Waspada! Ini 5 Kalimat yang Kedengarannya Lembut tapi Diam-Diam Menghakimi
Kata-kata memiliki kekuatan yang luar biasa, karena bisa membangkitkan semangat, menenangkan hati, maupun melukai lebih dalam daripada yang terlihat. Tak jarang, kalimat yang terdengar lembut atau sopan justru menyimpan penghakiman terselubung yang bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau direndahkan.
Rupanya, ada kalimat menghakimi yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan pilihan kata yang terdengar manis dan ramah. Penting untuk meningkatkan kesadaran kita terhadap kekuatan kata-kata sehingga dapat belajar mengenali ucapan lembut tapi menyindir ini dan pada akhirnya berkomunikasi dengan lebih bijak, empatik, dan sadar akan efek perkataan mereka terhadap orang lain.
Dirangkum dari Your Tango, yuk, simak ulasannya!
“Kamu Berani Banget Pakai Itu”
![]() Kalimat menghakimi sering kali disamarkan dengan nada halus yang terdengar ramah/Foto: Unsplash/Dung Anh |
Kalau ada yang mengatakan hal ini padamu, jangan langsung senang dulu. Ucapan ini sebenarnya bukan pujian. Kalimat semacam ini lebih tepat disebut backhanded compliment atau kalimat yang terdengar manis layaknya pujian, tetapi sesungguhnya merupakan komentar yang menyakitkan dan mengandung sindiran tentang selera pakaianmu atau bentuk tubuhmu.
Jadi, meskipun terdengar seperti pujian, kalimat ini sebenarnya bisa jadi menghina. Namun, kamu bisa menghadapinya dengan santai dan elegan lewat kalimat “terima kasih” yang sopan dan manis. Seolah kamu sama sekali tidak tersinggung.
“Kamu Melakukannya dengan Baik, Jika Mempertimbangkan Segala Hal”
Kalimat menghakimi bisa dibungkus dalam bentuk pujian sederhana/Foto: Unsplash/OurWhisky Foundation
Kalimat ini pada awalnya memang terdengar seperti pujian atau dukungan ringan. Namun, di balik kata-kata itu bisa terselip makna yang lebih kompleks, terutama jika diucapkan oleh seseorang yang sering memberikan sindiran berbalut pujian.
Dalam beberapa kasus, orang yang bersikap pasif-agresif bisa menggunakan kalimat ini untuk menyiratkan rasa iba atau penilaian diam-diam terhadapmu. Mereka mungkin tampak memuji, tetapi sebenarnya menilai latar belakang atau kemampuanmu secara sembunyi-sembunyi.
“Kamu Beruntung Sekali Punya Pekerjaan Itu”
Di balik ucapan lembut tapi menyindir, sering ada rasa iri yang tak terucap/Foto: Unsplash/UX Indonesia
Kadang-kadang, kalimat ini memang bisa dianggap sebagai pujian. Namun, sebaiknya perhatikan juga nada suara orang yang mengucapkannya, apalagi jika komentar itu menyinggung keberuntunganmu dalam hal yang sebenarnya membutuhkan keterampilan dan usaha.
Sering kali, orang yang yang merasa iri atau tidak puas dengan posisi yang kamu dapatkan di hidupmu akan menggunakan kata “beruntung” untuk menilai pencapaianmu. Padahal, kamu mungkin telah bekerja keras, bahkan hingga kelelahan, untuk sampai ke titik itu.
“Oh Wow, Kamu Terlihat Cantik untuk Orang Seusiamu”
Kalimat menghakimi sering kali dibungkus dengan nada lembut seolah-olah itu adalah pujian/Foto: Unsplash/Naitian(Tony) Wang
Tidak perlu banyak berpikir untuk membaca makna tersirat di balik kalimat ini. Baik itu mengatakan bahwa kamu terlihat menarik untuk seseorang seumuranmu atau menyebut bahwa kamu cukup berpendidikan untuk orang yang berasal dari tempat yang sama denganmu, intinya tetap sama. Ini adalah cara halus untuk merendahkanmu.
Sama sekali tidak ada aspek yang menyenangkan dari pujian seperti ini. Ini merupakan bentuk “compliment microaggression” yang sering digunakan oleh orang-orang intoleran sebagai cara untuk secara terselubung menilai kamu sebagai seseorang yang “kurang dari standar”.
“Kamu Terlalu Cantik untuk Bisa Sepintar Ini”
Menganggap kecantikan dan kecerdasan sebagai dua hal yang mustahil bersatu adalah salah satu bentuk komentar yang menyakitkan/Foto: Unsplash/john amachaab
Meskipun terdengar seperti pujian, sebenarnya ini adalah komentar yang merendahkan. Kalimat ini menanamkan anggapan bahwa kecantikan dan kecerdasan tidak bisa dimiliki secara bersamaan, seolah-olah memiliki salah satunya membaut yang lain tidak mungkin.
Orang yang mengucapkan hal ini biasanya mencoba menutupi rasa iri mereka atau secara halus ingin meremehkan kemampuan intelektualmu. Di samping tidak sopan, kalimat ini bahkan tidak lucu meskipun diucapkan dengan maksud bercanda.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
