Hobi Rebahan Setelah Makan, Hati-Hati Ini 7 Efek Negatif yang Mengintaimu
Belinda Safitri | Beautynesia
Senin, 14 Jul 2025 18:45 WIB

Bahaya rebahan setelah makan/ Foto: Freepik.com/freepik
Rasa kantuk yang muncul setelah makan memang hal yang sering terjadi ya, Beauties. Tak sedikit orang akhirnya langsung memilih rebahan, entah untuk sekadar relaksasi atau bahkan sampai tertidur. Sekilas, kebiasaan ini terasa wajar dan menenangkan, apalagi di tengah padatnya aktivitas harian.
Namun, tahukah kamu bahwa ada berbagai dampak tersembunyi yang bisa mengintai jika kebiasaan ini terus dilakukan? Oleh karena itu, bagi kamu yang masih sering menyepelekan hal ini, yuk simak sederet efek negatifnya sebagaimana dilansir dari Medcline dan Ganesh Diagnostic!
1. Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan/ Foto: Freepik.com/gpointstudio
Dampak negatif rebahan setelah makan bisa menghambat proses pencernaan alami tubuh. Pasalnya, posisi berbaring menyebabkan makanan tidak turun dengan optimal ke lambung, sehingga memperlambat kerja enzim dan asam lambung dalam menguraikan makanan.
Akibatnya, perut terasa begah, kembung, bahkan bisa memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan. Gejala seperti mual, nyeri ulu hati, hingga sensasi panas di dada (heartburn) sering dialami oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan ini
2. Kualitas Tidur Terganggu
Tidur terganggu/ Foto: Pexels.com/cottonbro studio
Meskipun terasa nikmat, tidur setelah makan malam sebenarnya bisa mengganggu kualitas tidur. Proses pencernaan yang masih berlangsung dapat menyebabkan ketidaknyamanan seperti perut begah atau mulas yang membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Beberapa orang bahkan mengalami gangguan seperti sleep apnea atau sering terbangun di tengah malam karena tekanan lambung pada diafragma saat tidur telentang. Ini pada akhirnya mengganggu ritme tidur dan membuat tubuh tetap merasa lelah di pagi hari.
3. Berat Badan Mudah Naik
Berat badan mudah naik/ Foto: Pexels.com/Annushka Ahuja
Berbaring setelah makan memang bukan penyebab langsung kegemukan, tapi bisa memperbesar risikonya. Saat tubuh tidak aktif setelah makan, metabolisme melambat dan kalori yang masuk tidak segera dibakar.
Apalagi jika kebiasaan ini dilakukan di malam hari, kalori lebih cenderung disimpan sebagai lemak. Seiring waktu, pola ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan memicu masalah metabolik seperti resistensi insulin.
4. Risiko GERD dan Kanker Esofagus
Risiko gerd/ Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio
Bahaya rebahan setelah makan lainnya adalah memicu refluks asam lambung (GERD). Dalam hal ini, asam naik ke kerongkongan karena posisi tubuh yang tidak tegak. Jika terus terjadi, kondisi ini dapat melukai jaringan esofagus dan menyebabkan kondisi prakanker yang disebut Barrett’s Esophagus.
Barrett’s Esophagus sendiri meningkatkan risiko kanker esofagus, terutama jika tidak diobati dalam jangka panjang. Maka dari itu, disarankan menjaga posisi duduk tegak selama 20–30 menit setelah makan untuk mencegah hal ini.
5. Proses Pencernaan Melambat
Proses pencernaan lambat/ Foto: Pexels.com/Polina Zimmerman
Berbaring mengganggu pergerakan alami makanan di dalam saluran cerna. Gerakan peristaltik usus yang mendorong makanan menjadi lebih lambat, sehingga makanan bertahan lebih lama di lambung dan usus.
Akibatnya, kamu bisa merasa kenyang lebih lama, perut kembung, dan muncul ketidaknyamanan. Ini juga bisa memperburuk kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau gangguan cerna lainnya.
6. Penyerapan Nutrisi Tidak Optimal
Penyerapan nutrisi tidak optimal/ Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio
Salah satu kunci penyerapan nutrisi yang maksimal adalah aliran makanan yang lancar melalui saluran cerna. Namun, jika langsung rebahan, pergerakan makanan menjadi tidak efisien sehingga mempengaruhi kemampuan tubuh menyerap vitamin dan mineral penting.
Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat memicu kekurangan nutrisi meski sudah mengonsumsi makanan sehat. Efeknya bisa dirasakan dalam bentuk tubuh mudah lelah, daya tahan menurun, atau masalah kulit dan rambut.
7. Gangguan Gula Darah
Gangguan gula darah/ Foto: Pexels.com/Artem Podrez
Aktivitas ringan setelah makan, seperti berjalan kaki, terbukti membantu mengatur kadar gula darah. Sebaliknya, langsung berbaring malah memperburuk sensitivitas insulin dan bisa meningkatkan risiko resistensi insulin.
Jika kebiasaan ini terus dibiarkan, risiko diabetes tipe 2 pun meningkat. Apalagi pada kamu yang sudah memiliki gangguan metabolik atau kelebihan berat badan.
Jadi, itulah sejumlah efek negatif rebahan setelah makan. Untuk mengatasinya, pastikan kamu berjalan santai selama 10–15 menit setelah makan atau setidaknya duduk dalam posisi tegak, lalu beri jeda sekitar 30 menit sebelum benar-benar berbaring atau tidur.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)