5 Alasan Mengapa Seseorang Mudah Menangis Menurut Psikolog
Menangis adalah hal yang normal dan sehat. Namun, bagaimana jika kamu merasa terlalu sering menangis atau menangis tanpa sebab yang jelas?
Dalam dunia psikologi, hal ini bisa menandakan adanya ketidakseimbangan emosi atau faktor lain yang perlu diperhatikan. Melansir dari Livi, seorang psikolog bernama Dr. Adenekan Oyefeso mengungkap beberapa penyebab utama kondisi ini.
Berikut ini adalah lima alasan mengapa seseorang mudah menangis menurut psikolog. Yuk, pahami lebih dalam!
1. Masalah Kesehatan Mental
Kenapa kita mudah menangis menurut psikolog/Foto: Pexels/Alena Darmel
Orang yang mudah menangis menurut psikolog mungkin sedang mengalami depresi, kecemasan, atau permasalahan kesehatan mental lainnya. Perasaan tidak berdaya, cemas berlebihan, atau kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari sering kali menjadi gejala penyerta.
Jika kamu merasa sedih terus-menerus tanpa alasan yang jelas, bisa jadi itu sinyal bahwa kesehatan mentalmu sedang terganggu. Kamu perlu mencari tahu akar permasalahan apa yang membuatmu mudah menangis, khususnya dengan bantuan profesional.
2. Perubahan Hormon
Kenapa kita mudah menangis menurut psikolog/Foto: Pexels/Liza Summer
Pada perempuan, fluktuasi hormon yang terjadi saat PMS, kehamilan, atau menopause dapat memengaruhi suasana hati. Perubahan ini bisa membuat seseorang merasa lebih sensitif atau mudah menangis, bahkan oleh hal-hal kecil.
Hal ini umum terjadi dan bukan berarti ada yang salah denganmu. Namun, tetap penting untuk kamu mengenali pola emosional tersebut agar bisa mengelolanya dengan baik.
3. Kelelahan Fisik dan Emosional
Kenapa kita mudah menangis menurut psikolog/Foto: Pexels/RDNE Stock project
Kurang tidur, stres kerja, atau kelelahan akibat beban hidup bisa menurunkan kemampuan seseorang untuk mengatur emosi. Akibatnya, tangisan bisa muncul sebagai bentuk pelepasan tekanan yang sudah menumpuk.
Sebab, tubuh dan pikiran yang lelah cenderung memberikan reaksi yang lebih intens terhadap tekanan ringan sekalipun. Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri dan beri ruang untuk dirimu mendapatkan istirahat yang berkualitas, ya, Beauties.
4. Efek Samping Obat
Kenapa kita mudah menangis menurut psikolog/Foto: Pexels/Gustavo Fring
Beberapa jenis obat, terutama antidepresan atau obat hormonal, dapat memengaruhi kestabilan suasana hati.
Jika kamu merasa lebih sering menangis setelah mulai mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Mungkin ada alternatif obat atau penyesuaian dosis yang lebih cocok.
5. Pseudobulbar Affect (PBA)
Kenapa kita mudah menangis menurut psikolog/Foto: Pexels/Ron Lach
PBA adalah gangguan neurologis yang menyebabkan tawa atau tangisan tak terkendali, tanpa kaitan langsung dengan suasana hati.
Kondisi ini sering dialami oleh penderita stroke, cedera otak, atau penyakit seperti parkinson. Meski mirip dengan gangguan emosional, PBA sering salah dikenali dan perlu diagnosis medis yang tepat.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Kenapa kita mudah menangis menurut psikolog/Foto: Pexels/SHVETS production
Menangis sesekali adalah hal yang wajar, tetapi jika kamu merasa menangis lebih sering dari biasanya, sulit mengendalikan emosi, atau tangisan disertai perasaan putus asa, maka ini bisa menjadi tanda bahwa kamu memerlukan bantuan profesional.
Apalagi, jika disertai kelelahan ekstrem, sesak nafas, atau gejala fisik seperti mual dan nyeri dada. Konsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog dapat membantu mengidentifikasi akar permasalahan dan memberikan penanganan yang tepat.
Menangis bisa menjadi sinyal dari tubuh bahwa kamu sedang membutuhkan dukungan. Jadi, tidak ada salahnya untuk mendengarkan sinyal dari dalam tubuhmu itu, ya, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!