Kaum Rebahan Merapat! Simak Keunikan Liburan Ala Sleep Tourism yang Super Nyaman
Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Minggu, 13 Jul 2025 22:30 WIB

Foto: freepik.com/KamranAydinov
Pernahkah kamu liburan tapi malah pulang dalam keadaan semakin lelah? Nah, tren sleep tourism hadir sebagai solusi untuk kamu yang ingin benar-benar rehat tanpa itinerary yang padat. Bayangkan, liburan yang tujuan utamanya bukan menjelajah kota atau berburu kuliner, tapi... tidur nyenyak!
Ini jadi jawaban untuk kamu yang ingin healing total, mulai dari kasur hotel premium, pencahayaan hangat, sampai aroma terapi yang membuat kamu betah mager seharian. Yuk, kenalan lebih dekat dengan tren liburan super nyaman ini!
Apa Sih Sleep Tourism Itu?
Apa Sih Sleep Tourism Itu?/Foto: freepik.com/goffkein
Konsep sleep tourism ini bukan soal jalan-jalan ke banyak destinasi, tapi justru fokus untuk tidur dengan kualitas terbaik. Sleep tourism adalah tren wisata baru yang mengutamakan rest and recharge, alias memulihkan energi lewat tidur yang nyenyak di tempat yang memang didesain untuk itu. Seperti kamar hotel super nyaman, suasana hening, layanan spa, bahkan menu makanan yang mendukung kualitas tidur kamu!
Liburan Tapi Tidur-Tiduran
Liburan Tapi Tidur-Tiduran/Foto: freepik.com/diana.grytsku
Justru ini dia menariknya! Sleep tourism bukan sekadar tidur seharian di kamar hotel. Banyak destinasi menawarkan pengalaman tidur yang dirancang dengan teknologi dan ilmu kesehatan tidur. Mulai dari terapi suara, aromaterapi lavender, bantal khusus yang disesuaikan dengan bentuk kepala, sampai pencahayaan yang otomatis menyesuaikan ritme sirkadian tubuh.
Jadi, kamu bukan asal rebahan, tapi benar-benar diundang untuk tidur dengan nyaman dan teratur. Bosan? Sepertinya tubuh kamu akan bilang “akhirnya!”
Cocok untuk Siapa Sih?
Cocok untuk Siapa, Sih?/ Foto: freepik.com/wayhomestudio
Kalau kamu sedang merasa burnout, insomnia, susah lepas dari gadget, atau hanya ingin rehat dari dunia yang terlalu cepat ini, sleep tourism adalah jawaban paling manis. Cocok juga untuk kamu yang habis menghadapi masa sibuk seperti ujian, deadline kerja, atau patah hati, dan butuh momen “detox digital” dan reset energi secara total. Jadi bisa dibilang, sleep tourism itu cocok untuk siapa saja yang ingin liburan tanpa tuntutan untuk “produktif.”
Destinasi Sleep Tourism Paling Hits
Destinasi Sleep Tourism Hotel Kapsul di Jepang/Foto: japantimes.co.jp
Beberapa negara bahkan sudah jadi pionir sleep tourism. Di Inggris, hotel-hotel seperti Zedwell menawarkan kamar anti-gadget dan anti-noise. Di Swiss, ada hotel dengan panorama pegunungan yang menenangkan dan program sleep retreat.
Jepang? Jangan ditanya! Mulai dari kapsul tidur berteknologi tinggi sampai ryokan tradisional dengan suasana zen. Bahkan di Bali, beberapa resort menawarkan retreat tidur dengan pendekatan holistik seperti yoga, meditasi, sampai ritual tidur khas budaya timur.
Tidur Bukan Malas, Tapi Healing
Tidur Bukan Malas, Tapi Healing/Foto: freepik.com/cookie_studio
Sleep tourism mengajak kita untuk berhenti menganggap tidur itu buang-buang waktu. Justru lewat tidur yang cukup dan berkualitas, kita bisa mendapatkan kesehatan mental yang lebih stabil, tubuh yang lebih segar, dan produktivitas yang meningkat. Jadi, next time kamu merasa “kok gampang capek ya?”, mungkin jawabannya bukan kafein atau staycation biasa, tapi sleepcation yang benar-benar membuat kamu reborn.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(dmh/dmh)