Bukan Roti Biasa! Ini Alasan Sourdough Jadi Primadona di Dunia Baking

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Sabtu, 28 Jun 2025 17:30 WIB
Bukan Roti Biasa! Ini Alasan Sourdough Jadi Primadona di Dunia Baking
Foto: freepik.com/wayhomestudio

Di tengah tren hidup sehat dan eksplorasi rasa autentik, satu jenis roti tampil mencuri perhatian para pencinta kuliner, sourdough. Bukan sekadar roti biasa, sourdough menawarkan sensasi rasa asam alami yang khas, tekstur renyah di luar namun lembut di dalam, serta proses fermentasi yang penuh cerita.

Dari dapur rumahan hingga rak-rak toko roti artisan, sourdough kini menjelma jadi primadona baru di dunia baking. Bukan hanya karena kelezatannya, tapi juga karena nilai gizi dan keunikannya yang buat penasaran.

Jadi, apa sebenarnya yang membuat sourdough begitu istimewa? Yuk, kupas tuntas rahasianya!

Sourdough Si Roti Jadul yang Comeback dengan Gaya

Sourdough Si Roti Jadul yang Comeback dengan Gaya/Foto: freepik.com/wahyu_t

Siapa sangka roti yang sudah eksis sejak zaman Mesir kuno ini justru jadi bintang baru di dapur-dapur modern? Sourdough adalah jenis roti yang dibuat dengan proses fermentasi alami menggunakan “starter” yaitu campuran tepung dan air yang difermentasi hingga terbentuk koloni bakteri asam laktat dan ragi liar. Berbeda dengan roti instan yang mengandalkan ragi komersial, sourdough justru mengambil waktu lebih lama dalam proses pembuatannya, tapi di situlah letak magisnya.

Proses ini menciptakan roti dengan karakter yang unik yaitu kulit luar renyah keemasan, dalamnya kenyal, lembap, dan punya cita rasa asam yang buat ketagihan. Bukan hanya enak, sourdough juga dianggap lebih sehat, lebih alami, dan percaya atau tidak, lebih "hidup".

Rasa yang Beda dari Roti Biasa

Rasa yang Beda dari Roti Biasa/Foto: freepik.com/EyeEm

Kalau kamu pernah coba sourdough, pasti langsung notice rasanya yang beda. Ada sensasi asam segar yang kompleks, sedikit earthy, bahkan kadang ada aroma keju atau yogurt samar-samar. Semua ini adalah hasil dari fermentasi panjang, yang bisa memakan waktu belasan hingga puluhan jam.

Rasa asam ini bukan sekadar gimmick. Ia memberi kedalaman dan keunikan yang membuat sourdough beda dari roti tawar biasa. Tak heran kalau para chef dan baker menyebut sourdough sebagai “roti yang punya kepribadian”.

Lebih Sehat untuk Perut, Lebih Bersahabat buat Tubuh

Lebih Sehat untuk Perut, Lebih Bersahabat buat Tubuh/Foto: freepik.com/wirestock

Salah satu alasan besar kenapa sourdough booming adalah reputasinya yang lebih ramah pencernaan. Proses fermentasi panjangnya membantu memecah gluten sebagian, sehingga bagi sebagian orang (terutama yang punya sensitivitas ringan terhadap gluten), sourdough terasa lebih nyaman di perut.

Selain itu, fermentasi juga mengurangi kandungan asam fitat yang biasanya menghambat penyerapan mineral dalam tubuh. Hasilnya, nutrisi dari roti jadi lebih mudah diserap. Sourdough juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti biasa alias tidak membuat gula darah langsung melonjak drastis.

Ritual Fermentasi yang Jadi Gaya Hidup Baru

Ritual Fermentasi yang Jadi Gaya Hidup Baru/Foto: freepik.com/aprilante

Salah satu daya tarik terbesar sourdough di era sekarang adalah prosesnya. Banyak orang mulai tertarik buat sourdough sendiri di rumah, entah karena tertarik dengan proses fermentasinya yang “meditatif”, atau sekadar karena ingin roti sehat buatan sendiri.

Merawat starter sourdough (alias “anak ragi”) juga jadi semacam ritual baru. Banyak baker rumahan bahkan memberi nama pada starter mereka, karena memang butuh perhatian rutin, “diberi makan”, dan dijaga kondisinya seperti merawat tanaman atau hewan peliharaan kecil.

 

Tahan Lama Tanpa Bahan Tambahan

Tahan Lama Tanpa Bahan Tambahan/Foto: freepik.com/freepik

Roti biasa biasanya harus segera dimakan dalam sehari atau dua hari karena cepat basi atau berjamur, kecuali ditambahkan pengawet. Nah, sourdough punya keunggulan alami. Bakteri baik hasil fermentasinya menghasilkan asam laktat yang memperlambat pertumbuhan jamur. Artinya, sourdough bisa tetap enak dimakan bahkan setelah 3–5 hari, tanpa perlu bahan pengawet buatan.

Kalau kamu belum pernah coba, mungkin sekarang adalah waktu yang pas untuk mencicipi (atau bahkan mencoba buat) sourdough pertamamu. Karena sekali kenal sourdough, rasanya susah balik ke roti biasa!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES