Mengenal Banu Mushtaq, Penulis yang Mengangkat Suara Perempuan Muslim di India Selatan
Retno Anggraini | Beautynesia
Kamis, 10 Jul 2025 06:15 WIB

Mengenal Banu Mushtaq, Penulis yang Mengangkat Suara Perempuan Muslim di India Selatan/Foto: Instagram.com/banumushtaq
Beauties, kalau kamu suka baca kisah-kisah yang menggugah dan menyentuh realita sosial, nama Banu Mushtaq layak banget masuk ke dalam daftar bacaan kamu. Perempuan asal Karnataka, India Selatan, ini baru saja mencetak sejarah sebagai penulis bahasa Kannada (salah satu bahasa di India Selatan) pertama yang memenangkan International Booker Prize 2025.
Melalui kumpulan cerpen bertajuk Heart Lamp, Banu berhasil mengangkat suara dan pengalaman perempuan Muslim yang selama ini sering terpinggirkan. Melalui karyanya, Banu membawa kita menyelami kehidupan sehari-hari para perempuan dalam masyarakat yang konservatif, penuh tantangan, tapi tetap hangat dan manusiawi. Yuk, kenalan lebih dalam dengan penulis inspiratif satu ini!
Profil Banu Mushtaq
![]() Banu Mushtaq/Foto: Instagram.com/banumushtaq |
Melansir Indian Express, Banu Mushtaq lahir pada 3 April 1948 di Hassan, Karnataka. Sejak kecil, Banu tumbuh dalam lingkungan Muslim tradisional, tapi sudah menunjukkan semangat bebasnya sejak usia muda.
Saat perempuan lain menikah karena perjodohan, Banu justru memilih pasangan hidupnya sendiri di usia 26 tahun. Ini menjadi salah satu langkah awal keberanian Banu melawan norma-norma patriarki di sekitarnya.
Karier Banu Mushtaq
Mengenal Banu Mushtaq, Penulis yang Mengangkat Suara Perempuan Muslim di India Selatan/Foto: Instagram.com/banumushtaq
Banu merupakan seorang pengacara, jurnalis, dan aktivis. Bekerja di media seperti Lankesh Patrike dan All India Radio, Banu aktif menyuarakan isu-isu perempuan, khususnya perempuan Muslim. Bahkan di masa ketika bicara tentang kebebasan perempuan dianggap tabu, Banu tetap lantang menyuarakan pendapatnya, meskipun harus menghadapi boikot sosial hingga ancaman kekerasan.
Heart Lamp: Kumpulan Cerpen Pedih, Tapi Penuh Harapan
![]() Heart Lamp/Foto: Instagram.com/banumushtaq |
Heart Lamp, karya yang mengantarkannya ke panggung dunia merupakan kumpulan 12 cerpen yang ditulis selama lebih dari tiga dekade, antara 1990 hingga 2023. Cerita-cerita ini menghadirkan tokoh-tokoh yang begitu hidup. Setiap kisah menyentuh sisi manusiawi perempuan Muslim di India Selatan dengan segala perjuangan, cinta, dan pengorbanan mereka.
Banu Mushtaq dikenal karena gaya penulisannya yang jenaka, hidup, dan colloquial (santai tapi kuat). Ceritanya tidak hanya menyentuh pembaca lokal, tapi juga membuka mata pembaca internasional soal kehidupan yang selama ini jarang disorot di media.
Memenangkan International Booker Prize 2025
Mengenal Banu Mushtaq, Penulis yang Mengangkat Suara Perempuan Muslim di India Selatan/Foto: Instagram.com/banumushtaq
Pada Mei 2025, Heart Lamp dinobatkan sebagai pemenang International Booker Prize, menjadikannya karya bahasa Kannada pertama yang berhasil meraih penghargaan bergengsi ini. Heart Lamp juga menjadi kumpulan cerpen pertama yang memenangkan penghargaan ini dalam sejarah Booker.
Penerjemahnya, Deepa Bhasthi, juga berbagi hadiah £50.000 atau setara dengan Rp1,10 triliun bersama Banu, menandai kolaborasi literasi yang luar biasa antara dua perempuan hebat.
Ketua juri Booker Prize, Maks Porter, menggambarkan karya ini sebagai radical translation yang menawarkan pengalaman baru bagi pembaca berbahasa Inggris. Mengutip Outlook India, Heart Lamp disebut memberi ruang bagi suara-suara yang selama ini tidak terdengar dan menjadikannya cerita yang benar-benar segar dan penting untuk didengar dunia.
Lebih dari Sekadar Cerita
![]() Banu Mushtaq/Foto: Instagram.com/banumushtaq |
Bukan hanya sebagai penulis, Banu Mushtaq juga disebut sebagai pejuang. Karyanya lahir dari realitas keras sebagai perempuan Muslim dalam masyarakat yang kerap membungkam suara mereka. Dalam wawancaranya yang dikutip dari India Today, Banu menyatakan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan untuk semua perempuan yang kisahnya tidak pernah ditulis.
Sejak awal kariernya, Banu sudah melawan norma, baik dalam urusan cinta, karier, hingga pilihan hidup. Dalam ceritanya, Banu tidak menggambarkan perempuan sebagai korban, tapi sebagai manusia yang kompleks dan penuh daya juang. Hal ini sangat terasa di setiap cerita dalam Heart Lamp, menjadikan karya ini tidak hanya menarik secara sastra, tapi juga bermakna secara sosial.
Banu Mushtaq dan Masa Depan Sastra Daerah
Mengenal Banu Mushtaq, Penulis yang Mengangkat Suara Perempuan Muslim di India Selatan/Foto: Instagram.com/banumushtaq
Kemenangan Banu juga memberi semangat baru bagi penulis-penulis berbahasa daerah. Banyak tokoh publik seperti Shashi Tharoor dan CM Karnataka menyatakan bahwa ini bukan hanya kemenangan individu, tapi kemenangan bagi sastra Kannada dan literasi akar rumput di India.
Ini jadi momen penting yang menunjukkan bahwa cerita lokal juga bisa bicara di panggung global. Bahwa cerita tentang perempuan desa di Karnataka bisa menyentuh hati pembaca global.
Banu Mushtaq membuktikan bahwa kekuatan sebuah cerita bisa melampaui bahasa, budaya, dan batas negara. Melalui Heart Lamp, Banu tidak hanya menuliskan kisah perempuan Muslim India Selatan, tapi juga menyuarakan harapan, keberanian, dan kebebasan mereka.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)