Mengenal "Social Battery" dan Kaitannya dengan Kepribadian Ekstrovert-Introvert

Amoura Lingga Ranyana | Beautynesia
Rabu, 26 Feb 2025 07:30 WIB
Mengenal
Mengenal "Social Battery" dan Kaitannya dengan Kepribadian Ekstrovert-Introvert/Foto: Freepik.com/tirachardz

Istilah social battery atau baterai sosial adalah metafora untuk menggambarkan tingkat energi seseorang dalam interaksi sosial. Ketika baterai sosial penuh, seseorang merasa antusias dan siap bersosialisasi.

Sebaliknya, saat baterai habis, mereka mungkin merasa lelah, kehilangan motivasi, dan membutuhkan waktu untuk mengisi ulang energi. Ini bukanlah istilah ilmiah, tetapi bisa membantu kita untuk memahami diri dan lebih positif dalam berhubungan sosial.

Memahami konsep baterai sosial ini bisa membantu seseorang mengenali batasan pribadi dan kebutuhan orang lain, menciptakan hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung. Seperti apa kaitan baterai sosial dengan kepribadian kita dan bagaimana cara mengelolanya? Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah penjelasan lengkapnya, simak!

Perbedaan Introvert dan Ekstrovert dalam Social Battery

Social Battery Menurut Psikologi/Foto: Pexels/ELEVATE

Baterai sosial sangat dipengaruhi oleh kepribadian seseorang. Orang ekstrovert cenderung mendapatkan energi dari interaksi sosial. Bagi mereka, bersosialisasi justru menjadi cara untuk mengisi ulang baterai sosial.

Sebaliknya, orang introvert merasa energi mereka terkuras saat bersosialisasi. Untuk mengisi ulang baterai sosial, mereka membutuhkan waktu sendirian atau melakukan aktivitas yang tenang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa introvert tetap bisa menikmati bersosialisasi. Meskipun kegiatan ini menguras energi mereka, bukan berarti mereka pemalu atau tidak memiliki keterampilan sosial. Ini hanyalah ciri dari kepribadian mereka tentang bagaimana mereka bisa mendapatkan energi.

Faktor yang Mempengaruhi Social Battery

Social Battery Menurut Psikologi/Foto: Pexels/cottonbro studio

Durasi dan kualitas interaksi sosial dapat memengaruhi seberapa cepat baterai sosial seseorang habis. Ada beberapa faktor yang memengaruhi hal ini. Pertama, tipe interaksi memainkan peran penting.

Berinteraksi dengan orang yang tidak ramah atau tidak sensitif cenderung lebih menguras energi dibandingkan dengan menghabiskan waktu bersama teman yang mendukung atau satu frekuensi dengan diri kita. Kedua, ukuran kelompok juga berpengaruh, di mana kelompok besar memerlukan lebih banyak energi karena melibatkan lebih banyak dinamika sosial. 

Faktor lainnya adalah stres eksternal, seperti lingkungan yang bising atau tidak terprediksi, yang dapat membuat seseorang cepat merasa lelah. Selain itu, durasi interaksi juga menjadi faktor penting, karena interaksi yang berlangsung terlalu lama dapat melelahkan.

Terakhir, ketimpangan kekuasaan juga bisa membawa pengaruh tersendiri, seperti pengalaman menghadapi rasisme, seksisme, atau ableisme yang dapat membuat interaksi menjadi lebih melelahkan secara emosional dan mental.

Tanda-Tanda Baterai Sosial Mulai Habis

Social Battery Menurut Psikologi/Foto: Pexels/Pavel Danilyuk

Ketika baterai sosial seseorang mulai habis, mereka mungkin mengalami berbagai tanda yang menunjukkan kelelahan mental atau emosional. Salah satu tanda yang umum adalah merasa lelah atau stres akibat interaksi sosial yang telah berlangsung. Mereka juga mungkin kehilangan minat untuk berbicara atau berpartisipasi dalam percakapan lebih lanjut. 

Biasanya, muncul juga keinginan untuk segera pulang atau berada di tempat yang nyaman sebagai cara untuk mengurangi rasa lelah tersebut. Dalam keadaan ini, mereka cenderung membutuhkan waktu tenang untuk memulihkan energi, seperti dengan membaca, menonton film, atau melakukan aktivitas santai lainnya yang tidak melibatkan banyak interaksi sosial.

Cara Mengisi Ulang Social Battery

Social Battery Menurut Psikologi/Foto: Pexels/Kampus Production

Cara mengisi ulang baterai sosial dapat bervariasi tergantung pada kepribadian dan preferensi masing-masing individu. Bagi ekstrovert, interaksi sosial sering kali menjadi cara utama untuk memulihkan energi. Strategi yang bisa dilakukan meliputi mengatur jadwal untuk bertemu teman atau keluarga secara rutin, bergabung dengan komunitas atau klub lokal, serta menghindari hidup atau bekerja sendiri jika memungkinkan. 

Sebaliknya, bagi introvert, proses mengisi ulang energi cenderung melibatkan waktu sendiri untuk refleksi dan relaksasi. Beberapa strategi yang efektif bagi mereka adalah mencatat perasaan setelah interaksi sosial untuk memahami kebutuhan energinya, menyisihkan waktu khusus untuk beristirahat setelah acara sosial, serta melakukan aktivitas yang menenangkan untuk dilakukan sendiri.

Selain itu, dalam situasi acara panjang yang tak bisa ditinggalkan, introvert juga dapat menggabungkan antara acara sosial yang intens dengan kegiatan santai, tetap menjadwalkan waktu istirahat selama acara berlangsung, dan berkomunikasi dengan orang terdekat tentang kebutuhan mengambil jeda atau waktu sendiri. 

Baterai sosial adalah cara untuk memahami dan menggambarkan energi seseorang dalam bersosialisasi. Faktor seperti introversi, ekstroversi, dan kondisi mental dapat memengaruhi seberapa cepat energi sosial seseorang habis. Meskipun bukan konsep ilmiah, baterai sosial bisa menjadi alat yang berguna untuk membantu seseorang mengenali batasan mereka dalam bersosialisasi dan merencanakan aktivitas agar tidak merasa terlalu lelah.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES