Sejarah Tahun Baru Islam: Asal Muasal Penanggalan Kalender Hijriah
Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Jumat, 27 Jun 2025 08:00 WIB

Tahun Baru Islam/Foto: Unplash.com/Katerina Kerdi
Tahun baru selalu diidentikkan dengan revolusi hidup yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Baik itu di tahun baru Masehi maupun tahun baru seluruh agama di dunia.
Sebagai umat Islam, Tahun Baru Islam adalah momen bersejarah yang memberikan pembelajaran dalam hidup, terutama dalam segi spiritual. Tahun Baru Islam 2025 jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025 atau jika dalam kalender Hijriah adalah 1 Muharram.
Mengulas ke masa lampau, bagaimana sejarah lahirnya kalender Hijriah hingga akhirnya ditetapkan 1 Muharram sebagai peringatan Tahun Baru Islam? Nilai-nilai apa sajakah yang ada dalam sejarah panjang itu?
Penanggalan Kalender Hijriah Berkaitan dengan Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi kalender/Foto: Unplash.com/Wd Toro MC
Kalender Islam atau yang lebih dikenal dengan kalender Hijriah pertama kali dibentuk pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Tepatnya sekitar 17 tahun setelah peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada 622 Masehi.
Saat itu, Umar bin Khattab merasa perlu memiliki sistem penanggalan yang seragam untuk memudahkan urusan administratif kenegaraan dan kemasyarakatan dalam wilayah kekuasaan Islam. Sistem penanggalan akhirnya diberi nama Hijriah yang mengacu pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
Sebelum diputuskan tahun hijrah Rosullullah SAW sebagai permulaan awal tahun Islam, terdapat empat opsi yang diusulkan sebagai perhitungan awal tahun, seperti tahun lahir, tahun wafat, tahun hijrah, dan tahun diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul, melansir laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.
Atas usulan Utsman bin Affan serta Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab memilih opsi tahun hijrah Nabi Muhammad SAW sebagai perhitungan pertama tahun Hijriah.
Pemilihan tahun hijrah Rasullullah saw. dari Makkah ke Madinah sebagai awal perhitungan kalender Islam bukan tanpa alasan. Masa itu dianggap sebagai tonggak awal kejayaan umat Islam setelah berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Laman resmi Muhammadiyah juga menuturkan, penentuan kalender Hijriah yang dimulai dari peristiwa hijrah adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk terus terhubung dengan akar sejarah dan identitas mereka sebagai umat Islam. Selain itu, mengingatkan pada nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. selama periode hijrah dan setelahnya.
Sistem penanggalan Islam memulai hari ketika matahari terbenam di wilayah setempat. Berbeda dengan sistem kalender Masehi yang harinya dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat.
Alasan Muharram menjadi Bulan Pertama dalam Kalender Hijriah
Ilustrasi Tahun Baru Islam/Foto: Freepik.com/Freepik
Muharram adalah bulan pembuka dalam penanggalan tahun Islam. Satu Muharram menjadi awal persiapan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, sebelum akhirnya tiba di tujuan sekitar 12 Rabiul Awal 1 Hijriah atau 622 Masehi.
Pemilihan Muharram sebagai awal Tahun Baru Islam dinilai tepat. Sebab, bulan Muharram memiliki arti ‘bulan yang disucikan’, permulaan perjalanan baru, pembersihan diri, dan pembaharuan spiritual.
Menurut Buletin Al-Rasikh Media Dakwah Universitas Islam Indonesia, nama Muharram langsung diberikan oleh Allah Swt. melalui wahyu, sehingga disebut dengan bulannya Allah (syahrullah).
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)