Demi Selamatkan Hutan, Masyarakat Adat Namblong di Papua Dirikan Perusahaan Perseroan Terbatas

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 24 Jun 2025 15:00 WIB
Demi Selamatkan Hutan, Masyarakat Adat Namblong di Papua Dirikan Perusahaan Perseroan Terbatas
Foto: pexels.com/umkreisel app

Eksploitasi hutan di Papua untuk diambil hasil tambang hingga untuk lahan kelapa sawit bukanlah hal yang baru terjadi. Masyarakat adat Papua kerap kehilangan wilayahnya untuk "dikeruk" oleh negara, bahkan kini semakin meluas. Bukan cuma di Raja Ampat saja yang belum lama heboh karena dibangun tambang nikel, tapi masih ada daerah-daerah lainnya, seperti di Sorong, Merauke, sampai Jayapura.

Menampik eksploitasi ini, masyarakat adat suku Namblong di Kabupaten Jayapura, Papua, mendirikan Badan Usaha Milik Masyarakat Adat (BUMMA), yaitu PT Yombe Namblong, dengan tujuan melawan perluasan deforestasi. Diberitakan oleh BBC Indonesia, PT Yombe Namblong Nggua yang sahamnya dimiliki 44 Iram (pemimpin marga) Suku Namblong tersebut resmi tercatat sebagai perseroan terbatas pada September 2024. Perusahaan didirikan dengan misi memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan. PT Yombe Namblong Nggua berbasis di wilayah adat seluas hampir 53 ribu hektar, Beauties.

Berdayakan Masyarakat Adat dan Melestarikan Lingkungan

Musyawarah adat BUMMA, Jayapura

Musyawarah adat pemegang saham BUMMA Namblong, Jayapura, Rabu (30/10/2024)/ Foto: jayapurakab.go.id

PT Yombe Namblong Nggua bukan cuma bentuk upaya melindungi hutan Papua, tapi juga sebagai langkah progresif untuk memberdayakan masyarakat adatnya. Harapannya, perusahaan tersebut dapat mensejahterakan masyarakat adat, mencapai kemandirian ekonomi, sembari mengusahakan pelestarian alam.

Itulah yang disampaikan Yohana Yokbeth Tarkuo selaku Direktur Utama PT Yombe Namblong Nggua mengatakan kepada BBC Indonesia yang mengunjungi kantornya di Kampung Bunyom, Distrik Nimbokrang, Jayapura.

Yohana juga sempat bercerita dalam musyawarah adat pemegang saham BUMMA yang digelar 30 Oktober 2024 bahwa perjalanan mencapai titik tersebut tidak mudah. “Sejak dari tahun 2022 sampai dengan hari ini boleh berdiri sebuah BUMMA yang berbadan hukum yaitu PT. Yombe Namblong Nggua itu karena semangat dan kerja keras,” ucapnya, seperti yang dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Jayapura. “Semua proses itu kami lalui tidak segampang seperti yang dipikirkan”.

Dipimpin Oleh Perempuan

Terpilihnya seorang perempuan menjadi pemimpin perusahaan adalah hal yang jarang dijumpai di tengah masyarakat Namblong. Maka dari itu, Beauties, Yohana Yokbeth Tarkuo terkejut ketika ia dipilih untuk mengepalai BUMMA tersebut.

Namun bukan tanpa alasan, para pemegang saham sepakat memilih perempuan untuk memimpin atas dasar pengalaman laki-laki yang memimpin koperasi atau pun organisasi lainnya punya kecenderungan untuk gagal. “Lalu mereka bilang, kebanyakan perempuan jadi pemimpin itu berhasil. Jadi kita coba dulu, salah satunya, tapi anak muda. Jadi coba BUMMA kasih perempuan,” cerita perempuan 29 tahun itu. “Walaupun di adat itu [perempuan] sangat tidak dikasih izin memimpin, tapi saya pikir ini ada kesempatan buat perempuan buat bisa berbicara. Bahwa kami ini setara”.

Di bawah kepemimpinan Yohana, PT Yombe Namblong Nggua aktif menjalankan misi pelestarian dan pemberdayaan masyarakat setempat, Beauties. Mereka menetapkan enam unit usaha terentang dari kehutanan, ekowisata, pengelolaan vanila, pertanian, peternakan, dan perikanan. Meski dengan usia yang masih sebiji jagung, saat ini unit yang sudah aktif berjalan ialah vanili dan ekowisata. Keren ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES