Pernah Terlibat Bullying, Puluhan Mahasiswa Baru Ditolak Masuk Universitas di Korea Selatan
Korea Selatan dikenal memiliki sistem pendidikan yang ketat, bahkan persaingan yang tinggi di dunia pendidikan.
Tak sedikit murid-murid khususnya yang duduk di bangku sekolah menengah meluangkan banyak waktu untuk belajar baik di sekolah, tempat les, atau belajar mandiri untuk bisa diterima di perguruan tinggi bergengsi Korea Selatan.
Namun, kini seleksi masuk perguruan tinggi Korea Selatan tidak hanya ketat dalam hal nilai saja, Beauties. Meskipun calon-calon mahasiswa tersebut memiliki nilai tinggi untuk bisa diterima di perguruan tinggi, namun mereka bisa ditolak perguruan tinggi jika memiliki catatan mengenai kasus  bullying  semasa duduk di bangku sekolah.
Lebih dari 40 Calon Mahasiswa Ditolak Perguruan Tinggi Akibat Riwayat ‘Bullying’
Ilustrasi bullying di sekolah/ Foto: SBS
Melansir dari Korea JoongAng Daily, terdapat dua calon mahasiswa yang ditolak masuk ke Seoul National University (SNU), salah satu universitas paling bergengsi di Korea Selatan. Mereka ditolak bukan karena nilai yang belum memenuhi kriteria, melainkan karena memiliki riwayat bullying di sekolah.
Kedua calon mahasiswa tersebut termasuk di antara 45 pendaftar di enam universitas negeri besar yang juga ditolak akibat riwayat bullying, Beauties. Hal ini turut menunjukkan adanya pergeseran yang makin besar dalam penilaian karakter dalam penerimaan mahasiswa di universitas Korea.
Mulai tahun depan, semua universitas di Korea diwajibkan menerapkan pemotongan nilai wajib bagi calon mahasiswa dengan catatan riwayat bullying di sekolah, terlepas dari jenis penerimaannya.
Di Korea sendiri, siswa mendaftar ke universitas melalui dua jalur utama yakni penerimaan awal yang mempertimbangkan catatan sekolah dan wawancara serta penerimaan reguler yang terutama bergantung pada skor CSAT (College Scholastic Ability Test).
Aturan baru ini dipicu oleh reaksi publik setelah terungkap bahwa mantan jaksa Chung Sun Sin yang sempat diangkat sebagai kepala kantor investigasi nasional di tahun 2023, telah dipindahkan ke sekolah menengah lain karena kasus bullying.
Namun, ia tetap diterima di Seoul National University hanya dengan pemotongan nilai dua poin pada skor CSAT.
Fenomena Bullying di Korea Selatan
Ilustrasi korban bullying/ Foto: freepik.com
Bullying menjadi salah satu fenomena yang cukup menyorot berbagai negara, salah satunya negara Korea Selatan. Bukan tanpa alasan, beberapa nama selebriti Korea populer pun sempat tercemar akibat kasus bullying yang mereka lakukan semasa sekolah dan baru terungkap setelah mereka 'tenar'.
Dalam beberapa adegan di drama Korea pun, terselip cerita fiksi maupun yang terinspirasi dari kisah nyata mengenai tindakan bullying yang dilakukan para siswa atau pekerja, baik melalui tindakan verbal maupun non-verbal.
Kendati demikian, tindakan tersebut tak seharusnya 'dilestarikan', terlebih dampak yang dirasakan para korban setelah mengalami bullying pun turut memprihatinkan.
Mirisnya lagi, beberapa kasus bullying Korea Selatan yang terjadi di sekolah membuat korbannya memutuskan untuk bunuh diri karena tidak kuat menerima bullying dari para pelaku.
Korban yang menerima tindakan bullying di sekolah juga beragam, mulai dari siswa sekolah berkewarganegaraan Korea Selatan, hingga siswa yang berasal dari negara lain namun menempuh pendidikan di Korea Selatan, melansir dari CNN World.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!