Sering Dianggap Berbeda? Ternyata Ini 5 Kebiasaan Orang Jenius Menurut Psikologi

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Minggu, 05 Oct 2025 22:00 WIB
Sering Dianggap Berbeda? Ternyata Ini 5 Kebiasaan Orang Jenius Menurut Psikologi
5 Kebiasaan Orang Jenius Menurut Psikologi/Foto: Freepik.com/benzoix

Banyak orang mengira bahwa menjadi jenius berarti selalu meraih nilai akademis sempurna atau memiliki keahlian luar biasa di satu bidang tertentu. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Dalam banyak kasus, justru kebiasaan-kebiasaan unik—bahkan yang dianggap “aneh” oleh masyarakat—bisa menjadi petunjuk adanya potensi intelektual yang tinggi.

Menariknya, beberapa kebiasaan tanda jenius ini mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jarang disadari sebagai tanda kecerdasan istimewa. Penasaran kebiasaan orang jenius seperti apa yang dimaksud? Dilansir dari Your Tango, ini 5 kebiasaan yang menurut psikologi dapat menjadi sinyal tersembunyi dari seorang jenius.

Jarang Menggunakan Gawai

Banyak yang tak sadar jika jarang menggunakan gawai bisa membantu menjaga fokus dan menekan distraksi, bahkan ini sering jadi kebiasaan orang genius yang menghargai waktunya. Mereka tahu kapan harus lepas dari layar untuk tetap produktif.
Jarang menggunakan gawai adalah salah satu ciri orang jenius menurut psikologi/Foto: Freepik/lifeforstock

Di era digital, ponsel, tablet, dan komputer telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, tetapi di balik kemudahan itu, gawai-gawai ini sering menjadi biang keladi menurunnya produktivitas. Ada istilah menarik yang disebut screen suck, di mana ini menggambarkan kebiasaan terjebak di depan layar tanpa rencana. Contohnya, niat awal hanya ingin memeriksa surel sebentar, tetapi entah bagaimana, satu jam berlalu begitu saja sambil menonton video hewan lucu.

Tanpa disadari, kebiasaan ini akan menggerogoti fokus dan kinerja kita. Jika waktu berselancar di layar gawai melebihi satu jam tanpa hasil produktif, besar kemungkinan daya pikir kita memang sudah menurun atau melambat.

Membuat Daftar Tugas

Membuat daftar tugas adalah kebiasaan tanda jenius menurut psikologi/Foto: Freepik/benzoix

Menurut penelitian tahun 2018 yang diterbitkan di Frontiers, membuat daftar tugas bukan hanya soal mencatat pekerjaan, tetapi juga merupakan strategi efektif untuk mengatur waktu, menjaga motivasi, dan memberikan rasa kendali yang lebih besar atas hidup. Orang-orang yang sangat produktif, bahkan mereka yang dianggap jenius, jarang mengandalkan ingatan saja untuk mengingat semua hal yang harus dilakukan.

Hal tersebut tidak mengherankan mengingat kehidupan modern dipenuhi berbagai tuntutan, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga urusan sosial sehingga mustahil mengandalkan memori semata. Dengan to-do list, kita bisa memprioritaskan tugas, mengurangi stres, meningkatkan fokus, dan merasakan kepuasan saat satu per satu pekerjaan selesai.

Sering Mengatakan “Tidak”

Sering mengatakan tidak adalah kebiasaan orang jenius menurut psikologi/Foto: Freepik/stockking

Kebiasaan sering berkata “tidak” juga adalah salah satu ciri orang jenius. Orang jenius biasanya sadar betul bahwa waktu mereka terbatas sehingga mereka berani menolak daripada menambah beban pada jadwal yang sudah padat.

Terlalu banyak pekerjaan justru membuat produktivitas menurun dan kualitas hasil kerja pun ikut merosot karena energi mental dan fisik terkuras terlalu banyak. Oleh karena itu, berkata “tidak” bukan berarti menunjukkan sikap malas atau tidak mau membantu, melainkan strategi cerdas untuk menjaga fokus, kualitas, dan produktivitas tetap maksimal.

Mendelegasikan

Mendelegasikan adalah salah satu kebiasaan orang genius menurut psikologi/Foto: Freepik/DC Studio

Menjadi orang yang cerdas bukan berarti harus melakukan segalanya sendiri. Justru, orang-orang paling genius tahu kapan harus berbagi beban dan mendelegasikan tugas. Mereka paham bahwa bantuan dari orang lain bukan tanda kelemahan, melainkan strategi untuk mencapai hasil lebih cepat dan lebih baik.

Sayangnya, budaya kita sering mengagungkan kesibukan berlebihan, seolah makin sedikit tidur dan makin kewalahan, makin kita layak dipuji. Padahal, mereka yang benar-benar produktif tidak akan terjebak dalam glorifikasi kelelahan. Mereka memilih untuk meminta bantuan agar tetap efisien, efektif, dan terhindar dari keletihan yang menguras tenaga.

Penelitian pada tahun 2022 yang diterbitkan di Frontiers menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang mendukung—di mana meminta bantuan dianggap hal biasa—dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan. Jaringan dukungan sosial yang kuat terbukti membantu mengelola stres, meningkatkan ketahanan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan, di mana semua itu pada akhirnya membuat produktivitas dan kepuasan kerja meningkat.

Mendahulukan Diri Sendiri Tanpa Merasa Bersalah

Mendahulukan diri sendiri tanpa merasa bersalah adalah kebiasaan orang genius menurut psikologi/Foto: Freepik/lookstudio

Menjadi jenius bukan hanya soal kepintaran, tetapi juga tentang cara kita menjaga tubuh dan pikiran. Tanpa tidur yang cukup, pola makan sehat, dan kesehatan mental yang terjaga, produktivitas akan sulit diraih.

Kejernihan pikiran dan stamina fisik adalah modal utama untuk berkarya dengan maksimal. Itu sebabnya, kita perlu memberi prioritas pada diri sendiri dengan cara tidur cukup, makan bergizi, berjalan-jalan, dan menjaga kesehatan mental. Saat tubuh dan pikiran terawat, kita lebih siap menghadapi tantangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE