Profil Sanae Takaichi, Perdana Menteri Jepang Perempuan Pertama

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 21 Oct 2025 15:00 WIB
Profil Sanae Takaichi, Perdana Menteri Jepang Perempuan Pertama
Profil Sanae Takaichi/ Foto: sanae.gr.jp

Beauties, sejarah baru terukir di Jepang. Pada hari Selasa (21/10/2025), Sanae Takaichi resmi dipilih parlemen Jepang sebagai perdana menteri. Ia menggantikan Shigeru Shiba yang mengundurkan diri pada bulan September lalu, Beauties.

Melansir dari CNN Indonesia, ia berhasil meraih 237 dukungan suara dalam pemungutan suara Majelis Rendah Parlemen Jepang. Setelah mendapat persetujuan oleh parlemen, Takaichi akan bertemu dengan Kaisar Jepang Naruhito untuk "dilantik" dan secara resmi menjabat sebagai perdana menteri.

Profil Sanae Takaichi

Profil Sanae Takaichi. Ia lahir dan besar di Prefektur Nara, Jepang, dan menempuh pendidikan di Universitas Kobe.

Profil Sanae Takaichi. Ia lahir dan besar di Prefektur Nara, Jepang, dan menempuh pendidikan di Universitas Kobe./ Foto: sanae.gr.jp

Sanae Takaichi lahir pada 7 Maret 1961 di Prefektur Nara, Jepang. Ayahnya merupakan seorang pekerja buruh, sedangkan ibu seorang polisi. Takaichi menempuh pendidikan di Nara Prefectural Unebi High School. Meskipun diterima di universitas terkemuka di Tokyo, kedua orang tua Takaichi tidak memperbolehkannya kuliah karena dia adalah seorang perempuan, Beauties. Akhirnya, ia pun harus harus berjuang sendiri untuk menanggung biaya kuliah demi menempuh pendidikan tinggi, yakni di jurusan Matematika Bisnis, Fakultas Administrasi Bisnis di Universitas Kobe. 

 

Pecinta Musik

Hal lain yang diingat dari sosok Sanae Takaichi sewaktu muda adalah pribadinya yang menyukai musik. Melansir dari CNN Indonesia, Takaichi muda pernah menjadi seorang pemain drum heavy metal. Ia dikenal suka membawa stik drum karena sering mematahkannya saat tampil. Selain itu, Takaichi juga memiliki hobi menyelam dan menyetir mobil hingga kini ia diketahui memiliki beberapa koleksi mobil. 

Perjalanan Karier

Sanae Takaichi memulai karier di media sebelum berpolitik. Ia merupakan sekutu Shinzo Abe dan pernah menjabat sebagai menteri.

Sanae Takaichi memulai karier di media sebelum berpolitik. Ia merupakan sekutu Shinzo Abe dan pernah menjabat sebagai menteri./ Foto: sanae.gr.jp

Sebelum berkarier di bidang politik, figur yang merupakan sosok konservatif itu terjun di dunia media, Beauties. Inspirasi politiknya muncul sekitar tahun 1980-an, di tengah ketegangan perdagangan antara AS dan Jepang. Penggemar Margaret Thatcher itu memasuki parlemen pada tahun 1993 dan bergabung dengan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada tahun 1996. Sebagai sekutu eks perdana menteri Shinzo Abe, Takaichi juga pernah menjabat posisi menteri di bawah pemerintahannya.

Pada 4 Oktober lalu, ia diangkat sebagai ketua partai LDP, yakni partai yang tengah berkuasa selama beberapa dekade terakhir. Mengutip dari Detikcom, 6 hari kemudian, Partai Komeito keluar dari koalisi mereka akibat ketidaknyamanan dengan pandangan Takaichi yang konservatif dan skandal dana gelap LDP. Alhasil, Takaichi terpaksa membentuk aliansi dengan Partai Inovasi Jepang (JIP) yang berhaluan kanan dan reformis. 

JIP ingin menurunkan tarif pajak konsumsi makanan menjadi nol, menghapuskan sumbangan perusahaan dan organisasi, serta mengurangi jumlah anggota parlemen. Selain itu, pada hari Senin (20/10/2025), Takaichi berjanji untuk "memperkuat ekonomi Jepang, dan membentuk kembali Jepang sebagai negara yang dapat bertanggung jawab bagi generasi mendatang". Sementara pandangan konservatifnya yang berkaitan dengan isu sosial meliputi menentang pernikahan sesama jenis dan menentang pasangan menikah dengan menggunakan nama keluarga yang berbeda seperti yang dilansir dari Japan Forward.
***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE