Ilmuwan Sebut Bumi Berputar Lebih Cepat, Apa Dampaknya?
Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Jumat, 11 Jul 2025 17:00 WIB

Bumi Berputar Lebih Cepat/Foto: Freepik
Beauties, pernah merasa waktu berjalan lebih cepat akhir-akhir ini? Kamu tidak sendirian. Para ilmuwan pun sedang membahas hal yang sama. Bumi memang berputar lebih cepat dari biasanya.
Meski hanya berubah dalam hitungan milidetik, fenomena ini mengundang banyak perhatian dunia sains. Sejak 2020, kecepatan rotasi bumi menunjukkan tren peningkatan yang konstan.
Menurut para ahli, jika kondisi ini terus berlanjut, kita mungkin perlu melakukan penyesuaian terhadap waktu global. Bahkan, ada kemungkinan besar kita akan menghapus satu detik dari sistem waktu dunia, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Lho, memangnya selama ini waktu bisa diubah?
Hal seperti ini bukan hal baru dalam ilmu astronomi, namun, tetap saja bikin penasaran. Yuk, kita bahas lebih lanjut soal kenapa perputaran bumi menjadi cepat, apa dampaknya, dan bagaimana para ilmuwan menanggapinya.
Kenapa Bumi Berputar Lebih Cepat?
Kenapa Bumi Berputar Lebih Cepat/Foto: Freepik
Perubahan kecepatan rotasi bumi sebenarnya sudah terjadi sejak jutaan tahun lalu. Namun, percepatan signifikan baru terlihat mulai tahun 2020. Dilansir dari The Economic Times, selama masa dinosaurus, satu hari hanya berlangsung sekitar 23 jam. Sedangkan di zaman perunggu, satu hari sudah lebih singkat setengah detik dari hari kita sekarang. Menarik, bukan?
Tapi mengapa bumi berputar lebih cepat akhir-akhir ini? Para ilmuwan belum memiliki jawaban pasti. Namun ada beberapa dugaan kuat. Salah satunya adalah pergerakan inti dan mantel bumi. Ketika massa di bagian dalam bumi bergeser, rotasinya ikut berubah. Selain itu, pencairan gletser dan lapisan es juga mengubah distribusi massa di permukaan bumi.
Bukan cuma itu. Arus laut, gerakan atmosfer, hingga angin juga ikut memengaruhi panjang waktu harian. Bahkan, ada satu faktor unik bernama Chandler wobble. Ini adalah pergeseran kecil pada kutub geografis bumi. Pergerakan ini ternyata berdampak pada keseimbangan rotasi dan bisa mempercepatnya dalam skala milidetik.
Biasanya, ketika bumi melambat, para ahli menambahkan detik kabisat untuk menyesuaikan waktu bumi dengan waktu atom. Namun, kali ini berbeda. Karena rotasi makin cepat, kita justru mungkin akan menghapus satu detik dari jam atom kita. Dilansir dari Forbes, perubahan milidetik ini sangat penting dalam dunia modern, terutama bagi GPS, komunikasi satelit, dan sistem keuangan dunia yang sangat bergantung pada waktu presisi.
Dampak Bumi Berputar Lebih Cepat
Dampak Bumi Berputar Lebih Cepat/Foto: Freepik
Kalau rotasi bumi makin cepat, apa dampaknya buat kamu? Salah satu yang paling nyata adalah berkurangnya panjang hari. Bukan secara drastis, tapi tetap saja signifikan. Sejak 2020, para ilmuwan mencatat adanya 28 hari terpendek sejak pencatatan dimulai pada 1960.
Pada tahun 2024, satu hari tercatat lebih pendek 1,66 milidetik dari standar 86.400 detik. Angka ini memang sangat kecil, tapi dalam sistem waktu dunia, perbedaan milidetik bisa sangat berpengaruh. Terutama pada sinkronisasi data global.
Dilansir dari detikcom, di tahun 2025 ini, akan ada tiga hari yang disebut-sebut sebagai hari terpendek sepanjang tahun. Rinciannya adalah:
- Rabu, 9 Juli 2025: lebih pendek 1,30 milidetik Selasa
- 22 Juli 2025: lebih pendek 1,38 milidetik Selasa
- 5 Agustus 2025: lebih pendek 1,5 milidetik
Meski tidak berdampak langsung pada aktivitas harian kita, perubahan ini tetap harus dipantau. Karena bila dibiarkan tanpa penyesuaian, bisa mengganggu berbagai sistem penting yang bergantung pada waktu akurat.
Fenomena yang Mengejutkan Para Astronom
Fenomena yang Mengejutkan Para Astronom/Foto: Freepik
Beauties, meski bisa diprediksi, fenomena ini tetap saja membuat para astronom tercengang. Dilansir dari CNBC Indonesia, sejak tahun 1972, detik kabisat telah ditambahkan sebanyak 27 kali. Tujuannya untuk mengimbangi perlambatan rotasi bumi yang alami terjadi akibat gaya pasang surut dan aktivitas geologis.
Namun sejak 2016, tak satu pun detik kabisat ditambahkan. Dan lebih mengejutkan lagi, IERS (International Earth Rotation and Reference Systems Service) mengonfirmasi bahwa di tahun 2025, juga tidak akan ada detik kabisat yang ditambahkan. Ini menandakan bahwa rotasi bumi memang sedang memasuki fase baru yang lebih cepat.
Judah Levine, seorang fisikawan dari National Institute of Standards and Technology, mengatakan, “Tidak adanya kebutuhan untuk detik kabisat ini tidak terduga.” Menurutnya, selama ini semua asumsi ilmiah mengarah pada perlambatan rotasi. Jadi ketika tiba-tiba bumi justru berputar lebih cepat, hal ini menjadi anomali yang tak terprediksi.
Levine menambahkan bahwa kemungkinan besar kita sedang melihat puncak dari siklus jangka panjang yang lebih kompleks. Bisa jadi, ini hanya fluktuasi sementara sebelum rotasi kembali melambat. Atau mungkin juga ini awal dari tren baru. IERS sendiri akan terus memantau kecepatan rotasi dan mencatat setiap perubahan panjang hari ke depannya.
Beauties, perubahan dalam skala sekecil milidetik mungkin terdengar sepele. Ketika dampak bumi berputar cepat makin terasa, kita harus lebih waspada dan siap beradaptasi. Apalagi di era digital yang serba cepat dan presisi seperti sekarang.
Mungkin kita tidak langsung merasakannya hari ini, tapi para ilmuwan sudah memikirkan solusinya demi keberlangsungan sistem global. Jadi, jangan pernah anggap remeh satu detik,ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(naq/naq)