5 Tanda Seseorang Sedang Lelah Secara Fisik dan Emosional

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Minggu, 14 Dec 2025 12:30 WIB
5 Tanda Seseorang Sedang Lelah Secara Fisik dan Emosional
Tanda Seseorang Sedang Lelah Secara Fisik dan Emosional/Foto: Freepik/freepik

Lelah adalah hal yang wajar dirasakan setiap orang, terutama setelah beraktivitas seharian. Namun, ada perbedaan besar antara rasa lelah biasa yang hilang setelah istirahat dan kelelahan kronis yang terus bertahan bahkan setelah tubuh dan pikiran berusaha beristirahat. Kelelahan kronis bukan sekadar tanda tubuh butuh tidur, tetapi sinyal bahwa ada ketidakseimbangan lebih dalam, baik secara fisik maupun emosional.

Mengenali tanda-tanda kelelahan fisik dan emosional sejak dini sangat penting karena jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi produktivitas, kesehatan mental, hingga kualitas hubungan dengan orang lain. Untuk membantu kamu lebih peka terhadap kondisi ini, artikel yang dilansir dari Your Tango ini akan membahas 5 ciri orang yang kelelahan fisik dan emosional!

Kurangnya Motivasi

Kehilangan motivasi adalah salah satu tanda kelelahan emosional yang sering diabaikan. Tubuh dan pikiran bekerja di bawah tekanan tinggi saat kondisi ini muncul. Aktivitas rutin dapat menjadi jalan untuk memulihkan semangat secara bertahap.
Merasa sulit menjalani aktivitas sehari-hari bisa jadi tanda kelelahan fisik dan emosional/Foto: Unsplash/Tom Bressolles

Hilangnya motivasi sering kali menjadi salah satu tanda kelelahan emosional dan fisik yang paling awal dan dampaknya tidak berhenti pada aspek psikologis semata. Kondisi ini dapat berujung pada masalah kesehatan serius, seperti peningkatan kadar kolesterol dan nyeri pada sistem otot serta rangka, yang jika dibiarkan dapat berkembang menjadi gangguan kronis.

Saat seseorang yang biasanya penuh semangat menjalani tanggung jawab tiba-tiba merasa sulit bangun dari tempat tidur, itu menandakan cadangan energi dalam tubuhnya telah berada pada titik kritis. Dalam situasi seperti ini, kemauan saja tidak cukup untuk memulihkan semangat.

Cara terbaik untuk membantu seseorang kembali termotivasi adalah membangun rutinitas bersama mereka sehingga otak mereka terdorong untuk kembali beraktivitas secara perlahan. Rutinitas yang konsisten bukan hanya membantu menciptakan kestabilan, tetapi juga dapat menjadi sumber inspirasi untuk menyalurkan motivasi ke berbagai aspek kehidupan lainnya.

Mudah Marah atau Tersulut Emosi

Mudah tersinggung atau cepat marah bisa menjadi tanda kelelahan emosional dan fisik yang sedang dialami seseorang/Foto: Unsplash/Vitaly Gariev

Ketika seseorang menunjukkan sikap mudah tersinggung atau cepat marah, hal itu sering kali menjadi cerminan dari kelelahan emosional dan fisik yang tengah ia alami. Dalam kondisi seperti ini, bahkan hal-hal sepele dapat memicu reaksi berlebihan karena kemampuan mengelola stresnya menurun.

Penting untuk dipahami bahwa kemarahan tersebut tidak selalu ditujukan secara pribadi kepada kita. Ada kalanya, penyebabnya berasal dari hal lain yang belum terungkap.

Oleh karena itu, langkah paling bijak adalah berusaha memahami akar masalahnya dan menawarkan dukungan dengan tulus jika diperlukan. Mengenali tanda ini lebih awal serta menanggapinya dengan empati dapat membantu seseorang merasa lebih dipahami dan mampu menghadapi bebannya dengan lebih tenang.

Mati Rasa

Mati rasa termasuk ciri orang yang kelelahan yang sering muncul akibat beban mental yang berat/Foto: Unsplash/Mike Cox

Dalam kondisi depersonalisasi, seseorang sering tampak seperti sedang melamun, padahal sesungguhnya mereka sedang berusaha melepaskan diri secara emosional. Keadaan ini menimbulkan kondisi mati rasa yang membuat mereka kehilangan semangat dan terkesan menjauh dari interaksi sosial. Mereka kerap menggambarkan diri seolah-olah sedang menonton kehidupannya sendiri dari kejauhan, bukan benar-benar menjalaninya.

Fenomena ini dapat muncul karena berbagai alasan. Ada kalanya disebabkan oleh pengalaman traumatis atau tekanan hidup yang berat, tetapi bisa juga dipicu oleh perlakuan sosial yang menyakitkan, seperti dikucilkan oleh lingkungan sekitar. Dalam konteks pekerjaan, misalnya, ketika seseorang diasingkan di tempat kerjanya, hal itu dapat menimbulkan reaksi psikologis berupa pelepasan diri secara emosional yang pada akhirnya mengarah pada kelelahan mental.

Sering Sakit dan Merasakan Nyeri di Tubuh

Tanda kelelahan emosional sering muncul melalui sinyal-sinyal tubuh sebelum kita sadar bahwa tekanan batin sudah menumpuk/Foto: Freepik/diana.grytsku

Keluhan seperti sakit kepala, rasa pegal, atau tubuh yang cepat lelah bukan sekadar masalah fisik semata, melainkan juga cerminan dari tekanan emosional yang menumpuk. Tubuh dan pikiran memiliki hubungan yang erat. Ketika kita kelelahan secara emosi, dampaknya sering kali lebih dulu tampak secara fisik sebelum kita sadar ada yang tidak beres di dalam diri.

Stres yang berlangsung terus-menerus dapat mengacaukan sistem imun dan bahkan memengaruhi panjang usia seseorang. Dalam kondisi seperti ini, tubuh menjadi jauh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Jika sinyal-sinyal ini diabaikan, kesehatan mental dan fisik bisa menurun secara perlahan tapi pasti. Oleh karena itu, penting untuk memberi waktu bagi diri sendiri untuk beristirahat, menenangkan pikiran, dan mencari dukungan sebelum kelelahan itu berubah menjadi beban yang terlalu berat.

Gangguan Tidur

Gangguan tidur bisa jadi tanda kelelahan emosional dan fisik yang belum terselesaikan/Foto: Unsplash/Mykyta KravĨenko

Kesulitan tidur sepanjang malam sering kali menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang dalam diri, baik dari sisi emosional maupun fisik. Pikiran yang dibebani oleh emosi yang belum terselesaikan cenderung sulit untuk tenang sehingga membuat tubuh kesulitan beristirahat dengan baik.

Tidur yang tidak berkualitas tidak hanya menurunkan energi, tetapi juga melemahkan daya tahan tubuh. Dalam jangka panjang, kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan metabolisme, serta kecemasan berlebih.

Bila dibiarkan, kondisi ini dapat berujung pada kelelahan ekstrem hingga seseorang benar-benar tumbang karena kehabisan tenaga. Untuk itu, penting membangun rutinitas tidur yang menenangkan agar tubuh dan pikiran mendapatkan waktu istirahat yang layak setiap malam.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.