir bulan Desember, dibandingkan dengan waktu lainnya dalam setahun. Salah satu penyebabnya karena selama musim ini orang-orang biasanya memanjakan diri dengan minuman beralkohol dan makanan berkalori tinggi.
Lantas, seperti apa bahaya ‘Holiday Heart Syndrome’ dan bagaimana cara mengatasinya? Simak rangkuman informasinya seperti dilansir dari detikHealth.
Apa Itu Holiday Heart Syndrome?
Holiday Heart Syndrome/ Foto: Freepik.com/stefamerpik
Beauties, mungkin masih asing dengan sindrom yang satu ini. Holiday Heart Syndrome merupakan penyakit jantung yang berkaitan langsung dengan konsumsi alkohol dan makanan asin yang berlebihan pada masa liburan di negara-negara Barat.
Istilah ‘Holiday Heart Syndrome’ pertama kali dicetuskan oleh Philip Ettinger dan rekan-rekannya pada tahun 1978. Secara umum, istilah ini menggambarkan kondisi seseorang yang mengalami detak jantung tidak normal setelah meminum alkohol terlalu banyak.
Mereka menemukan hubungan antara pesta alkohol dan faibrilasi atrium (jenis aritmia jantung yang paling umum). Temuan ini dipublikasikan dalam American Heart Journal.
Meskipun kemungkinan untuk mengembangkan kondisi jantung ini dapat terjadi kapan saja, namun konsumsi alkohol berlebih paling sering terjadi selama musim liburan seperti malam Natal dan tahun baru. Itu karena selama momen ini banyak orang yang memanjakan dirinya dengan minuman beralkohol serta makanan berkalori tinggi, dan mengabaikan jumlah asupan kalori yang dikonsumsi saat momen ini.
Gejala Holiday Heart Syndrome
Ilustrasi dada terasa tidak nyaman/ Foto: Freepik.com/jcomp
Setiap orang mengalami gejala Holiday Heart Syndrome yang bervariasi. Namun, yang paling umum adalah palpitations atau detak jantung yang tidak teratur.
Dilansir dari laman Web MD, gejala Holiday Heart Syndrome yang paling banyak dikeluhkan sebagai berikut:
- Ketidaknyamanan di dada, seperti ada tekanan di dada.
- Palpitasi, yaitu ketika jantung berdetak dengan kencang dan tidak teratur.
- Kesulitan bernafas, terutama saat menjalani aktivitas sehari-hari, tetapi bisa juga terjadi ketika sedang beristirahat.
- Pusing, terkadang rasanya seperti akan pingsan.
- Merasa sangat lelah, lemah, dan kekurangan energi.
Bagaimana Cara Mengatasi Holiday Heart Syndrome?
Cara mengatasi Holiday Heart Syndrome/ Foto: Freepik.com/freepik
Holiday Heart Syndrome dapat terjadi pada siapa saja, baik usia dewasa maupun orang tua, yang disebabkan oleh konsumsi alkohol dan makanan asin dalam jumlah berlebihan selama masa liburan.
Untuk mengurangi risiko terkena sindrom tersebut, Beauties bisa melakukan beberapa cara berikut ini.
1. Bijak saat Mengonsumsi Makanan dan Minuman
Meskipun tengah berbahagia dan merayakan dengan penuh suka cita, alangkah baiknya tetap mengontrol dan membatasi jumlah konsumsi alkohol. Minum sesuai dengan pedoman kesehatan untuk dapat mencegah terjadinya detak jantung yang tidak teratur.
Selain itu, perhatikan konsumsi makanan asin dan tinggi lemak yang dapat memengaruhi sistem kardiovaskular. Pastikan makan dengan seimbang dan menjaga pola makan sehat agar dapat mendukung kesehatan jantung.
2. Pilih Minuman dengan Bijak
Beberapa jenis minuman beralkohol dapat memiliki efek yang lebih besar pada jantung daripada yang lain. Misalnya, minuman berwarna gelap atau minuman berpemanis tinggi dapat meningkatkan risiko detak jantung yang tidak teratur lebih tinggi.
Jika tetap ingin meminum alkohol, pilih minuman yang kadar alkoholnya lebih rendah. Selain itu, batasi juga konsumsi minuman berkafein atau berenergi yang dapat meningkatkan risiko Holiday Heart Syndrome.
3. Aktif Bergerak
Liburan bukan berarti bisa bermalas-malasan, ya! Sangat penting untuk tetap aktif bergerak dan berolahraga secara rutin. Jika mager pergi ke gym, pilihlah olahraga yang simpel dan mudah dilakukan seperti jogging atau lari.
4. Kelola Stres dengan Baik
Sudah seharusnya liburan diisi dengan kegiatan yang seru dan menyenangkan, maka usahakan untuk mengelola stres dengan baik selama masa liburan. Berbagai teknik manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan dapat membantu menenangkan sistem saraf dan menjaga keseimbangan jantung.
Selain itu, bisa juga buat rencana liburan ke destinasi wisata menarik bersama keluarga, teman, atau pasangan. Luangkan waktu untuk sekedar relaksasi atau bersantai agar terhindari dari kelelahan fisik atau mental yang berlebihan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!