Pakar Harvard Ungkap 6 Cara Membangun Kemandirian dan Percaya Diri Anak saat Memasuki Sekolah Baru

Rini Apriliani | Beautynesia
Senin, 14 Jul 2025 21:00 WIB
Pakar Harvard Ungkap 6 Cara Membangun Kemandirian dan Percaya Diri Anak saat Memasuki Sekolah Baru
Cara membangun kemandirian dan percaya diri anak/Foto: iStock

Tahun ajaran baru kembali dimulai. Beauties termasuk salah satu ibu muda yang hari ini mengantar buah hati untuk pergi ke Taman Kanak-Kanak (TK) atau ke Sekolah Dasar (SD)-nya?

Nah, fase memasuki sekolah baru ini menjadi tantangan baru untuk anak dan orang tua. Yup, tidak semua anak dapat dengan mudah berbaur di lingkungan dan teman-teman baru. Sementara itu, sebagai orang tua, perlu memastikan bahwa anak berada di tempat nyaman dan bisa membuatnya percaya diri sebelum memulai pembelajaran.

Mengatasi masalah ini, pakar lulusan Harvard University ungkap sederet cara membangun kemandirian dan percaya diri anak saat memasuki sekolah baru. Apa saja caranya, simak!

1. Memperkenalkan Perubahan Rutinitas Anak

Ilustrasi Memantau Perkembangan Anak di Sekolah

Ilustrasi anak sekolah/Foto: iStock

Di awal fase masuk sekolah baru ini, penting untuk orang tua memperkenalkan perubahan rutinitas harian anak. Tentang hari ini harus bersekolah, kemungkinan ada pekerjaan rumah yang dikerjakan, hingga cara menyiapkan kebutuhan sekolah lainnya. 

Mengenalkan perubahan rutinitas ini dapat membuat anak lebih siap menghadapi harinya untuk bersekolah. Sebagai orang tua juga, jika ingin memberi jadwal tambahan dengan les-les, penting untuk membicarakan dulu dengan sang anak. 

Claire McCarthy, MD, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Boston, sekaligus asisten profeson pediatri di Harvard Medical School menyampaikan agar tidak terlalu ambisius memberikan banyak jadwal pada anak, terutama di awal. Pasalnya, anak-anak butuh waktu istirahat, karena transisi ke sekolah bisa sangat menegangkan. Utamakanlah kenyamanannya. 

2. Mengajak Perencanaan Bekal Harian

Cara melatih kemandirian anak bisa dimulai dengan mengajak perencanaan bekal harian. Apalagi jika Beauties memiliki buah hati yang picky eater, ajaklah ia berdiskusi soal cemilan atau makan siang apa yang ingin dibawanya esok hari. 

Beberapa menu yang ribet, bisa dipersiapkan bersama sebelum tidur. Atau, bangun lebih awal untuk menyiapkan bersama.

Jacqueline Sperling, PhD, psikolog klinis sekaligus dosen di Harvard Medical School mengatakan bahwa pekerjaan rumah dapat membantu soal kemandirian.

"Melibatkan dalam pekerjaan rumah mendorong mereka untuk percaya bahwa mereka mampu dan membantu. Melakukan hal ini secara bertahap akan mengajarkan anak-anak cara mengurus diri, tanpa merasa ditinggalkan," tulisnya dalam laman Harvard Health Publishing. 

3. Minta Anak Berlatih untuk Pakai Baju Sendiri

Ilustrasi Persiapan Anak di Hari Pertama Sekolah

Ilustrasi anak sekolah/Foto: iStock

Selain mengajak perencanaan bekal, cara melatih kemandirian anak juga dapat dimulai dengan memintanya berlatih memakai pakaian sekolahnya sendiri. Beauties bisa menemaninya saat pertama kali mengenakan pakaian dan memberikan contoh seperti apa cara berpakaian rapi. 

Jangan dimarahi saat kemungkinan ia salah mengaitkan kancing, tapi langsung berikan contohnya. Setelah selesai, beri pujian! Sederhana, tapi cara ini efektif melatih kemandiriannya lho!

4. Ajarkan tentang Cara Berkenalan

Berkenalan memang sederhana dan mudah, tapi cara mempertahankan agar si kecil dapat memiliki hubungan yang baik dengan teman sebayanya perlu dicontohkan dari dalam rumah.

Claire McCarthy mengatakan ada beberapa cara untuk membuat anak dapat dengan mudah menjalin komunikasi dengan orang baru. Pertama, penting untuk mengenalkan empati pada anak dengan cara memperlakukan satu sama lain anggota keluarga dengan baik. Kedua, latih rasa ingin tahunya dengan membiasakan di dalam keluarga untuk saling bertanya tentang hari, minat, atau pendapat mereka. Lalu, buatlah obrolan tercipta secara langsung dengan saling mengobrol. Jangan lupa juga untuk mengajarkan anak tentang cara meminta maaf dan memaafkan. 

Beberapa cara tersebut dapat membentuk anak agar mandiri, percaya diri, dan berani berkenalan dengan orang baru. Setelahnya, awasi anak, tapi jangan terlalu dekat-dekat untuk menilai bagaimana dirinya menjalin komunikasi. 

"Jika anak-anak tidak berinteraksi sama sekali, cobalah pilihan kegiatan lain. Namun, jika yang terjadi perkelahian di salah satu pihak, Anda harus turun tangan dan menjelaskan bahwa perilaku tersebut tidak boleh dilakukan," kata Claire. 

Perlu diketahui bahwa anak adalah peniru, artinya dengan rutin memberikan contoh yang baik, maka hal tersebut bisa tertanam dalam otaknya dan dicontohnya. 

5. Latih Anak untuk Berbicara Kegiatannya

Ilustrasi Cerita Bunda Lihat Anak Pertama Masuk Sekolah

Ilustrasi anak sekolah/Foto: iStock

Sebagai dokter anak, Claire pun mengatakan untuk tidak boleh meremehkan kekuatan narasi. Ajaklah anak untuk mengobrol tentang kegiatannya, apa saja yang dilakukan, bagaimana perasaannya, hingga apa yang membuatnya tidak nyaman. 

Mengutip laman Times of India, kebiasaan ini pun baik untuk dilakukan karena menunjukkan bahwa mereka didengar dan diperhatikan dengan baik oleh orang tuanya. 

6. Beri Pujian dan Motivasi secara Rutin

Terakhir adalah jangan lupa untuk selalu memberi pujian dan motivasi untuk anak yang telah berani memulai memasuki sekolah barunya. Penting untuk diingat bahwa mungkin ada hal yang tidak sejalan denganmu, misalnya ia menangis di hari pertama, jangan langsung memarahi atau mengatakan itu salah. 

Pupuk dengan motivasi agar membuatnya percaya diri dan hal tersebut tidak sampai melukai atau menggores kepercayaan dirinya. 

Beauties, itu dia sederet cara membangun kemandirian dan percaya diri anak saat memasuki sekolah baru. Tentu tidak mudah dan mungkin saja tidak langsung berhasil. Namun, dengan dibiasakan, semua akan bisa. Semangat ya!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES