Putus Siklus Perfeksionisme, Begini 5 Cara Melepas Harapan yang Tidak Realistis
Pernah merasa kecewa karena kenyataan tidak sesuai dengan harapan? Atau mungkin kamu sering menetapkan target yang terlalu tinggi hingga akhirnya merasa gagal karena tidak bisa mencapainya? Jika iya, mungkin saatnya kamu belajar untuk melepaskan harapan yang tidak realistis agar hidup terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Melansir dari Sarah Cline and Associates, memiliki harapan itu wajar, bahkan bisa menjadi motivasi untuk terus berkembang. Namun, jika harapan tersebut terlalu tinggi dan jauh dari kenyataan, justru bisa menjadi beban yang membuatmu terus-menerus merasa tidak cukup baik. Jadi, bagaimana cara memutus harapan yang tidak realistis tanpa kehilangan semangat dalam hidup? Yuk, simak caranya berikut ini!
1. Terima Kenyataan Bahwa Tidak Semua Hal Bisa Berjalan Sesuai Keinginan
Terima Kenyataan Bahwa Tidak Semua Hal Bisa Berjalan Sesuai Keinginan/Foto: Pexels.com/Min An
Langkah pertama untuk melepaskan harapan yang tidak realistis adalah dengan menerima kenyataan bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Ada hal-hal yang berada di luar kendalimu, dan tidak semua usaha yang kamu lakukan akan membuahkan hasil yang diinginkan.
Misalnya, kamu berharap bisa mendapatkan pekerjaan impian di perusahaan besar dalam waktu singkat, tetapi kenyataannya masih banyak proses yang harus dilewati. Jika kamu terus memaksakan harapan tersebut tanpa mempertimbangkan realitas, kamu bisa merasa kecewa dan tidak menghargai proses yang sudah dijalani.
Cobalah untuk lebih fleksibel dan menerima bahwa kehidupan memiliki jalannya sendiri. Dengan begitu, kamu bisa mengurangi tekanan pada diri sendiri dan lebih menikmati perjalanan hidup.
2. Evaluasi Harapan yang Kamu Miliki
Evaluasi Harapan yang Kamu Miliki/Foto: Pexels.com/Rio Kuncoro
Sering kali, kita tidak menyadari bahwa harapan yang kita buat sendiri sebenarnya tidak masuk akal. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mengevaluasi harapan-harapan yang kamu miliki. Tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah harapan ini realistis dan sesuai dengan kondisi saat ini?
- Apakah aku menetapkan standar terlalu tinggi untuk diri sendiri?
- Apakah harapan ini benar-benar berasal dari keinginanku sendiri, atau hanya karena tekanan dari orang lain?
Dengan menganalisis harapan yang kamu miliki, kamu bisa membedakan mana yang memang layak untuk diperjuangkan dan mana yang perlu dilepaskan agar tidak menjadi beban.
3. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil Akhir
Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil Akhir/Foto: Pexels.com/Anne
Salah satu penyebab utama kekecewaan adalah terlalu berfokus pada hasil akhir tanpa menikmati prosesnya. Jika kamu hanya terpaku pada pencapaian tertentu tanpa menghargai langkah-langkah kecil yang sudah kamu lakukan, kamu akan lebih mudah merasa gagal.
Misalnya, jika kamu sedang berusaha menurunkan berat badan, jangan hanya fokus pada angka timbangan yang ideal. Nikmati proses hidup sehat yang kamu jalani, seperti merasakan manfaat dari makanan bergizi atau energi yang lebih baik setelah rutin berolahraga. Dengan begitu, kamu tidak akan merasa tertekan oleh target yang mungkin terlalu tinggi.
4. Kurangi Pengaruh dari Ekspektasi Sosial dan Media Sosial
Kurangi Pengaruh dari Ekspektasi Sosial dan Media Sosial/Foto: Pexels.com/Nothing Ahead
Sering kali, harapan yang tidak realistis muncul karena pengaruh dari lingkungan sekitar, termasuk media sosial. Melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna bisa membuatmu merasa harus mencapai hal yang sama, padahal setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.
Cobalah untuk lebih bijak dalam menyaring informasi yang kamu konsumsi. Ingatlah bahwa apa yang ditampilkan di media sosial bukanlah gambaran sepenuhnya dari kehidupan seseorang. Fokuslah pada apa yang benar-benar membuatmu bahagia, bukan pada apa yang dianggap "ideal" oleh orang lain.
5. Belajar untuk Menerima dan Memaafkan Diri Sendiri
Belajar untuk Menerima dan Memaafkan Diri Sendiri/Foto: Pexels.com/frank minjarez
Terakhir, belajarlah untuk menerima bahwa kamu tidak harus selalu sempurna. Setiap orang pasti pernah merasa gagal atau melakukan kesalahan. Jangan biarkan harapan yang terlalu tinggi membuatmu merasa tidak cukup baik.
Memaafkan diri sendiri adalah langkah penting dalam melepaskan ekspektasi yang tidak realistis. Beri dirimu ruang untuk berkembang tanpa harus merasa bersalah jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan. Dengan begitu, kamu bisa menjalani hidup dengan lebih santai dan menikmati setiap momennya tanpa beban yang berlebihan.
Memutus harapan yang tidak realistis bukan berarti menyerah atau kehilangan semangat dalam hidup. Justru, dengan melepaskan ekspektasi yang berlebihan, kamu bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.
Terimalah kenyataan bahwa tidak semua hal bisa berjalan sesuai rencana, evaluasi harapan yang kamu miliki, dan fokuslah pada proses, bukan hanya hasil akhir. Kurangi pengaruh dari ekspektasi sosial dan belajar untuk lebih menerima diri sendiri. Dengan begitu, kamu bisa menikmati hidup dengan lebih ringan dan penuh kebahagiaan!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!