Indonesia Dapat Penghargaan Satir "Fossil of The Day" di COP30 Brasil, Ini Alasannya
Indonesia membawa pulang "oleh-oleh" dari Conference of Parties (COP) atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 yang berlangsung di Belém, Brasil. Pada hari Sabtu (15/11/2025), Indonesia diberikan penghargaan "Fossil of The Day" oleh Climate Action Network (CAN) International.
Sayangnya, penghargaan ini bukan sesuatu yang patut dibanggakan, Beauties. Sebab, "Fossil of The Day" merupakan gelar satir yang diberikan untuk negara yang "paling baik dalam menjadi yang terburuk", sebagaimana tertulis dalam akun Instagram resmi CAN International. Lantas, apa sih yang dimaksud "Fossil of The Day" dan kenapa Indonesia dapat penghargaan satir tersebut?
Indonesia “Fossil of The Day” di COP30
Indonesia dapat penghargaan satir "Fossil of The Day". Penghargaan ini diberikan CAN International saat COP30 berlangsung./ Foto: Dok. CAN International
Tertera dalam situs resmi CAN International, Indonesia menerima penghargaan “Fossil of The Day” karena berhasil membawa pelobi bahan bakar fosil ke dalam delegasinya ke KTT Perubahan Iklim COP30 tersebut, bahkan ke dalam intervensinya dalam negosiasi pasar karbon Pasal 6.4 di mana Indonesia menyalin poin-poin pembicaraan para pelobi.
Dalam sesi Pasal 6.4 mengenai laporan tahunan Badan Pengawas, intervensi Indonesia terdiri dari pokok bahasan menyerukan aturan permanensi yang lebih lemah, perlakuan serta perlindungan yang lebih longgar untuk kompensasi berbasis alam berisiko tinggi. Intervensi tersebut secara langsung bertentangan dengan sains dan merusak integritas lingkungan, ketika mekanisme 6.4 seharusnya melindunginya.
Di luar ruang negosiasi, Indonesia juga mempromosikan pasar karbon di tengah konferensi yang bertujuan untuk menghilangkan emisi. Indonesia menggunakan Paviliunnya sebagai pasar untuk menjual kredit yang ditujukan untuk mengimbangi emisi bahan bakar fosil yang sedang berlangsung.
CAN International pun menyebutkan Indonesia sebagai contoh negara berkembang yang memanfaatkan ruang negosiasi PBB untuk memperkuat industri bahan bakar fosil. Dalam COP yang dimaksudkan untuk memperkuat ambisi dan transisi yang adil, Indonesia justru mencoba melemahkan aturan-aturan yang mengukuhkan Perjanjian Paris.
Sebagai informasi, penghargaan “Fossil of The Day” pertama kali diinisiasi oleh German NGO Forum di pembicaraan iklim di Bonn, Jerman, tahun 1999. Selama negosiasi perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (www.unfccc.int), anggota Climate Action Network (CAN) memberikan suara untuk negara-negara yang dinilai telah melakukan yang “terbaik” untuk menghalangi kemajuan negosiasi di hari-hari terakhir forum.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!