Kisah Diane Hendricks, Anak Peternak yang Jadi Pengusaha Sukses Berharta Ratusan Triliun

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Kamis, 26 Jun 2025 22:30 WIB
Kisah Diane Hendricks, Anak Peternak yang Jadi Pengusaha Sukses Berharta Ratusan Triliun
Diane Hendricks/Foto: Forbes

Beauties, pernahkah kamu mendengar nama Diane Hendricks? Bagi sebagian orang, nama ini mungkin masih asing. Tapi siapa sangka, ia adalah salah satu pengusaha berharta ratusan triliun di Amerika Serikat. Kekayaannya bahkan setara dengan lebih dari Rp238 triliun!

Kisahnya sungguh inspiratif. Terlahir dari keluarga peternak sapi perah, hidupnya jauh dari kemewahan. Namun lewat kerja keras dan keputusan berani, ia menjelma jadi simbol kisah perempuan sukses yang patut diteladani. Yuk, kita intip kisah lengkapnya!

Siapa Diane Hendricks?

Siapa Diane Hendricks/Foto: Forbes

Dilansir dari CNN Indonesia, Diane Hendricks lahir di Wisconsin, AS, tahun 1947. Ia anak dari keluarga petani dan peternak sapi perah. Masa kecilnya sederhana, penuh kerja keras di ladang dan peternakan. Namun, ia punya impian berbeda dari keluarganya.

"Aku tak ingin jadi petani. Aku juga tak ingin menikah dengan petani," katanya dalam wawancara dengan Forbes. Ia memimpikan hidup di kota, mengenakan jas, dan bekerja di dunia profesional.

Tapi hidup berkata lain, Beauties. Impian indah itu harus tertunda. Ia mengalami hal besar yang mengubah segalanya di usia muda. Tapi justru dari situlah awal perjalanan luar biasanya dimulai.

Jadi Ibu di Usia 17

Jadi Ibu di Usia 17/Foto: Forbes

Saat masih 17 tahun, Diane Hendricks mengalami kehamilan di luar rencana. Ia menikah muda demi masa depan anaknya. Kehamilan itu nyaris membuatnya putus sekolah, namun semangatnya tak padam.

Diane tetap mengejar pendidikan. Ia belajar di rumah dan berhasil lulus SMA. Setelahnya, ia pindah ke Janesville bersama suami dan anaknya. Namun, pernikahan itu tak bertahan lama. Baru tiga tahun berjalan, mereka bercerai.

Ia menjadi ibu tunggal. Hidupnya berat dan penuh perjuangan karena ia harus mencari nafkah sendiri sambil membesarkan anak. Salah satu pekerjaan yang dijalaninya adalah sebagai agen properti. Tak disangka, dari situlah jalan menuju kesuksesan dimulai.

Bertemu Sang Suami dan Mendirikan ABC Supply

Bertemu Sang Suami dan Mendirikan ABC Supply/Foto: CNBC

Saat bekerja sebagai agen properti, Diane bertemu Ken Hendricks, seorang kontraktor bangunan. Mereka menikah dan memulai hidup baru sebagai mitra cinta sekaligus mitra bisnis. Bersama, mereka menyewa dan menjual rumah untuk mahasiswa.

Setelah sukses di properti, mereka ingin tantangan baru. Tahun 1982, mereka membeli toko bahan bangunan yang hampir bangkrut. Bermodal pinjaman bank sebesar 900 ribu USD (±Rp13,7 miliar), mereka mendirikan ABC Supply.

Idenya cukup sederhana, yaitu membeli material langsung dari produsen, lalu menjualnya ke kontraktor. Dalam waktu lima tahun, bisnis mereka melejit. ABC Supply berkembang jadi 50 toko dengan pendapatan 140 juta USD (±Rp2,1 triliun). Sebelas tahun kemudian, penjualannya tembus 1 miliar USD (±Rp15,3 triliun)!

Ken dan Diane terus melakukan ekspansi. Mereka bahkan membeli perusahaan bangkrut dan membangunnya lagi. Gaya bisnis agresif ini membuat mereka disegani di dunia industri. ABC Supply kini jadi salah satu distributor bahan bangunan terbesar di AS.

Menghadapi Krisis, Sakit, dan Kontroversi

Menghadapi Krisis, Sakit, dan Kontroversi/Foto: Forbes

Namun, hidup tak selalu mulus. Tahun 2007, Ken Hendricks meninggal akibat kecelakaan tragis. Banyak orang menyangka Diane akan menyerah. Apalagi saat itu penjualan ABC Supply turun 7 persen.

Tapi Diane tak lari. Ia bertahan dan malah melawan arus. Tahun 2010, ia membeli perusahaan saingannya, Bradco, seharga 1,6 miliar USD (±Rp24,5 triliun). Lalu pada 2016, ia mengakuisisi L&W Supply dengan harga 674 juta USD (±Rp10,3 triliun).

Untuk membeli perusahaan itu, Diane menyerahkan 40 persen saham ABC miliknya kepada investor. Tapi dengan syarat, bisa dibeli kembali dalam 5 tahun. Hebatnya, hanya dalam 4 tahun, ia berhasil mengambil alih kembali seluruh saham tersebut!

Meski terlihat kuat, Diane juga pernah sakit. Ia adalah penyintas dua jenis kanker. Pertama, kanker rahim yang dideritanya di usia 33 tahun. Kedua, kanker payudara saat ia berusia 69 tahun. Pengalamannya ini membuatnya aktif dalam riset kanker.

Ia bahkan menyumbang 1,75 juta USD (±Rp26,8 miliar) kepada Universitas Wisconsin untuk penelitian kanker payudara dan teknik bedah mikro. 

Namun, kesuksesannya juga mengundang kontroversi. Dilansir dari CNBC, pada 2016, media lokal menyebut Diane tidak membayar pajak penghasilan negara bagian antara 2010–2014. Meskipun hal itu ternyata tidak melanggar hukum, tetap saja menjadi sorotan publik.

Di luar kontroversi itu, Diane tetap membumi. Ia masih tinggal di dekat Beloit, kota kecil berpenduduk 37 ribu jiwa. Ia banyak merenovasi bangunan tua dan menghidupkan ekonomi lokal. Jiwa sosialnya tumbuh seiring bisnisnya.

Kisah Diane Hendricks adalah gambaran nyata dari kekuatan tekad. Dari anak peternak sederhana, menjadi pengusaha berharta ratusan triliun yang sukses mengubah dunia bisnis. Ia bukan hanya kaya harta, tapi juga kaya pengalaman dan semangat hidup.

Semoga cerita ini bisa jadi inspirasi buat kamu, ya, Beauties. Jangan takut memulai dari nol. Terus berjuang, tetap teguh, dan percayalah, setiap tantangan adalah jalan menuju kisah perempuan sukses yang luar biasa.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

BE STORIES