Viral Ajudan Prabowo Bikin Konten 'A Day In My Life' di Lokasi Bencana Sumatera, Warganet Sebut Tone Deaf!
Bencana banjir dan tanah longsor yang sedang terjadi di Sumatera telah menyita perhatian publik untuk ikut bersimpati. Ramai-ramai ucapan duka tersampaikan di media sosial dan bantuan dikerahkan lewat berbagai pihak.
Di tengah kondisi yang terjadi, viral di medsos warganet menyorot tingkah laku ajudan Presiden Prabowo Subianto. Ia viral karena membuat konten 'A Day In My Life' di lokasi bencana Sumatera.
Konten vlog 'A Day In My Life' memang menjadi salah satu yang ramai di medsos dan menjadi favorit. Sebab, kita bisa mengetahui apa saja aktivitas orang lain.
Namun, yang dilakukan oleh ajudan Prawobo tersebut dinilai tidak berempati. Mengapa demikian? Simak, yuk!
Konten Dimulai dari Bangun Tidur di Tempat Nyaman
Viral Ajudan Presiden Prabowo membuat vlod di lokasi bencana Sumatera/Foto: Instagram.com
Agung Surahman adalah sosok di balik konten A Day In My Life tersebut. Ia merupakan ajudan dan sekretaris pribadi yang bertugas mendampingi dan membantu kebutuhan Presiden Prabowo dalam menjalankan tugasnya.
Dalam video yang disorot warganet, ia terlihat bangun dari kamar yang nyaman.
“Selamat pagi semua. Ikut aku dan pak Presiden yuk. Mandi dan renang nggak usah di-spill ya. Langsung persiapan aja,” tulisnya dalam video.
Ajudan Presiden Prabowo membuat konten ‘A Day In My Life’ di lokasi bencana Sumatera./ Foto: Instagram.com |
Setelah persiapan, ia menampilkan potret kediaman Prabowo yang terlihat nyaman.
“Mau kemana kita? Ikut aja yaa, yuk gas,” sambungnya.
Video berlanjut dengan perjalanan Presiden Prabowo, dari mobil hingga menaiki pesawat Kepresidenan Indonesia.
Pesawat tersebut mendarat di Bandara Silangit, Sumatera Indonesia. Lalu, berlanjut lagi dengan helikopter. Ternyata, dalam agenda tersebut Presiden Prabowo meninjau beberapa daerah yang terdampak banjir dan tanah longsor.
Dikritik Warganet: “Tone Deaf!”
Viral Ajudan Presiden Prabowo membuat vlod di lokasi bencana Sumatera/Foto: Instagram.com
Konten A Day In My Life tersebut diunggah ke Instagram dan TikTok Agung Surahman. Warganet menyoroti konten tersebut, hingga menyebut tone deaf karena tidak bisa berempati pada korban bencana.
“Tone deaf is an understatement. Empatinya dimana ya?” tulis @fe***.
“Kak ini kan lagi bencana, kok bisa-bisanya bikin a day in my life?” komentar @it***.
“Aku nggak tau isi pikiranmu saat buat konten ini. Tidak ada sedikit saja kah rasa ‘duh ini perlu nggak ya, ini sesuai nggak ya, etis nggak ya?’” tulis @_y***.
“A day in my life + lagu Golden Hour dalam kondisi begitu… sakj*w lu gung. GWS deh,” kata @ez***.
Ajudan Presiden Prabowo membuat konten ‘A Day In My Life’ di lokasi bencana Sumatera./ Foto: Instagram.com |
Warganet pun menyoroti perbedaan yang kontras dari ‘tempat nyaman’ yang didapatkan oleh ajudan Presiden dengan kondisi para korban bencana. Bahkan, setiap kata yang digunakan oleh Agus pun disorot.
“Sejomplang ini ternyata kehidupan rakyat sama pejabat,” tulis @ar***.
“Miris, memperlihatkan kenyamanan di atas penderitaan banyak orang. RIP empati,” komentar @ka***.
“‘Mandi dan renang nggak usah ya’ Kalimat yang kurang empati dengan menggabungkan video kegiatan kunjungan bencana. Lu bayangkan masyarakat yang lu kunjungi itu bermandi lumpur bahkan tertimpa lumpur. Serius nanya, apa kalian semua di pemerintahan sekarang itu bermental NPD? Narsis lu nggak tepat dan norak menunjukkan kalau lu itu karakter yang terkejut dengan situasi yang lu dapat sekarang,” kata @ma***.
Perlu diketahui, menurut data BNPB pada Kamis (4/12/2025), jumlah korban meninggal dunia bencana Sumatera telah mencapai 836 jiwa.
"Saya laporkan bahwa hingga sore ini untuk jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 836 jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam konferensi pers, mengutip CNN Indonesia.
Mengutip Merriam Webster, istilah tone deaf digunakan untuk seseorang yang menunjukkan ketidakpekaan atau kurangnya persepsi terutama dalam hal sentimen, opini, atau selera publik. Artinya, ia tidak bisa menunjukkan kepedulian atau empatinya dengan apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Laman Huffpost mengatakan bahwa tone deaf bukan hanya tentang tidak mendengarkan, tetapi juga tentang ketidaksadaran.
Bagaimana pendapatmu tentang konten 'A Day In My Life' di lokasi bencana Sumatera oleh ajudan Presiden Prabowo ini, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ajudan Presiden Prabowo membuat konten ‘A Day In My Life’ di lokasi bencana Sumatera./ Foto: Instagram.com
Ajudan Presiden Prabowo membuat konten ‘A Day In My Life’ di lokasi bencana Sumatera./ Foto: Instagram.com