Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Kepribadian Ambivert dan Omnivert

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Rabu, 16 Jul 2025 18:30 WIB
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Kepribadian Ambivert dan Omnivert
Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio

Merasa nyaman banget ngobrol dengan banyak orang, tapi di lain waktu justru lebih nikmat sendirian baca buku atau nonton film di kamar? Kalau iya, bisa jadi kamu bukan sepenuhnya ekstrovert atau introvert. 

Eits, faktanya tidak se-hitam-putih itu! Mungkin kamu punya kepribadian ambivert atau malah omnivert. Meski sekilas terdengar mirip, ternyata dua istilah ini punya perbedaan yang cukup signifikan, lho!

Nah, supaya nggak makin bingung, yuk kita bahas lebih lanjut tentang apa sebenarnya yang membedakan ambivert dan omnivert dalam spektrum kepribadian ini.

Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi omnivert dan ambivert
Gaya komunikasi/Foto: pexels.com/Moose Photos

Ambivert biasanya punya keseimbangan unik dalam hal komunikasi. Mereka mungkin agak gugup waktu diminta public speaking, tapi bukan berarti nggak bisa. Justru, gabungan sifat ekstrovert dan introvert mereka bisa jadi kekuatan. 

Misalnya, sisi ekstrovertnya bantu mereka lebih percaya diri saat bicara di depan umum, sementara sisi introvertnya mendorong mereka berpikir terlebih dulu sebelum bicara alias nggak ceplas-ceplos.

Beda cerita dengan omnivert. Mereka bisa jadi pembicara hebat atau justru super pendiam, semuanya tergantung mood dan situasinya. Kadang bisa dominan dan penuh percaya diri saat ngobrol, tapi di waktu lain bisa tiba-tiba menarik diri dan enggan bersosialisasi. Jadi unpredictable banget, deh!

Stabilitas Emosi

Perbedaan keduanya dapat dilihat dari stabilitas emosi (Ciri-ciri ambivert dan omnivert/Foto: pexels.com/Pixabay)

Ambivert cenderung berada di tengah-tengah spektrum kepribadian. Maka dari itu, mereka relatif lebih stabil secara emosional. Mereka tahu kapan harus jadi lebih ekstrovert atau introvert, dan biasanya bisa menyesuaikan dengan situasi tanpa drama berlebihan. Emosinya juga lebih konsisten, jadi orang-orang di sekitar nggak perlu bingung dengan suasana hati mereka.

Omnivert beda lagi. Kepribadian ini bisa geser dari ekstrem introvert ke ekstrem ekstrovert secara tiba-tiba sehingga nggak jarang dianggap moody atau sulit ditebak. Suasana hati mereka bisa berubah dalam sekejap, bikin orang lain bingung harus bersikap bagaimana.

Pertemanan

Ambivert biasanya punya circle pertemanan yang solid (Ambivert/Foto: pexels.com/Pixabay)

Ambivert biasanya punya circle pertemanan yang solid. Mereka bisa jadi penengah di antara teman-teman, karena mampu memahami sisi introvert dan ekstrovert orang lain. Ini bikin mereka gampang nyambung dengan berbagai tipe kepribadian.

Sementara itu, omnivert juga bisa jadi sangat sosial, tapi lebih selektif dalam menunjukkan sisi ekstrovertnya. Mereka nggak selalu terbuka ke semua orang, dan cenderung lebih outgoing kalau lawan bicaranya cenderung pendiam. Jadi, pendekatannya ke pertemanan lebih fleksibel dan tergantung situasi.

Hasil MBTI

Hasil MBTI keduanya bisa sangat berbeda (MBTI/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ambivert sering kali dibuat pusing saat mengisi tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). Soalnya, mereka suka nggak bisa sepenuhnya setuju atau nggak setuju sama pernyataan yang ada. 

Ambivert yang berada di tengah-tengah spektrum kepribadian sering merasa “di antara dua dunia”, terutama saat harus memilih antara introvert atau ekstrovert. Alhasil, hasil MBTI mereka bisa agak nanggung, bahkan berubah-ubah sedikit yang bikin mereka merasa hasilnya nggak sepenuhnya mencerminkan diri mereka yang sebenarnya.

Kalau omnivert lebih ekstrem lagi. Mereka bisa dapat hasil MBTI yang beda setiap kali mengisi tes. Semua tergantung mood atau mode kepribadian apa yang lagi aktif saat itu.  

Nggak heran kalau omnivert suka merasa tes kepribadian itu nggak bisa menjelaskan siapa diri mereka sebenarnya. Sebab, MBTI hanya melihat dari sisi introvert atau ekstrovert, padahal omnivert bisa berpindah dari satu ujung spektrum ke ujung lainnya. Jadi, wajar saja kalau omnivert merasa seperti nggak pernah benar-benar cocok sama satu tipe saja.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES