
6 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Gula, Apa Saja?

Gula sama dengan kandungan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan kinerja otak, melancarkan aktivitas fisik, sumber energi, dan menjaga keseimbangan gula darah. Kandungan ini bisa ditemukan pada buah-buahan, madu, susu, dan sayuran.
Walaupun bermanfaat, tetapi sebagian orang berpikir sebaiknya membatasi mengonsumsi gula sehari-hari agar tidak terkena diabetes dan menjaga lonjakan gula darah. Namun, membatasi berbeda dengan berhenti mengonsumsi gula. Lantas apa yang terjadi jika berhenti mengonsumsi gula?
1. Mengalami Perubahan Suasana Hati
Mengalami perubahan suasana hati/Foto: freepik/rawpixelcom
Mengutip CNN Indonesia, menghentikan konsumsi gula bisa menyebabkan perubahan suasana hati yang ekstrim. Gula menghasilkan hormon serotonin dan dopamin yang membangkitkan rasa senang.
Namun, jika Beauties tidak lagi mengonsumsi gula, tubuh akan mengalami reaksi yang tidak nyaman. Kamu akan mudah marah dan tersinggung, bahkan sebagian orang mengalami sakit kepala serta mudah lelah.
2. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan/Foto: freepik/jcomp
Gula berperan dalam menambah lemak tubuh. Ketika berhenti mengonsumsi gula, kadar lemak di tubuh akan berkurang.
Namun efek ini tidak langsung muncul, karena membutuhkan waktu hingga dua pekan. Artinya, menghentikan konsumsi gula dalam kurun waktu tertentu bisa mencegah obesitas.
3. Meningkatkan Kesehatan Usus dan Terhindar dari Penyakit Kronis
Meningkatkan kesehatan usus dan terhindar dari penyakit kronis/Foto: freepik/benzoix
Mengutip detikJabar, berhenti mengonsumsi gula ternyata membawa hal baik yaitu meningkatkan kesehatan usus. Terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa mengganggu kinerja bakteri sehat di usus.
Selain itu, Beauties juga akan terhindar dari penyakit kronis yang bisa datang kapan saja seperti diabetes dan jantung.
4. Mencegah Terjadinya Penuaan Kulit
Mencegah terjadinya penuaan kulit/Foto: freepik
Kadar glukosa dalam darah akan terjaga jika Beauties menghentikan konsumsi gula sehingga kulit tetap sehat. Gula berlebihan bisa memicu tubuh untuk memproduksi Advanced Glycation End Products (AGEs).
AGEs adalah produk akhir glikasi lanjutan yang dibentuk dari reaksi gula dengan protein lipid. Produk ini bisa menyebabkan munculnya tanda penuaan kulit seperti kerutan, kulit kurang elastis, kulit kering, dan gelap.
5. Menurunkan Risiko Terkena Depresi
Menurunkan risiko terkena depresi/Foto: freepik/drazen zigic
Selain mencegah terkena penyakit fisik, konsumsi gula berlebihan juga mengurangi risiko terkena depresi. Depresi adalah kondisi mental yang ditandai dengan penurunan suasana hati yang drastis dan kehilangan minat akan hal-hal yang sebelumnya disukai.
Kadar gula yang tinggi sering dikaitkan dengan risiko terkena depresi, masalah kecemasan, dan gangguan mental lainnya. Bahkan ada penelitian yang menjelaskan bahwa kadar gula tinggi bisa menyebabkan peradangan otak.
6. Bagus untuk Gigi
Bagus untuk gigi/foto: freepik
Terakhir adalah bagus untuk kesehatan gigi karena salah satu penyebab kerusakan gigi seperti berlubang adalah makanan manis. Makanan manis yang menyangkut di sela-sela gigi dan tidak dibersihkan akan menimbulkan bakteri.
Bakteri tersebut bisa menghilangkan mineral sehingga gigi akan berlubang. Gigi berlubang ditandai dengan munculnya rasa sakit pada gigi dan kesulitan mengunyah makanan.
Aturan Mengonsumsi Gula yang Tepat
Aturan mengonsumsi gula yang tepat/foto: freepik
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa gula juga bermanfaat untuk tubuh namun tetap tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Mengutip laman NHS UK, di bawah ini ada aturan yang tepat mengonsumsi gula.
- Bayi di bawah 1 tahun: Tidak ada batasan mengonsumsi gula namun tidak boleh menambahkan gula pada makanan dan minuman yang dikonsumsi bayi.
- Anak-anak berumur 1 tahun: Tidak boleh mengonsumsi gula bebas lebih dari 10 gram per hari (2 setengah gula batu).
- Anak-anak berumur 2-3 tahun: Tidak boleh mengonsumsi gula bebas lebih dari 14 gram per hari (3 setengah gula batu).
- Anak-anak berusia 4-6 tahun: Tidak boleh mengonsumsi lebih dari 19 gram gula bebas per hari (5 gula batu).
- Anak-anak berusia 7-10 tahun: Tidak boleh mengonsumsi lebih dari 24 gram gula bebas per hari (6 gula batu).
- Orang dewasa: Tidak boleh mengonsumsi lebih dari 30 gram gula bebas per hari (7 gula batu).
Gula bebas adalah jenis gula yang bisa ditemukan di kue, biskuit, cokelat, permen, minuman jus, dan minuman soda. Karena itu, penting untuk melihat kadar gula pada kemasan makanan atau minuman sebelum dikonsumsi.
Mengurangi konsumsi gula ternyata membawa banyak manfaat bagi tubuh seperti menjaga kesehatan kulit dan mengurangi gejala risiko depresi serta penyakit kronis.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!