Mengenal Disorganized Attachment yang Bikin Hubungan Kurang Nyaman
Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Minggu, 20 Jul 2025 22:00 WIB

Disorganized Attachment/Foto: Freepik
Mengenal disorganized attachment jadi penting saat kamu merasa terjebak dalam hubungan yang nggak jelas arahnya. Beauties, kamu mungkin merasa cinta sekaligus takut dalam hubungan yang sama. Rasanya ingin dekat, tapi juga ingin menjauh. Ini bukan sekadar drama atau terlalu sensitif, tapi bisa jadi tanda ada luka pengasuhan dari masa lalu yang belum selesai.
Dilansir dari Verywell Mind, disorganized attachment muncul saat anak tidak mendapat respons yang konsisten dan aman dari orangtuanya. Mereka tidak tahu harus mendekat atau menjauh. Ketika anak merasa takut pada orang yang seharusnya jadi tempat berlindung, maka muncullah konflik batin yang membentuk pola relasi saat dewasa. Dan pola inilah yang bisa membuat hubungan kurang nyaman, meski secara logika semuanya terlihat baik-baik saja.
Penyebab Disorganized Attachment yang Sering Tidak Disadari
Penyebab Disorganized Attachment/Foto: Freepik
Banyak dari kita tidak menyadari penyebab disorganized attachment berasal dari masa kecil. Saat anak menangis karena takut, lalu dimarahi, diabaikan, atau ditertawakan, tubuh anak merekam rasa takut dan bingung. Anak jadi tidak tahu apakah aman jika mendekati orang tuanya atau tidak.
Misalnya, ketika anak takut tidur sendiri lalu menangis, kadang orang tua memeluk, kadang marah. Respons yang berubah-ubah ini menciptakan ketidakpastian. Anak akhirnya bingung karena mendekat salah, menjauh pun sakit. Pola ini terus terbawa hingga dewasa.
Bukan hanya dari satu kejadian, Beauties. Ini bisa berasal dari pola pengasuhan lintas generasi. Orang tua yang dulu tidak dipeluk atau dimengerti, sering kali mengulang pola yang sama pada anak mereka tanpa sadar. Hasilnya? Anak tumbuh dengan luka emosi dan bingung membangun hubungan yang sehat.
Kalau kamu sering merasa tidak aman, sulit percaya orang lain, atau takut ditinggal tapi juga takut dekat, bisa jadi ini efek dari disorganized attachment. Maka penting banget mengenali dan mengurai pola tersebut dari akarnya.
Ciri-Ciri Disorganized Attachment dalam Hubungan
Ciri-Ciri Disorganized Attachment dalam Hubungan/Foto: Freepik
Beauties, kamu perlu tahu ciri-ciri disorganized attachment agar bisa lebih mengenali dirimu. Orang dengan pola ini biasanya terlihat sangat dekat dan butuh pasangan, tapi juga sering mendorong pasangannya menjauh. Ada rasa takut akan penolakan, tapi juga takut akan kedekatan.
Kamu mungkin merasa cemas berlebihan ketika pasangan mulai sibuk. Tapi di saat bersamaan, kamu juga merasa tidak nyaman saat dia terlalu dekat. Kamu ingin dikasihi, tapi sulit percaya. Akhirnya, hubungan jadi tarik-ulur dan bikin capek secara emosional.
Orang yang mengalami pola ini juga sering sulit menenangkan diri saat konflik. Mereka bisa menangis, lalu tiba-tiba marah. Atau merasa tenang, lalu tiba-tiba tersulut. Ini karena tubuh menyimpan memori tidak aman dari masa lalu yang belum sembuh.
Dalam banyak kasus, orang dengan disorganized attachment juga sulit mengekspresikan kebutuhan emosional secara jernih. Mereka takut dianggap lemah, tapi juga takut dibiarkan. Semua ini bikin hubungan kurang nyaman bagi kedua belah pihak, meski cinta tetap ada di antara mereka.
Dampaknya pada Hubungan Romantis
Dampaknya pada Hubungan Romantis/Foto: Freepik
Kalau kamu sedang menjalin hubungan, lalu merasakan konflik batin seperti ingin dekat tapi takut terluka, bisa jadi itu dampak dari pola attachment ini. Saat kamu nggak yakin dengan perasaanmu sendiri, kamu jadi bingung menentukan arah hubungan.
Pasanganmu mungkin merasa kewalahan. Hari ini kamu perhatian, besok kamu menghilang. Kamu sendiri merasa sedih, tapi nggak tahu harus bilang apa. Ini bukan karena kamu ingin menyakiti pasangan. Tapi karena hatimu sendiri masih takut dan bingung.
Pola ini bisa menyebabkan hubungan penuh drama emosional, putus-nyambung, atau penuh kecemasan. Kamu sering merasa "tidak cukup baik", bahkan saat pasangan sudah meyakinkan. Atau kamu sulit percaya sepenuhnya, meski dia selalu hadir.
Kalau ini terus dibiarkan, hubungan akan lelah. Kamu dan pasangan bisa terjebak dalam lingkaran ketidakpastian. Maka penting untuk mengenali akar emosinya. Karena mengenal disorganized attachment adalah langkah awal untuk menyembuhkan hubungan dan diri sendiri.
Cara Mengatasi Disorganized Attachment
Cara Mengatasi Disorganized Attachment/Foto: Freepik
Kabar baiknya, Beauties, kamu bisa pulih. Kamu bisa membentuk pola keterikatan yang sehat dan nyaman. Tapi semua itu dimulai dari keberanian untuk menyadari dan memahami diri sendiri.
Langkah pertama, kamu bisa mulai terapi bersama psikolog yang paham soal pola attachment. Terapi seperti attachment-focused therapy atau inner child healing bisa membantumu mengenali luka lama dan membentuk respons yang lebih sehat.
Dalam sesi terapi, kamu akan diajak mengenali pola yang terbentuk sejak kecil. Kamu akan belajar membedakan antara ancaman nyata dan ketakutan lama yang belum selesai. Kamu juga bisa belajar bagaimana menunjukkan kebutuhan emosional tanpa merasa lemah.
Kalau kamu sudah menjadi orang tua, kamu juga bisa belajar merespons anak dengan lebih tenang dan konsisten. Terapis bisa mendampingimu untuk membangun koneksi aman dengan anak. Ini penting agar pola negatif tidak berlanjut ke generasi berikutnya.
Ingat, prosesnya tidak instan. Tapi setiap langkah kecil akan membantumu merasa lebih tenang dan utuh. Dengan begitu, kamu tidak lagi merasa "bermasalah", tapi mulai merasakan kekuatan untuk mengubah masa depan emosionalmu.
Membangun Hubungan yang Lebih Aman dan Nyaman
Disorganized Attachment/Foto: Freepik
Beauties, kamu tidak sendirian. Banyak orang tumbuh dengan pola pengasuhan yang tidak ideal. Tapi itu bukan akhir dari segalanya. Kamu masih bisa menyembuhkan diri, memperbaiki pola relasi, dan membangun hubungan yang aman.
Mengenal disorganized attachment adalah kunci awalnya. Saat kamu memahami pola ini, kamu bisa lebih bijak dalam bertindak dan merespons pasangan. Kamu juga jadi lebih berani menyampaikan apa yang kamu butuhkan secara jujur, tanpa drama, atau ketakutan.
Penting untuk kamu tahu, kamu layak dicintai tanpa rasa takut. Kamu pantas menjalani hubungan yang bikin hatimu tenang, bukan yang terus membuatmu bertanya-tanya. Jangan ragu minta bantuan dan jangan takut untuk berubah ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)