Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Senin, 30 Jun 2025 22:30 WIB
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan
Saatnya Move On, Ini 3 Tanda Kamu Berjuang Sendirian dalam Hubungan/Foto: Freepik.com/Makistock

Dalam sebuah hubungan, keseimbangan dan saling mendukung adalah kunci untuk menciptakan ikatan yang harmonis dan bertahan lama. Hubungan yang sehat tidak hanya bergantung pada perasaan cinta, tetapi juga pada usaha bersama dari kedua belah pihak untuk memahami, menghargai, dan membantu satu sama lain.

Namun, tidak semua hubungan berjalan dengan seimbang. Terkadang, salah satu pihak yang bisa merasa terbebani karena harus berjuang sendirian tanpa dukungan yang setara dari pasangannya. Untuk itu, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa seseorang mungkin sedang menghadapi hubungan tidak sehat atau hubungan sepihak seperti yang dilansir dari Your Tango ini!

Harus Memberi Ultimatum agar Pasangan Melakukan Sesuatu

Ilustrasi/Foto: Freepik
Ilustrasi/Foto: Freepik

Jika kamu merasa perlu mengancam akan meninggalkan pasangan hanya agar dia mau melakukan hal-hal dasar dalam hubungan, itu bisa menjadi tanda hubungan toxic. Bisa jadi pasanganmu sebenarnya menyadari bahwa dia kurang berusaha, tetapi dia berharap kamu hanya akan marah dan tetap bertahan, tanpa benar-benar pergi.

Menurut penelitian dari Gottman Institute, sebuah lembaga yang banyak meneliti hubungan romantis, jika kamu harus terus-menerus mengandalkan ancaman atau ultimatum agar pasangan mau berubah, kamu sedang menunjukkan tanda berjuang sendiri dalam hubungan. Jika seseorang hanya mau berubah ketika ada ancaman putus, itu bisa menjadi tanda bahwa dia tidak benar-benar peduli atau menghormati hubungan tersebut dengan sepenuh hati.

Merasa Malu karena Meminta Pasangan Hal yang Paling Mendasar

Ilustrasi/Foto: Freepik/Drazen Zigic

Ada pasangan yang meskipun menyadari bahwa mereka tidak menjalankan perannya dengan baik dalam hubungan, mereka bukannya memperbaiki diri, melainkan malah menyalahkan pasangannya yang sebenarnya hanya mengungkapkan ekspektasi yang wajar.

Jika pasangan mempermalukanmu hanya karena meminta mereka melakukan hal yang paling mendasar, maka itu bukan hanya bentuk pelecehan, melainkan juga menunjukkan bahwa mereka tidak menjalankan peran mereka dengan baik dalam hubungan. Bila sudah sampai di titik ini, kamu mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan yang tidak sehat ini.

Penelitian dari University of Oklahoma menjelaskan bahwa ketika pasangan membuatmu merasa seolah-olah permintaanmu tidak masuk akal, ini sering kali berkaitan dengan konsep psikologis yang disebut invalidasi emosional. Dalam kasus ini, perasaan, kebutuhan, atau kekhawatiranmu dianggap tidak penting atau diremehkan sehingga kamu mulai meragukan sudut pandangmu sendiri dan merasa seolah-olah kamu terlalu menuntut atau tidak rasional.

Kamu Menyelesaikan Mayoritas Tugas Sambil Berharap Keadaan Membaik

Ilustrasi/Foto: Freepik/yanalya

Dalam sebuah hubungan, ada kalanya salah satu pihak berharap bahwa pasangan mereka akan berubah dan mulai berusaha lebih keras. Biasanya, ini terjadi ketika satu orang merasa dirinya yang selalu berjuang, sedangkan pasangannya kurang berkontribusi. Pemikiran seperti “nanti juga akan membaik” sering kali membuat seseorang tetap bertahan dalam kondisi yang tidak sehat dan terus berharap pasangannya akan berubah.

Namun, kenyataannya, jika pasangan yang kurang berusaha merasa nyaman dengan situasi tersebut, mereka tidak akan punya alasan untuk berubah. Mereka terbiasa dengan kondisi di mana pasangannya selalu menyesuaikan diri dan melakukan lebih banyak hal sehingga perubahan menjadi tidak perlu bagi mereka.

Dalam dunia psikologi, kondisi ini ini disebut sebagai imbalanced power dynamic atau ketidakseimbangan kekuatan dalam hubungan. Ketika satu pihak selalu memberi lebih banyak, sedangkan pihak lain menerima tanpa usaha yang sebanding, hal ini bisa menimbulkan ketidakpuasan, frustasi, bahkan membuat hubungan menjadi tidak stabil.

Penelitian dari tahun 2022 menyarankan bahwa jika seseorang merasa berada dalam hubungan seperti ini, langkah terbaik adalah berbicara secara terbuka dengan pasangannya. Mengungkapkan kebutuhan dan ekspektasi dengan jelas bisa membantu mengatasi masalah sebelum rasa kesal atau kecewa makin dalam.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES