Jangan Terucap! 4 Kalimat Negatif Ini Tanpa Sadar Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Minggu, 20 Jul 2025 15:30 WIB
Jangan Terucap! 4 Kalimat Negatif Ini Tanpa Sadar Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental
Kalimat negatif yang bisa memengaruhi kesehatan mental/Foto: Pexels.com/Liza Summer

‘Ucapan adalah doa’, sering mendengar kalimat tersebut? Pastinya pernah. Setiap manusia pasti merasakan ups and downs dalam hidup. Kadang dalam kondisi sulit, manusia melontarkan kalimat negatif yang tanpa sadar bisa memengaruhi kondisi mentalnya.

Healthline menuturkan bahwasanya berbicara kasar atau menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi dapat memengaruhi motivasi dan kepercayaan diri. Berkata buruk pada diri sendiri tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik, bukan?

Setiap kata yang keluar dari mulut akan membentuk persepsi, memengaruhi emosi, dan berkontribusi terhadap perkembangan kondisi kesehatan mental. Berikut ini kalimat sedih yang bisa memengaruhi psikologis, sering diucapkan tanpa sadar!

1. “Kenapa sih, Ini Selalu Terjadi Sama Aku?”

Ilustrasi orang yang mengalami frustasi/Foto: Pexels.com/RDNE Stock Project

Kalimat yang hampir semua orang pernah mengucapkannya. Menurut Dr. Patricia Dixon pada Parade, kalimat "Kenapa ini selalu terjadi padaku" menandakan sikap mengasihani diri sendiri dan merasa selalu menjadi korban.

Mengeluh, itu tidak dilarang. Namun, jika berlarut-larut juga tidak baik. Ketimbang mengucapkan kalimat di atas, coba ubah kalimatnya yang lebih berfokus pada pertumbuhan dan solusi, bukan masalah. Misalnya "Apa yang bisa aku pelajari dari masalah ini, supaya ke depannya aku tidak masuk dalam lubang yang sama."

2. “Ini Tidak Adil” atau “Aku Capek Sama Semua Ini”

Ilustrasi orang yang pesimis/Foto: Pexels.com/Mart Production

Pernah merasa kalau hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana? Merasa dunia bahkan mungkin Tuhan tidak pernah adil dan berpihak padamu. Katakanlah hidup memang tidak selalu adil. Namun, terjebak dengan kalimat “Ini semua tidak adil untukku”, hanya akan membuat diri terjerat dalam rasa kesal tanpa solusi, dan itu sudah pasti toxic.

Biasanya setelah mengeluh soal ketidakadilan dalam hidup, orang akan bilang “Aku capek, capek banget. Hidupku memang tidak pernah berjalan baik, kan.” Menurut Dr. Dixon, kalimat semacam itu menandakan sikap menyerah, pesimis, bahkan frustrasi. Keyakinan bahwa hidup itu benar-benar tidak adil sudah melekat dalam otak mereka.

Jika kalimat-kalimat tersebut diucapkan secara berulang, maka dapat memperkuat hilangnya harapan hidup. Tidak jarang, orang mengalami gangguan mental hingga mengakhiri hidup gara-gara penilaiannya terhadap dunia.

3. “Mereka Tidak Pernah Peduli Sama Aku. Mendengarkan Aku Saja Tidak Mau”

Ilustrasi orang yang kesepian/Foto: Pexels.com/Minh Tran

Kalimat itu kerap diucapkan oleh seseorang yang merasa dikucilkan, tidak dianggap, atau dihargai oleh pasangan, keluarga, hingga teman. Rasa kesepian yang terlalu lama juga mampu membuat seseorang sulit merasakan dan melihat kepedulian orang lain kepadanya.

Masih merujuk Parade, Dr. Caitlin Slavens berpendapat, orang yang mengatakan dirinya diacuhkan oleh orang lain sering kali mencerminkan akan kebutuhan untuk merasa terhubung. Memiliki hubungan sosial adalah indikator untuk menjalani kehidupan yang sehat dan panjang umur.

Orang-orang yang memiliki sedikit koneksi sosial karena isolasi, kesepian, atau hubungan yang buruk, cenderung menghadapi peningkatan risiko kematian dini,” kata Julianne Holt-Lunstad, PhD pada American Psychological Association.

4. “Buat Apa Usaha. Ngapain juga, Toh Tidak Ada Gunanya, Kan!”

Ilustrasi orang yang putus asa/Foto: Pexels.com/Liza Summer

Orang kalau sudah putus asa, sering mengucapkan kalimat “Buat apa sih usaha. Toh hasilnya gini-gini aja.” Secara implisit, ini mencerminkan orang yang telah kehilangan tujuan hidup.

Dr. Slavens menjelaskan bahwa orang yang tidak bahagia sering melontarkan kalimat tersebut untuk melindungi diri dari kegagalan. Takut jatuh untuk kesekian kalinya.

Kegagalan bukan sebuah akhir, melainkan langkah penting menuju kesuksesan. Semua manusia mengalami kegagalan sepanjang karier dan hidupnya. Apa yang dilakukan saat menghadapi kegagalan, itulah yang menentukan di mana ia akan berakhir.

Dalam buku Anticipate Failure (2021), CEO of Silicon Valley venture firm Next47, Lak Anath menjelaskan jangan pernah takut gagal. Lebih baik, antisipasi, persiapkan diri untuk menghadapinya, lakukan segala hal untuk menyelesaikan masalah yang timbul, dan ambil pelajaran atas apa yang terjadi untuk perubahan yang lebih baik di masa mendatang, melansir Inc.  

Itulah empat kalimat negatif yang sering diucapkan oleh diri sendiri yang bisa memengaruhi psikologis. Mengeluh tidak berarti salah atau lemah, tetapi terlalu banyak mengeluh tidak akan memberikan solusi apa pun.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(ria/ria)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES