Kenalan dengan Cristeta Comerford, Mantan Chef Perempuan Pertama di Gedung Putih
Cristeta Comerford telah menjadi pionir sebagai perempuan pertama dan orang Asia pertama yang dipercaya menjadi Executive Chef di Gedung Putih. Perempuan berdarah Filipina ini membuktikan bahwa dapur bisa menjadi ruang diplomasi, tempat di mana masakan menjadi bahasa universal yang menyatukan bangsa.
Dari pengalaman masa kecil di Manila hingga kesuksesan di dapur kenegaraan, kisah Cristeta menggambarkan bagaimana semangat, dedikasi, dan rasa cinta terhadap kuliner bisa membuka jalan menuju panggung dunia. Penasaran dengan sosoknya? Yuk, cari tahu lebih lanjut!
Kehidupan Awal
![]() Cristeta Comerford mulai merajut mimpi menjadi chef sejak masih kecil/Foto: Dok. The Independent |
Melansir The Queen Zone, Cristeta Comerford lahir pada 27 Oktober 1962 di Sampaloc, Manila, Filipina. Dibesarkan dalam keluarga yang sangat menghargai kebersamaan di meja makan dan cita rasa yang kaya, membuat Cristeta mulai memiliki ketertarikan di dunia kuliner sejak masih kecil.
Setelah lulus SMA, Cristeta menempuh pendidikan di Universitas Filipina, mengambil jurusan teknologi pangan. Namun, keinginan untuk menantang diri membawanya ke Amerika Serikat pada usia 23 tahun. Cristeta tiba di negeri baru dengan tekad besar, memulai dari nol dengan membawa semangat dan rasa ingin tahunya terhadap kuliner dunia.
Dari Hotel ke Gedung Putih
Cristeta Comerford mulai belajar langsung dari beberapa chef terbaik di Chicago/Foto: Dok. Center for Asian American Media
Karier awal Cristeta di Amerika Serikat dimulai di berbagai hotel di Chicago, tempat dia belajar langsung dari beberapa chef terbaik di negara itu. Dedikasi dan bakatnya segera menarik perhatian, dan tidak lama kemudian mendapat kesempatan untuk bekerja di dapur yang lebih bergengsi, termasuk restoran prestisius Le Ciel di Chicago Westin Hotel.
Pengalaman di Le Ciel menjadi titik balik dalam hidupnya. Di sanalah Cristeta mengasah teknik kuliner Prancis klasik sambil mempertahankan cita rasa khas Filipina yang hangat dan berani.
Perpaduan unik inilah yang kemudian menjadi ciri khas gaya masakannya yang menggabungkan keanggunan Eropa dan kehangatan Asia. Pengalaman ini pula yang mempersiapkannya untuk tantangan yang lebih besar di masa depan, yakni dapur Gedung Putih.
Penunjukkan di Gedung Putih
![]() Cristeta Comerford/Foto: Dok. USA Today |
Setelah bekerja sebagai asisten chef selama sekitar sepuluh tahun, Cristeta akhirnya mendapatkan kesempatan besar pada 2005. Ketika Walter Scheib diberhentikan, First Lady Laura Bush memilih Cristeta sebagai pengganti, membuatnya menjadi chef perempuan pertama dan orang Asia pertama yang memimpin dapur nasional ini.
Dalam proses penunjukan, Cristeta bersaing dengan ratusan pelamar dan diuji melalui penyusunan menu negara untuk perdana menteri India sebagai bagian dari seleksi. Tugasnya kemudian semakin kompleks. Mulai dari membuat hidangan tingkat tinggi untuk jamuan kenegaraan, menyajikan menu keseharian untuk keluarga presiden, hingga menjaga kontinuitas rasa di tengah pergantian pemerintahan.
Pengaruh dan Dampak Comerford pada Masakan Gedung Putih
Cristeta Comerford memadukan diplomasi dan rasa melalui hidangan jamuan negara/Foto: Dok. Daily Herald
Melayani empat administrasi presiden (Bush, Obama, Trump, Biden) membuat Cristeta harus menyesuaikan menu agar cocok dengan karakter masing-masing. Misalnya di era Obama, Cristeta bekerja sama dengan First Lady Michelle Obama dalam kampanye Let’s Move! yang mendorong konsumsi sayuran dan bahan sehat, memanen langsung dari kebun Gedung Putih.
Dia juga secara hati-hati menggabungkan elemen multikultural dalam hidangan resmi, tanpa mengabaikan cita rasa khas Amerika. Melalui posisinya, Cristeta telah mengorganisasi lebih dari 50 jamuan negara, merancang menu dengan memperhitungkan nuansa kuliner negara tamu, musim, dan kesesuaian diplomatis.
Mendukung Tren Makan Lokal
![]() Cristeta Comerford selalu menekankan pentingnya penggunaan bahan lokal/Foto: Dok. Annenberg Media |
Salah satu kontribusi signifikan Cristeta dalam dunia kuliner Gedung Putih adalah dukungannya terhadap penggunaan bahan lokal dan musiman. Cristeta selalu menekankan pentingnya penggunaan bahan-bahan lokal dan organik, yang sejalan dengan meningkatnya kesadaran global seputar sumber pangan dan perubahan iklim.
Dengan memilih produsen lokal dan mengutamakan bahan musiman, Cristeta turut membumikan tren makan lokal farm-to-table, sekaligus menyuarakan pentingnya keberlanjutan pangan.
Dampak Budaya dan Masa Depan
Kisah Cristeta Comerford terus menginspirasi chef perempuan di seluruh dunia/Foto: Dok. AP News
Sebagai perempuan Asia pertama yang menduduki jabatan puncak kuliner di Gedung Putih, Cristeta telah membuka jalan bagi chef perempuan dan chef dari keragaman etnis untuk bermimpi lebih tinggi, serta menjadi simbol representasi bahwa dapur politik juga bisa inklusif.Â
Cristeta mengundurkan diri pada Juli 2024, setelah hampir tiga dekade bekerja di Gedung Putih, termasuk sekitar 19 tahun sebagai Executive Chef. Banyak yang memprediksi Cristeta akan menulis buku memoir atau buku resep, membagikan pengalamannya di balik tirai diplomasi pangan.
Cristeta Comerford berhasil menjadi jembatan budaya di antara dapur lokal dan meja diplomasi global. Dari kehidupan sederhana di Manila hingga tanggung jawab mengatur menu negara, Cristeta telah membuktikan bahwa limitasi bisa diubah menjadi peluang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


