Batasi 6 Sayuran Ini untuk Penderita Asam Urat Biar Nggak Gampang Kambuh

Nazwa Yuliana | Beautynesia
Rabu, 02 Jul 2025 10:30 WIB
Batasi 6 Sayuran Ini untuk Penderita Asam Urat Biar Nggak Gampang Kambuh
Sederet sayuran yang perlu dibatasi penderita asam urat/Foto: Pexels.com/Ketut Subiyanto

Asam urat atau gout merupakan jenis arthritis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi. Akibatnya, penderita sering mengalami nyeri sendi yang tiba-tiba dan tajam, bengkak, hingga peradangan yang terasa sangat menyiksa. Penyakit ini dapat mengganggu mobilitas dan kenyamanan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Penyebab utama asam urat adalah tingginya kadar asam urat dalam darah. Ketika tubuh memecah zat purin, senyawa alami yang ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman, maka akan terbentuk asam urat. Dalam kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui ginjal. Namun jika produksinya berlebihan atau pengeluarannya terganggu, kristal asam urat akan menumpuk di persendian.

Selama ini, makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, dan seafood dikenal sebagai pantangan utama penderita asam urat. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa beberapa jenis sayuran juga mengandung purin dalam kadar sedang hingga tinggi, sehingga bisa memengaruhi kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita asam urat untuk mengetahui sayuran apa saja yang perlu dibatasi atau bahkan dihindari.

Berikut adalah daftar sayuran yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan oleh penderita asam urat, dilansir dari Livestrong dan New Health Guide.

1. Bayam

Bayam/ Foto: Pexels.com/ Lisa from Pexels

Bayam dikenal sebagai sayuran hijau yang kaya akan nutrisi, mulai dari vitamin A, vitamin K, hingga zat besi dan antioksidan. Sayangnya, bayam juga mengandung purin dalam jumlah yang cukup tinggi, yakni sekitar 57 mg purin per 100 gram bayam mentah.

Kandungan purin ini cukup signifikan untuk meningkatkan kadar asam urat jika dikonsumsi secara berlebihan, terlebih bagi penderita yang sudah memiliki riwayat gout. Saat asam urat sedang kambuh, sebaiknya hindari konsumsi bayam sepenuhnya dan konsultasikan dengan dokter terkait pengaturannya dalam diet sehari-hari.

2. Asparagus

Asparagus/ Foto: Pexels.com/ Aphiwat chuangchoem

Asparagus adalah sayuran yang lezat dan penuh serat, namun ternyata juga termasuk sayuran dengan kandungan purin sedang hingga tinggi, yakni sekitar 23–26 mg purin per 100 gram. Asparagus dapat merangsang peningkatan kadar asam urat dalam darah jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau secara terus-menerus.

Bagi penderita yang sensitif terhadap makanan tinggi purin, asparagus sebaiknya hanya dikonsumsi dalam porsi kecil dan tidak terlalu sering. Apalagi jika sedang dalam fase serangan gout, lebih baik hindari dulu sayuran ini.

3. Jamur

Jamur/ Foto: Pexels.com/ Pixabay

Jamur seperti jamur kancing dan shitake mengandung purin sedang, sekitar 12–16 mg per 100 gram. Meski kadarnya tidak terlalu tinggi, namun dalam jumlah besar dan dikonsumsi secara rutin, jamur bisa berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Bagi penderita asam urat, sebaiknya membatasi konsumsi jamur dan tidak menganggapnya sepenuhnya aman hanya karena termasuk sayuran. Sebaiknya perhatikan porsi serta kombinasinya dengan makanan lain yang rendah purin.

4. Kembang Kol

Kembang kol/ Foto: Pexels.cccom/ Kaboompics.com

Kembang kol merupakan sayuran rendah kalori dan kaya vitamin C, namun mengandung purin sekitar 51 mg per 100 gram. Ini menjadikannya termasuk dalam kategori sayuran dengan kandungan purin sedang.

Konsumsi kembang kol yang berlebihan berpotensi meningkatkan risiko serangan gout, terutama pada orang yang tubuhnya sensitif terhadap purin. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol porsinya agar tetap dalam batas wajar dan tidak memicu peradangan sendi.

5. Bayam Swiss (Swiss Chard)

Bayam Swiss/ Foto: Pexels.com/ Antoni Shkraba Studio

Bayam Swiss atau Swiss chard memiliki kandungan gizi tinggi, seperti vitamin A, C, dan zat besi. Tetapi sayuran berdaun hijau ini juga diketahui memiliki kadar purin yang cukup tinggi, meski nilainya bisa berbeda-beda tergantung cara pengolahan dan varietasnya.

Sama seperti bayam biasa, Swiss chard perlu dibatasi konsumsinya oleh penderita asam urat, terutama saat gejala sedang kambuh. Meski bukan makanan yang sepenuhnya harus dihindari, tetap penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

6. Brokoli

Brokoli/ Foto: Pexels.com/ Polina Tankilevitch

Brokoli dikenal sebagai “superfood” karena kaya antioksidan dan serat yang baik untuk sistem kekebalan tubuh. Namun, siapa sangka brokoli mengandung purin sekitar 66 mg per 100 gram, bahkan lebih tinggi dari bayam.

Bagi sebagian penderita asam urat yang sangat sensitif, konsumsi brokoli dalam jumlah besar bisa memicu kenaikan kadar asam urat dalam darah. Maka dari itu, meski brokoli menyehatkan, perlu dikonsumsi dalam jumlah terbatas untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Meskipun sayuran umumnya memiliki kandungan purin yang lebih rendah dibanding daging, ternyata beberapa jenis sayuran bisa masuk dalam kategori purin sedang hingga tinggi. Konsumsi sayuran tersebut dalam jumlah besar dapat berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat, apalagi jika tubuh penderita tidak mampu mengeluarkan kelebihan asam urat secara efisien.

Faktor lain seperti pengolahan makanan, kombinasi dengan makanan lain yang juga tinggi purin, serta kondisi metabolisme tubuh masing-masing individu turut memengaruhi seberapa besar dampaknya terhadap asam urat.

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki toleransi purin yang berbeda-beda. Beberapa penderita asam urat masih bisa mengonsumsi bayam atau brokoli dalam jumlah kecil tanpa mengalami gejala, sementara yang lain mungkin langsung merasakan nyeri dan pembengkakan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan secara menyeluruh, mencatat makanan yang dikonsumsi, dan memperhatikan reaksi tubuh. Jika ragu, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi agar bisa mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.

Jika ingin tetap mengonsumsi sayuran-sayuran di atas, pastikan porsinya terkontrol, tidak dikonsumsi setiap hari, dan imbangi dengan makanan rendah purin seperti buah-buahan, nasi merah, dan sayuran rendah purin lainnya seperti timun, labu, selada, dan tomat.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES