
9 Bahan Makanan yang Bisa Berubah Jadi Racun Kalau Dimasak Tidak Tepat, Apa Saja?

Memasak makanan bukan sekadar soal rasa atau tekstur, tapi juga soal keamanan. Beberapa bahan makanan yang tampak biasa ternyata bisa menjadi berbahaya jika tidak diolah dengan benar. Kesalahan dalam memasak, menyimpan, atau memanaskan ulang bisa memicu terbentuknya senyawa beracun atau berkembangnya bakteri berbahaya.
Penting untuk mengetahui makanan apa saja yang berisiko dan bagaimana cara mengolahnya dengan aman. Berikut ini adalah daftar makanan yang bisa berubah menjadi racun jika tidak dimasak atau ditangani dengan tepat, lengkap dengan penjelasan dari para ahli dan sumber terpercaya. Simak!
1. Kentang yang Bertunas: Mengandung Solanin Berbahaya
Kentang/freepik: wirestock
Kentang terlihat seperti bahan makanan sederhana yang aman dikonsumsi, tapi ketika kentang berubah warna menjadi kehijauan atau mulai bertunas, kamu harus waspada. Kentang dalam kondisi tersebut mengandung solanin, senyawa glikoalkaloid beracun yang secara alami diproduksi tanaman sebagai bentuk perlindungan.
Menurut ahli gizi Gabby Geerts dari Green Chef dalam wawancara dengan Business Insider, konsumsi solanin dapat memicu mual, muntah, sakit kepala, bahkan kelumpuhan pada kasus ekstrem.
Kentang yang terkena cahaya dan panas selama penyimpanan cenderung memproduksi lebih banyak solanin. Oleh karena itu, simpan kentang di tempat gelap dan sejuk. Jangan pernah memasak kentang yang tampak kehijauan atau sudah bertunas. Meskipun memasak dapat mengurangi sebagian kandungan solanin, namun tidak cukup untuk menghilangkan racunnya sepenuhnya jika konsentrasi sudah tinggi.
2. Kacang Merah Mentah: Mengandung Phytohaemagglutinin yang Mematikan
Ilustrasi kacang merah/Freepik: atlascompany
Kacang merah adalah sumber protein nabati yang sehat, tetapi jika dimasak setengah matang atau dimasak tanpa perendaman yang tepat, justru bisa jadi racun. Kacang merah mentah mengandung phytohaemagglutinin, sejenis lektin yang dapat merusak sel tubuh manusia.
Menurut Foodie Magazine Afrika Selatan, hanya 4 hingga 5 butir kacang merah mentah saja cukup untuk menyebabkan gejala keracunan seperti muntah hebat dalam waktu beberapa jam. Untuk menetralisir racun ini, kacang merah harus direndam selama setidaknya 5 jam, lalu direbus minimal 10 menit dengan api besar.
Jangan pernah memasak kacang merah dalam slow cooker tanpa perendaman dan perebusan, karena suhunya tidak cukup tinggi untuk menghancurkan toksin. Kesalahan kecil dalam proses ini bisa berdampak besar bagi kesehatanmu.
3. Telur Mentah atau Setengah Matang: Sarang Salmonella
Ilustrasi telur/Freepik: KamranAydinov
Telur yang belum matang sempurna bisa menjadi sumber bakteri Salmonella, salah satu penyebab utama keracunan makanan di dunia. Bakteri ini dapat hidup di dalam dan di luar cangkang telur, dan menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan kram perut.
Simrat Kathuria, ahli gizi dari The Diet Xperts, memperingatkan lewat wawancara di Times of India bahwa telur harus dimasak hingga putih dan kuningnya padat untuk memastikan bakteri musnah.
Telur mentah sering digunakan dalam saus buatan rumah seperti mayones, adonan kue, atau smoothies. Jika kamu ingin tetap menggunakannya mentah, sebaiknya pilih telur yang sudah dipasteurisasi. Namun, untuk keamanan maksimal terutama untuk anak-anak dan orang tua, hindari konsumsi telur yang belum dimasak dengan baik.
4. Nasi Dingin: Bisa Jadi Sarang Bakteri Bacillus Cereus
Ilustrasi nasi dingin/Freepik: xb100
Nasi yang sudah dimasak ternyata bisa jadi sumber keracunan makanan kalau disimpan sembarangan. Menurut laman TSB News, nasi yang dibiarkan di suhu ruangan terlalu lama memungkinkan bakteri Bacillus cereus tumbuh dan menghasilkan racun berbahaya. Racun ini tidak bisa dihancurkan hanya dengan memanaskan ulang.
Itu sebabnya, kita disarankan untuk segera mendinginkan nasi yang tidak dimakan dan menyimpannya di dalam kulkas, lalu habiskan dalam waktu 24 jam. Pastikan juga memanaskannya sampai benar-benar panas sebelum dikonsumsi kembali. Walaupun terlihat sepele, nasi bisa menjadi penyebab utama keracunan jika lalai dalam penanganannya.
5. Daging Ayam Setengah Matang: Risiko Salmonella dan Campylobacter
Ilustrasi daging ayam/Freepik: azerbaijan_stockers
Daging ayam merupakan salah satu protein favorit, tapi jika dimasak kurang matang, justru bisa jadi sumber bakteri mematikan seperti Salmonella dan Campylobacter. Mitzi Baum, pakar keamanan pangan dari Michigan State University dan CEO dari organisasi STOP Foodborne Illness, mengatakan kepada Martha Stewart Magazine bahwa ayam harus dimasak sampai mencapai suhu internal 165°F (74°C) untuk memastikan semua patogen mati.
Jangan hanya menilai dari warna daging, gunakan termometer masak untuk memastikan bagian terdalam ayam sudah matang. Bakteri ini bisa menyebabkan infeksi parah, terutama pada anak-anak dan orang lanjut usia. Jangan sampai kesalahan kecil dalam memasak ayam jadi penyebab sakit di kemudian hari.
6. Bayam dan Sayuran Hijau Lain: Mengandung Nitrat yang Bisa Jadi Beracun
Ilustrasi sayur bayam/Freepik: timolina
Sayuran hijau seperti bayam, bit, dan seledri kaya akan nitrat alami yang bermanfaat bagi tubuh. Namun, saat dipanaskan ulang, nitrat bisa berubah menjadi nitrit dan nitrosamin, senyawa yang bersifat karsinogenik. Hal ini membuat pemanasan ulang sayuran hijau menjadi risiko bagi kesehatan, terutama jika dilakukan berulang-ulang.
Untuk menghindari risiko ini, sayuran hijau sebaiknya dimakan langsung setelah dimasak dan tidak disimpan untuk dipanaskan kembali. Jika memang ingin menyimpannya, pastikan dalam suhu yang aman dan konsumsi dalam waktu cepat. Meski kaya gizi, bayam pun bisa jadi berbahaya kalau kamu salah dalam perlakuan.
7. Seafood Mentah: Bisa Mengandung Parasit dan Bakteri
Ilustrasi seafood/Freepik: bearfotos
Sushi, sashimi, dan ceviche memang lezat, tapi seafood mentah memiliki risiko tinggi terhadap infeksi parasit dan bakteri. WebMD mencatat bahwa konsumsi seafood mentah dapat menyebabkan infeksi oleh bakteri Vibrio atau parasit Anisakis, terutama pada individu dengan sistem imun lemah. Parasit ini dapat masuk ke saluran pencernaan dan menyebabkan sakit perut parah, muntah, bahkan komplikasi kronis.
Jika kamu menggemari makanan laut mentah, pilih restoran terpercaya yang menyimpan seafood dalam suhu beku -20°C untuk membunuh parasit. Tapi langkah paling aman tetaplah memasaknya hingga matang. Sensasi rasa mungkin berbeda, tapi tubuhmu tetap aman dari risiko penyakit.
8. Susu Mentah (Raw Milk): Sumber E. coli dan Listeria
Ilustrasi susu/freepik: freepik
Tren konsumsi susu mentah atau raw milk sedang naik daun, terutama di kalangan penggemar makanan organik. Namun, menurut Dr. Robert Glatter dari Lenox Hill Hospital New York, dalam Business Insider, susu yang tidak dipasteurisasi berisiko tinggi mengandung E. coli, Salmonella, dan Listeria. Ini bisa memicu penyakit serius seperti meningitis hingga gagal ginjal.
Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh bakteri tanpa mengurangi gizi dalam susu. Meskipun beberapa orang mengklaim susu mentah lebih sehat, para ahli medis menyarankan menghindarinya, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Jangan sampai pilihan "alami" justru membawa risiko penyakit yang berat.
9. Jamur Liar: Toksin Alami yang Bisa Mematikan
Ilustrasi jamur liar/freepik: benzoix
Jamur liar terlihat menarik untuk dimasak, apalagi saat hiking atau menjelajah alam. Tapi hati-hati, beberapa jamur mengandung amatoxin, racun yang tidak bisa dihancurkan oleh panas dan bisa merusak organ hati. Times of India menekankan bahwa hanya jamur dari sumber terpercaya yang sebaiknya dikonsumsi karena banyak jamur beracun tampak mirip dengan yang aman.
Beberapa kasus kematian di Eropa dan Amerika Serikat terjadi akibat konsumsi jamur liar yang tidak dikenal. Bahkan koki profesional pun bisa kesulitan membedakan antara jamur beracun dan tidak. Jika kamu tidak yakin, lebih baik tinggalkan saja jamur liar dan pilih jamur yang dibeli dari toko yang terpercaya.
Nah Beauties, setelah mengetahui fakta-fakta mengejutkan di atas, semoga kamu jadi lebih teliti saat memilih, menyimpan, dan mengolah bahan makanan. Kesehatan dimulai dari dapur, dan sedikit pengetahuan bisa menyelamatkan diri serta keluarga dari risiko yang tidak perlu.
Yuk, mulai sekarang biasakan memasak dengan benar dan penuh perhatian. Karena makanan yang aman bukan hanya bikin kenyang, tapi juga bikin hidup lebih tenang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!