Simak Cara Orang Tua Bangun Kedekatan Emosional dengan Anak, Si Kecil Nggak Akan Kesepian

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Senin, 17 Nov 2025 20:30 WIB
Simak Cara Orang Tua Bangun Kedekatan Emosional dengan Anak, Si Kecil Nggak Akan Kesepian
Simak Cara Orang Tua Bangun Kedekatan Emosional dengan Anak, Tetap Akrab Meski Sibuk/ Foto: Pexels.com/Ketut Subianto

Kebanyakan orang tua sering memiliki pandangan tak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anaknya. Sibuk kerja atau berbagai aktivitas padat lainnya sering membuat mereka khawatir tak dapat mendampingi anak dalam durasi yang lama.

Namun ternyata Beauties, hadir secara emosional atau 'emotional availability' jauh lebih penting daripada sekedar hadir secara fisik dalam durasi yang lama. Dikutip dari penelitian psikologi seputar attachment dari Bowlby, berikut rangkuman tips dari Beautynesia untuk miliki kedekatan emosi antara orang tua dan anak!

1. Dengarkan Secara Aktif 

Dengarkan Anak Secara Aktif/Foto: Freepik.com/Lifestylememory
Dengarkan Anak Secara Aktif/Foto: Freepik.com/Lifestylememory

Hadir secara emosional bukan persoalan waktu atau durasinya, namun kedekatan dan keinginan memahami satu sama lain antara orang tua dan anak. Daripada orang tua buru-buru menyimpulkan cerita anak tanpa tahu latar belakang jelasnya, sebaiknya Beauties mendengarkan hingga tuntas. Lebih baik mendengarkan hingga selesai, daripada hanya menggunakan sudut pandang pribadi saja.

Dengan begitu, maka kedekatan emosional antara orangtua dan anak akan lebih mudah tercipta seiring proses yang terus dibiasakan. Setiap anak punya karakter berbeda yang tak dapat dipukul rata, maka untuk memahami pikiran dan perasaan anak tak bisa terburu-buru.

Jika orang tua terbuka untuk mendengar, mau menunggu, maka anak akan merasa aman dan bebas berekspresi atau bercerita tentang apa pun pada orang tuanya dengan jujur.

2. Menanggapi Cerita dengan Berempati

Berempati artinya bukan bertanya dengan tatapan dan intonasi yang penuh investigasi, namun berusaha memposisikan diri pendengar yang berusaha memahami anak/Foto: Freepik.com/Freepik

Saat orangtua sukses berempati, maka ia akan menanggapi cerita dengan mengklarifikasi dan memvalidasi juga apa yang ada di pikiran dan perasaan anak. Bukan menyalahkan atau justru meremehkan. Bahkan, orang tua perlu hadir dengan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkesan menyudutkan atau seolah-olah berisi hasil investigasi dari orang lain.

Bisa saja jika orangtua sibuk menyudutkan anak, tanpa rasa empati, maka hal ini membuat anak merasa dirinya tidak aman dan tidak dipercaya oleh orang tuanya sendiri, karena orangtua mengambil kesimpulan hanya berdasarkan cerita teman-temannya. Coba, Beauties ucapkan kalimat berikut, "Mama dengar tadi di sekolah ujiannya susah ya. Tapi semalam mama lihat kamu itu hebat, udah belajar sambil bikin rangkuman, cari dari sumber-sumber lain. Tetap semangat ya, mama bangga sama kamu."

Terasa lebih menenangkan bukan, Beauties?

3. Tetap Lakukan Eye Contact ke Anak

Ketika melakukan eye contact dengan anak, maka orangtua dapat melihat ekspresi dan kedalaman emosi yang sedang dirasakan oleh anak/Foto: Freepik.com/Freepik

Setiap cerita yang diluapkan oleh anak, pasti memiliki makna emosi di baliknya. Jika sebagai orangtua hanya mendengarkan cerita anak, tapi tidak menatap mata anak atau melakukan kontak mata sebagai lawan bicara, maka kebiasaan kurang baik ini perlu diubah.

Beauties perlu melihat mata anak dengan tatapan penuh simpati, agar dapat merasakan apa yang dialami dan dipikirkan oleh anak dari emosi yang terekspresikan keluar. Salah satunya lewat tatapan mata yang berbicara. Beauties setelah itu dapat mengonfirmasi kembali dengan bertanya, tanpa menghakimi cerita dari anak.

4. Jangan Multitasking Saat Berkomunikasi

Ketika orangtua melakukan multitasking, maka perhatian akan terpecah atau terbagi, fokus untuk melakukan satu kegiatan untuk hadir bersama anak/Foto: Freepik.com/Freepik

Beauties, usahakan untuk tidak melakukan kegiatan lainnya, contoh rapat atau pun bekerja serius saat sedang berusaha mendengarkan anak. Jika ada beberapa kegiatan yang dilakukan berbarengan, maka akan ada kegiatan lainnya yang tidak optimal untuk diselesaikan dengan baik. Belajarlah untuk hadir dan mendengarkan apa yang sedang disampaikan anak pada saat itu, bukan mengungkit dan mengingat atau mengungkit ke belakang hal-hal di masa lalu, Beauties.

Pastikan fokus Beauties di masa kini dan di saat ini hanyalah pada cerita anak, bukan pada hal-hal lainnya. Tentunya kegiatan ini dan kebiasaan seperti ini perlu dibiasakan dan disepakati bersama pasangan juga, sehingga orangtua sama-sama ingin fokus pada kondisi anak bukan pada selingan kegiatan lainnya.

Nah, itulah berbagai hal yang bisa kamu lakukan untuk miliki kedekatan emosi dengan anak, tak hanya dekat secara fisik, dan membuat anak masih merasa kesepian. Selamat mencoba, ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE