
Jangan Sebut saat Bertengkar! Ini 6 Ucapan Menyakitkan yang Bisa Membuat Pasangan Trauma

Beauties, jangan sebut saat bertengkar hal-hal yang bisa menghancurkan hati pasangan. Saat emosi memuncak, kita sering kali melontarkan kata-kata tanpa berpikir panjang. Padahal, beberapa ucapan bisa membekas lama dan meninggalkan luka psikologis yang dalam.
Hubungan sehat dibangun atas dasar rasa aman dan saling menghargai. Tapi kalau kamu terlalu sering melemparkan kalimat yang menyakitkan, hubungan bisa berubah jadi penuh ketegangan. Apalagi jika kalimat tersebut termasuk dalam kategori ucapan yang membuat pasangan trauma.
Untuk itu, yuk kenali enam ucapan menyakitkan yang sebaiknya kamu hindari dalam pertengkaran. Jangan sampai satu kalimat merusak cinta yang telah kamu bangun selama ini. Dilansir dari Bolde, ini daftar kalimatnya!
“Aku Bisa Dapat yang Lebih Baik dari Kamu”
Pasangan yang sedang berdebat/Foto: Pexels
Ucapan ini terdengar seperti ancaman dan sangat merendahkan pasangan. Kamu seperti bilang bahwa dia bukan pilihan terbaik dan kamu hanya ‘kasihan’ menerimanya. Padahal, kalimat ini bisa menghancurkan rasa percaya dirinya secara perlahan.
Menurut ahli dari Integrative Psych, komentar seperti ini dapat menanam benih keraguan dan ketidakamanan. Pasangan akan mulai mempertanyakan harga dirinya dalam hubungan. Bahkan setelah pertengkaran selesai, luka dari ucapan ini bisa terus membekas.
Jangan sebut saat bertengkar kalimat seperti ini karena sangat merusak rasa saling percaya. Sekalinya terucap, pasangan bisa kehilangan rasa aman yang selama ini dia bangun bersamamu.
“Kamu Egois Banget, Cuma Mikirin Diri Sendiri”
Pasangan yang bertengkar hebat/Foto: Pexels
Kalimat ini memberi kesan bahwa kamu menolak memahami perspektif pasangan. Kamu seperti bilang bahwa apapun yang dia rasakan hanyalah bentuk keegoisan. Ini bisa membuat dia merasa tidak layak untuk menyampaikan perasaannya.
Psych Central menyebut hal ini sebagai bentuk emotional invalidation, atau penolakan terhadap perasaan orang lain. Lama-kelamaan, pasangan akan merasa tidak dihargai dan lebih memilih memendam segalanya. Padahal, komunikasi yang jujur justru penting untuk menjaga kedekatan emosional.
Ucapan menyakitkan ini juga menandakan kurangnya empati. Hubungan tanpa empati akan mudah rapuh, karena setiap perbedaan akan berubah jadi serangan pribadi.
“Kamu Sama Aja Kayak Ayah/Ibumu!”
Pasangan bertengkar/Foto: Pexels
Ucapan ini bukan hanya menyindir pasangan, tapi juga menyerang keluarganya. Ketika kamu membandingkan dia dengan sosok orang tua yang punya sisi negatif, itu bisa terasa seperti penghinaan dua arah. Ini menjadi bentuk serangan pribadi yang menyakitkan dan sulit dimaafkan.
Psikolog dari Psychology Today menyebut perbandingan semacam ini sebagai bentuk luka antar generasi. Pasangan bisa merasa bahwa kamu tak hanya menyerangnya, tapi juga membawa luka keluarganya ke dalam hubungan kalian. Hal ini bisa menciptakan kekacauan yang sangat sulit diperbaiki.
“Kamu Terlalu Sensitif!”
Pasangan bertengkar/Foto: Pexels
Kalimat ini terdengar sepele, tapi dampaknya luar biasa. Ucapan seperti ini bisa membuat pasangan merasa bersalah hanya karena memiliki perasaan. Padahal, setiap orang berhak untuk merasakan dan mengekspresikan emosinya.
Secara tidak sadar, kamu telah melakukan gaslighting, yaitu membuat pasangan merasa bahwa emosinya tidak valid. Akibatnya, dia bisa ragu terhadap perasaannya sendiri dan takut untuk terbuka di kemudian hari. Ini sangat berbahaya untuk kesehatan mental dan keintiman dalam hubungan.
Jangan sebut saat bertengkar bahwa pasangan terlalu sensitif. Lebih baik, dengarkan apa yang dia rasakan dan cari cara untuk saling memahami tanpa saling menghakimi.
“Kamu Drama Banget, Kayak Biasa Aja!”
Pasangan yang sedang bermasalah/Foto: Pexels
Ucapan ini sering dianggap bercanda, tapi nyatanya bisa menyakitkan hati. Kamu meremehkan perasaan pasangan dan menganggap semua yang dia rasakan hanyalah ‘drama’. Padahal, mungkin itu cara dia mengekspresikan luka atau kekecewaan.
Ketika kamu menyebutnya ‘drama’, kamu sedang menurunkan nilai emosinya menjadi sesuatu yang tidak penting. Dalam jangka panjang, pasangan akan merasa bahwa apapun yang dia rasakan tidak layak dibagikan padamu. Ini bisa menjadi awal dari retaknya komunikasi dan rasa kepercayaan.
“Kamu Selalu Begini!”
Pasangan yang bertengkar hebat/Foto: Pexels
Kalimat ini terdengar seperti vonis yang tak bisa dibantah. Kamu menggunakan satu kesalahan untuk menyimpulkan seluruh karakter pasangan. Ini membuat dia merasa tidak akan pernah cukup baik di matamu.
Ucapan seperti ini juga mengabaikan usaha pasangan untuk berubah. Kata “selalu” membuat semua kesalahan seolah menjadi pola yang tak bisa diubah. Ini sangat tidak adil dan bisa membuat pasangan menyerah untuk mencoba menjadi lebih baik.
Beauties, pertengkaran adalah bagian dari hubungan, tapi harus dihadapi dengan dewasa. Kata-kata yang kamu ucapkan saat emosi bisa membekas jauh lebih dalam daripada yang kamu bayangkan. Maka, penting untuk tetap mengedepankan empati dan kontrol diri ketika menghadapi konflik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!