Musim Kemarau Indonesia Mundur, BMKG Ungkap Sederet Faktor Utama Hujan Masih Tinggi
Narita Fuji Triani | Beautynesia
Rabu, 16 Jul 2025 11:00 WIB

Foto: freepik.com/tawatchai07
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan pernyataan resmi bahwa musim kemarau di Indonesia akan mundur atau mengalami musim kemarau basah. Hal tersebut disebabkan curah hujan yang masih tinggi dan terjadi di berbagai wilayah Indonesia bahkan menyebabkan banjir yang besar. Padahal biasanya musim kemarau terjadi pada bulan Mei-September.
Dalam Konferensi pers pada Senin (7/7), Kepala BMKG Dwikorita menyatakan bahwa baru sekitar 30 persen wilayah Zona Musim yang mengalami musim kemarau hingga akhir Juni 2025, biasanya sudah 64% wilayah Indonesia memasuki musim kemarau secara klimatologis di waktu yang bersamaan. Ternyata ada beberapa faktor yang memengaruhi kenapa Indonesia masih belum beralih ke musim kemarau. Yuk simak penjelasannya, Beauties!
Faktor Utama Musim Kemarau Indonesia Mundur
Ilustrasi/Foto: freepik.com/wirestock
Melansir dari Youtube InfoBMKG mengenai "Jumpa Pers Perkembangan Cuaca Ekstrem dan Iklim" mengatakan bahwa beberapa faktor utama yang menyebabkan hujan masih tinggi, yaitu:
- Aktifnya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang ekuator (Kelvin, Rosby, Equator)
- Lemahnya Monsun Australia yang meningkatkan kelembaban udara
- Konvergensi Angin dan labilitas lokal yang memperkuat pembetukan awan lokal
- Suhu muka laut hangat di perairan sekitar Indonesia yang mendukung pertumbuhan awan
Himbauan BMKG untuk Masyarakat
Ilustrasi/Foto: freepik.com/jcomp
Hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir masih akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti Jabodetabek, Bulukumba, Sinjai yang bisa mengakibatkan banjir dan longsor. Potensi hujan juga akan bergeser ke wilayah tengah dan timur Indonesia pada periode 10-12 Juli 2025.
BMKG memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap resiko hujan tinggi dan bencana yang terjadi. Masyarakat disarankan untuk terus memantau informasi cuaca terkini yang akan diperbarui setiap 3-6 jam secara berkala dan peringatan dini melalui aplikasi, website resmi, dan media sosial BMKG serta call center 196.
Dwikorita juga menjelaskan bahwa kondisi curah hujan di atas normal terjadi di beberapa wilayah Indonesia akan terjadi dari bulan Mei hingga Oktober 2025. Maka dari itu, Indonesia akan mengalami musim kemarau basah.
Tetap waspada dan jaga kesehatan ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)