Waspada "Quiet Cutting", Modus Perusahaan Diam-Diam PHK Karyawan

Amoura Lingga Ranyana | Beautynesia
Rabu, 18 Jun 2025 12:00 WIB
Waspada
Hati-Hati Quiet Cutting Modus Perusahaan Diam-Diam PHK Karyawan/Foto: Pexels/ANTONI SHKRABA production

Apa jadinya jika perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara halus? Ini disebut sebagai fenomena “quiet cutting” yaitu modus perusahaan yang memosisikan ulang karyawan secara sepihak dengan harapan mereka akan mengundurkan diri dengan sendirinya. Ini dilakukan karena perusahaan ingin menghemat biaya pesangon maupun operasional.

Istilah quiet cutting sendiri baru muncul sekitar tahun 2023, sebagai respon dari tren “quiet quitting” yang dilakukan karyawan untuk diam-diam pergi dari tanggung jawab pekerjaannya.

Namun, praktik ini sebenarnya telah lama berlangsung dan menjadi salah satu cara PHK yang tidak adil bagi karyawan. Ini bisa dilakukan dengan memindahkan posisi, mengurangi deskripsi pekerjaan, atau bahkan menurunkan jabatan.

Melansir dari HaiBunda, metode ini telah lama berlangsung di berbagai perusahaan dalam rangka reorganisasi dan pengurangan karyawan, tetapi dengan cara yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka.

Efek Quite Cutting Bagi Karyawan

Hati-Hati Quiet Cutting Modus Perusahaan Diam-Diam PHK Karyawan/Foto: Pexels/Yan Krukau

Pada dasarnya, quiet cutting adalah praktik perusahaan memindahkan karyawan ke posisi yang kurang diminati tanpa penjelasan jelas. Tujuannya sering kali agar karyawan merasa tidak betah dan memilih resign sendiri. 

Praktik ini bisa menimbulkan rasa kecewa, bingung, dan kehilangan kepercayaan pada manajemen. Karyawan yang mengalami atau menyaksikannya mungkin merasa tidak dihargai dan mulai mempertimbangkan untuk keluar. 

Mengutip dari Forbes, sebuah survei menunjukkan 56 persen dari responden lebih memilih dipecat langsung daripada mengalami quiet cutting. Jika dibiarkan, hal ini bisa merusak moral tim dan budaya kerja secara keseluruhan. Maka dari itu, perusahaan seharusnya memiliki komunikasi terbuka dan pendekatan yang adil karena ini sangat penting dalam mengelola perubahan di tempat kerja.

Bagaimana Cara Menghadapi Quiet Cutting Sebagai Karyawan?

Hati-Hati Quiet Cutting Modus Perusahaan Diam-Diam PHK Karyawan/Foto: Pexels/Kaboompics.com

Dilansir dari detikFinance, menurut Ivan Taufiza, Ketua Umum Ikatan Sumber Daya Manusia Profesional Indonesia, quiet cutting bisa disikapi dengan sikap terbuka agar tetap bijak dalam mengambil keputusan. Dengan pola pikir terbuka, kita bisa mencapai kesuksesan karier dengan menyikapi berbagai masalah secara positif.

Penting juga untuk segera berkomunikasi dengan atasan atau HRD, serta menyampaikan kesiapan untuk menerima tantangan baru. Diskusi ini bisa membuka peluang pengembangan karier di posisi baru yang kamu terima. 

Quiet cutting juga bisa dijadikan kesempatan untuk menambah skill. Mengajukan program pengembangan diri bisa bermanfaat bagi karier dan perusahaan. Intinya, mindset positif dan komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam menghadapi situasi ini.

Perbedaan Quiet Cutting dan Quiet Firing

Hati-Hati Quiet Cutting Modus Perusahaan Diam-Diam PHK Karyawan/Foto: Pexels/cottonbro studio

Jika quiet cutting masih bisa kita hadapi dengan komunikasi terbuka dengan perusahaan, sejauh mana batas toleransi kita terhadap fenomena ini?

Ada sebuah istilah lain yang sedikit berpotongan dengan istilah ini, yaitu "quiet firing" yang merupakan cara yang lebih keras dan licik yang dilakukan oleh perusahaan untuk diam-diam memecat karyawan. Ini dilakukan dengan membuat mereka merasa tidak mempunyai kompetensi di kantor dan tidak diapresiasi sehingga membuat pekerja mengundurkan diri.

Menurut Forbes, tanda-tanda quiet firing bisa terlihat dari tidak diberikannya promosi, kenaikan gaji, atau umpan balik yang jelas atas pekerjaanmu. Kamu mungkin juga mendapat tugas di bawah kemampuan atau dipisahkan dari rekan kerja, serta tidak diberi informasi penting yang dibutuhkan untuk sukses. 

Jika atasan jarang mengadakan pertemuan atau tidak terlibat dalam pengembangan profesionalmu, itu bisa jadi sinyal kurangnya investasi mereka terhadapmu. Selain itu, jika kamu sering diabaikan dalam rapat atau pendapatmu tidak dianggap, kemungkinan besar posisimu sedang sengaja dilemahkan.

Jadi, kita juga harus bisa melihat ketika perubahan di lingkungan kerja terasa merugikan, tidak transparan, dan menghambat perkembangan karier atau kesehatan mental. Semoga kita dihindarkan dari fenomena merugikan ini, ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES