Tak Banyak Disadari, 4 Kebiasaan di Tempat Kerja Ini Tunjukkan Seseorang Alami Depresi

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Selasa, 22 Jul 2025 10:30 WIB
Tak Banyak Disadari, 4 Kebiasaan di Tempat Kerja Ini Tunjukkan Seseorang Alami Depresi
Kebiasaan di tempat kerja yang memberikan tanda-tanda alami depresi/Foto: Freepik.com/freepik

Kita semua mengalami ups and downs di tempat kerja, tetapi jika hari-hari berat menjadi kebiasaan baru, itu mungkin tubuh mengalami yang namanya depresi. Mengutip World Health Organization (WHO), depresi adalah gangguan mental yang melibatkan suasana hati yang tertekan, hilangnya kesenangan, atau minat dalam beraktivitas untuk jangka waktu yang lama.

Depresi berbeda dari perubahan suasana hati dan perasaan yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Depresi dapat memengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat.

Hal serupa juga diungkapkan oleh psikolog Ryan Howes yang berbasis di California. Melansir Huffpost, ia menuturkan rasa putus asa yang berkelanjutan, berkurangnya rasa senang dalam beraktivitas, kelelahan, perasaan tidak berharga, atau kesulitan berkonsentrasi adalah gejala depresi yang dapat memengaruhi tubuh kapan pun, baik di tempat kerja maupun di luar jam kerja.

Guna memahami perbedaan antara hari yang buruk dan gejala depresi, berikut kebiasaan kerja yang umumnya merupakan tanda-tanda depresi terselubung.

1. Mengalami Ledakan Amarah di Tempat Kerja

Ilustrasi orang yang terganggu oleh semua orang dan segala hal/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Amarah yang tidak terkontrol lantaran hal-hal kecil dalam pekerjaan bisa menandakan bahwa seseorang tengah mengalami depresi. Orang depresi dapat menjadikan rekan kerja sebagai sasaran atas kemarahannya.

Menurut psikoterapis Shannon Gracia pada Huffpost, depresi bukan hanya soal perasaan sedih yang mendalam. Depresi juga bisa membuat diri sangat mudah tersinggung. Mudah merasa terganggu oleh semua orang dan segala hal. Sumbu orang depresi pendek terhadap rekan kerja dan bahkan pesan WhatsApp.

Penelitian 2019 yang dilansir Healthline mengungkapkan bahwa serangan amarah berkaitan dengan depresi yang dapat memengaruhi perilaku diri sendiri terhadap orang lain dan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Terus-menerus Melewatkan Tenggat Waktu yang Berkaitan dengan Kantor

Ilustrasi orang emosi terhadap pekerjaannya/Foto: Freepik.com/onlyyouqj

Gejala depresi menurut Howes adalah berat melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan kantor secara on time. Padahal, di hari-hari sebelumnya jarang menyelesaikan pekerjaan melebihi tenggat waktu.

Saya kenal seseorang yang menikmati pekerjaannya. Aktif terlibat dalam proyek dan sering berinteraksi dengan rekan kerjanya. Ketika depresi, ia mulai tidur melewati alarm dan datang terlambat ke tempat kerja. Ia sering terlambat memenuhi tenggat waktu, dan menjadi sangat kritis terhadap kinerjanya sendiri dan rekan kerja,” kata Howes.

Diketahui, setelah orang tersebut menjalani terapi, menerima resep antidepresan, dan merubah pola hidup, ia merasa lebih baik dalam beberapa bulan.

3. Bekerja Lebih Keras dari Sebelumnya untuk Menghindari Hal Tertentu

Ilustrasi orang yang terlalu keras dalam bekerja/Foto: Freepik.com/tirachardz

Siapa sangka, orang yang tiba-tiba terlihat bekerja lebih keras dari sebelumnya ternyata bisa menjadi salah satu indikasi orang depresi. Depresi memang dapat terlihat berbeda pada setiap orang dan tidak mudah dikenali begitu saja.

Masih merujuk Huffpost, seorang pekerja sosial klinis berlisensi yang berbasis di New York, Alicia Velez mengatakan, depresi mungkin terlihat lebih aktif bagi orang sukses yang telah membangun karier berdasarkan prestasi dan mendapatkan validasi dari pekerjaan.

Velez mencontohkan kasus seorang pekerja yang memilih menjadi orang yang menangani kasus menantang atau melakukan perjalanan bisnis panjang ketimbang pulang ke rumah dengan kenyataan rumah tangganya yang retak. Validasi dan pengakuan di tempat kerja cenderung lebih baik daripada harus menghadapi kenyataan bahwa pernikahannya telah berakhir.

4. Hilangnya Ketertarikan terhadap Pekerjaan yang Dulu Dinikmati

Ilustrasi orang yang kehilangan minat terhadap pekerjaannya/Foto: Freepik.com/freepik

Last but not least, perubahan perasaan terhadap pekerjaan yang dulu dinikmati juga perlu diperhatikan. The National Institute of Mental Health mencantumkan ‘hilangnya minat atau kesenangan pada hobi dan aktivitas’ sebagai salah satu gejala depresi.

Ketidaktertarikan pada aktivitas yang bisa dinikmati seseorang, dapat menjadi salah satu tanda pertama yang disadari orang lain ketika orang yang disayangi mengalami depresi. Hilangnya minat yang disebabkan oleh depresi membuat pikiran berkata,”Aku tidak peduli dengan pekerjaan ini.

Itulah setidaknya empat kebiasaan di tempat kerja yang bisa menjadi tanda-tanda orang depresi. Jika Beauties mengalami hal di atas dan dirasa memberikan efek buruk terhadap diri sendiri dan sekitar, jangan ragu untuk konsultasi pada psikolog.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES