Kenapa Banyak Hotel Tidak Ada Lantai 4 dan 13? Ternyata Ini Alasannya!

Retno Anggraini | Beautynesia
Kamis, 26 Jun 2025 12:00 WIB
Kenapa Banyak Hotel Tidak Ada Lantai 4 dan 13? Ternyata Ini Alasannya!
Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel/Foto: Freepik.com

Saat masuk ke dalam lift hotel, kamu mungkin memperhatikan ada tombol lantai yang "lompat". Misal dari lantai 3 langsung ke lantai 5, atau dari lantai 12 tiba-tiba lompat ke lantai 14.

Ini memang sengaja dilakukan karena angka 4 dan 13 termasuk angka yang sering dihindari dalam industri perhotelan, terutama di Asia dan negara-negara Barat.

Buat sebagian orang, ini mungkin terdengar aneh. Namun, dibalik penghapusan dua angka tersebut ada kepercayaan budaya, simbol, dan bahkan strategi bisnis yang menarik untuk dikulik.

Kalau kamu penasaran kenapa lantai 4 dan 13 jarang kelihatan di hotel, yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah!

Angka 4 yang Dianggap Sial di Asia

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/Oporty

Di banyak budaya Asia, khususnya di Tiongkok, Jepang, dan Korea, angka 4 sering dianggap membawa sial. Hal ini karena pengucapan angka 4 dalam bahasa Mandarin yaitu terdengar mirip dengan  yang artinya kematian. Dari sinilah muncul kepercayaan bahwa angka 4 membawa energi buruk atau nasib jelek.

Akibatnya banyak gedung di Asia memilih untuk menghapus lantai 4 dan angka kamar yang mengandung angka 4, seperti kamar 404 atau 414. Tujuannya tentu saja untuk menciptakan kenyamanan psikologis bagi para tamu.

Fenomena Tetrafobia. Takut Akan Angka 4

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel/Foto: Freepik.com

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel/Foto: Freepik.com

Melansir How Stuff Works, ketakutan terhadap angka 4 ini punya istilah tersendiri, yaitu tetrafobia. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, di mana tetra berarti empat dan phobos berarti ketakutan. Tetrafobia umum ditemui di negara-negara berbahasa Sino-Tibet seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang.

Di negara-negara ini, tetrafobia bukan hanya sekadar takhayul, tapi benar-benar memengaruhi perilaku masyarakat. Misalnya perusahaan teknologi menghindari angka 4 di model produk mereka dan properti dengan angka 4 di alamatnya bisa menurunkan nilai jual. Hotel tentu ikut menyesuaikan karena tidak mau dianggap membawa sial oleh tamu lokal maupun turis Asia yang memegang kepercayaan serupa.

Dampak Tetrafobia dalam Industri Perhotelan

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/studiopeace

Untuk industri perhotelan, penghapusan angka 4 adalah bentuk adaptasi terhadap budaya pasar. Banyak tamu merasa tidak nyaman berada di lantai atau kamar yang mengandung angka 4, apalagi kalau mereka sedang dalam perjalanan penting, liburan keluarga, atau bulan madu.

Dengan menghapus angka tersebut, hotel bisa meningkatkan rasa aman dan puas dari tamu, serta menghindari komplain atau permintaan pindah kamar yang merepotkan. Bahkan beberapa hotel high-end di Asia menghindari angka 4 sama sekali di seluruh sistem penomoran mereka.

Angka 13, Angka Mistis di Dunia Barat

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel/Foto: Freepik.com/EyeEm

Kalau di Asia ada angka 4, maka di budaya Barat angka 13 adalah bintang utama dalam daftar angka sial. Banyak orang di Amerika dan Eropa percaya bahwa 13 membawa nasib buruk.

Selain itu, budaya pop dan film horor juga turut membesarkan stigma angka 13. Film seperti Friday the 13th memperkuat citra angker angka ini. Maka tidak heran banyak bangunan dan hotel di Barat melompati lantai 13 atau menggantinya dengan label lain seperti 12A atau M (huruf ke-13 dalam alfabet Latin).

Fenomena Triskaidekaphobia, Ketakutan Akan Angka 13

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/somemeans

Sama seperti angka 4, ketakutan terhadap angka 13 juga punya istilah khusus, yaitu triskaidekaphobia, seperti yang telah dilansir dari Hotel Contract Bed. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu tris yang berarti tiga, kai berarti dan, deka yang berarti sepuluh, serta phobos yang berarti takut. Meski terdengar ilmiah, ini benar-benar dirasakan oleh banyak orang, bahkan kalangan elite sekalipun.

Gejala fenomena ini kadang ringan seperti merasa was-was saat menginap di kamar 13, atau ekstrem seperti menolak bepergian di tanggal 13 atau naik pesawat di kursi ke-13. Ketakutan ini bisa memengaruhi pilihan tamu dalam memesan kamar hotel dan pihak hotel tentu tidak ingin kehilangan pelanggan hanya karena angka.

Dampak Triskaidekaphobia pada Industri Perhotelan

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel/Foto: Freepik.com/fabrikasimf

Industri perhotelan sangat bergantung pada persepsi dan kenyamanan tamu. Maka, ketika angka 13 terbukti membuat sebagian orang tidak nyaman, solusinya adalah menghindari konflik sejak awal. Banyak hotel akhirnya memutuskan untuk menghilangkan lantai 13 dari lift dan denah bangunan.

Beberapa hotel bahkan memperluas kebijakan ini dengan tidak menyediakan kamar bernomor 13, tidak menggunakan meja nomor 13 di restoran, bahkan menghindari angka 13 dalam penjadwalan acara penting. Ini semua dilakukan demi menjaga reputasi hotel dan memberikan pengalaman yang tenang bagi tamu mereka.

Demi Kepuasan Tamu, Hotel Skip Angka-Angka Ini

Alasan tidak ada lantai 4 dan 13 di hotel
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/DC Studio

Dalam industri hospitality, detil kecil seperti angka bisa berdampak besar. Tamu merasa lebih tenang dan hotel pun menghindari risiko komplain atau permintaan pindah kamar.

Menghilangkan angka tertentu juga bukan hal aneh karena di dunia bisnis, kepercayaan tamu adalah prioritas. Bagi sebagian hotel, lebih baik ganti label lantai daripada kehilangan tamu karena takhayul yang sudah terlanjur mendarah daging.

Misteri lantai 4 dan 13 di hotel bukan sekadar cerita aneh atau mitos kuno. Dibalik dua angka itu, ada keyakinan, budaya, dan psikologi tamu yang harus diperhatikan. Untuk sebagian besar hotel, menghapus angka 4 dan 13 adalah langkah strategis demi menciptakan pengalaman menginap yang nyaman.

Bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

BE STORIES