Susah Cari Kerja, Anak Muda di China Pilih Rawat Kakek-Nenek dan Digaji hingga Rp15 Juta per Bulan
Nadya Quamila | Beautynesia
Rabu, 09 Jul 2025 17:00 WIB

Susah Cari Kerja, Anak Muda di China Pilih Rawat Kakek-Nenek dan Digaji/Freepik: lifestylememory
Pengangguran adalah masalah global yang melanda masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di China. Tingkat pengangguran untuk anak muda berusia 16 hingga 24 tahun mencapai 15,8 persen pada April, artinya satu dari enam anak muda menganggur, sebagaimana dilansir dari South China Morning Post.
Pasar kerja yang "lesu" di China ini membuat anak muda akhirnya memutar otak agak tetap bisa mendapatkan penghasilan. Baru-baru ini, ada tren baru di kalangan anak muda di China untuk menjadi "cucu penuh waktu", yaitu mereka merawat kakek dan nenek mereka dan mendapatkan "gaji".
Merawat Kakek Nenek dan Dapat Gaji
Ilustrasi/Foto: Freepik
Anak muda di China kesulitan mencari pekerjaan. Di sisi lain, para lansia membutuhkan teman untuk menemani mereka di usia senja.
Di sinilah anak-anak muda yang berjuang mencari pekerjaan mendedikasikan waktu mereka untuk mendapatkan penghasilan. Para anak muda yang memiliki kakek dan nenek ini kemudian menjadi teman, memberi dukungan emosional, hingga memberikan bantuan untuk semua keperluan mereka.
Salah seorang perempuan asal China berusia 26 tahun kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah gagal dalam ujian pascasarjana dan pegawai negeri. Ia menerima tawaran dari kakeknya untuk pulang kampung.
"Jika kamu merawatku dengan baik dan membantuku hidup beberapa tahun lagi, itu lebih baik daripada apa pun yang dapat kamu lakukan di luar sana," ujar kakek dari perempuan tersebut.
Perempuan tersebut menerima uang sekitar 7 ribu yuan atau sekitar Rp15 juta per bulan. Sementara itu, sang kakek mendapat uang pensiun sebesar 10 ribu yuan atau sekitar Rp22,6 juta per bulan.
Tuai Perdebatan di Kalangan Netizen China
Ilustrasi/Foto: Freepik/lifestylememory
Para anak muda ini membantu mengurus segala keperluan kakek dan nenek mereka. Mulai dari menjalani kunjungan ke rumah sakit, mengatur jadwal harian dan pengobatan, serta mengurus sebagian besar urusan rumah tangga.
Ada pula yang memotivasi kakek nenek mereka untuk menerapkan gaya hidup sehat. Bahkan ada beberapa yang mengajak kakek neneknya untuk mencoba hal-hal baru yang menyenangkan. Melihat sifat kakek nenek yang sering kali lebih suka melakukan segala sesuatu seorang diri, kehadiran cucu ini dapat memberikan dukungan mental dan emosional.
"Di tempat kerja, yang saya dapatkan hanyalah janji-janji kosong. Namun sebagai cucu penuh waktu, jika saya menyebutkan keinginan untuk sesuatu di malam hari, nenek saya akan membelinya keesokan paginya," ungkap seorang anak muda.
Tak sedikit anak muda yang mengatakan bahwa dengan membantu mengurus kakek neneknya, mereka telah meendapatkan makna tentang kehidupan yang sebenarnya.
“Kita hanya punya sekitar 30.000 hari dalam hidup, dan bagi kakek-nenek saya, setiap hari adalah bagian dari hitungan mundur. Saya bisa mendapatkan bonus di tempat kerja di kemudian hari, tetapi waktu bersama mereka, jika sudah lewat, akan hilang selamanya," ujar seorang anak muda lainnya.
Namun, tren ini memicu perdebatan di kalangan masyarakat China, Beauties. Ada yang pro, ada yang kontra.
“Mempekerjakan seseorang dari luar untuk merawat orang tua itu mahal. Meminta keluarga untuk melakukannya lebih penuh perhatian, lebih baik untuk semua orang," ujar netizen.
Namun, yang lain berkata, "Standar untuk menjadi ‘cucu penuh waktu’ terlalu tinggi. Berapa banyak orang yang benar-benar memiliki kakek-nenek yang pensiunnya cukup untuk menghidupi diri mereka sendiri? Kakek saya adalah seorang petani; pensiun bulanannya hanya 100 yuan (sekitar Rp226 ribu)."
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)