Bukan karena Introvert! Ini Alasan Kamu Merasa Lelah Mental saat Bersama Orang Tertentu
Pernah nggak sih kamu merasa capek banget setelah ngobrol sama seseorang, padahal cuma duduk dan ngobrol aja? Mungkin kamu berpikir, “Ah, aku cuma lagi capek aja,” padahal sebenarnya ada hal yang lebih dalam dari itu. Fenomena ini disebut emotional drain atau kelelahan emosional, di mana sebuah kondisi saat energi mental dan perasaanmu terkuras akibat interaksi sosial, terutama dengan orang-orang yang membawa energi negatif.
Menurut psikologi, kondisi ini terjadi karena adanya emotional contagion, yaitu kemampuan manusia untuk “tertular” emosi orang lain tanpa sadar. Ketika seseorang di sekitar kamu sedang stres, sedih, atau marah, otakmu ikut menangkap sinyal-sinyal itu dan memantulkannya ke dalam dirimu.
Nah, kalau kamu sering merasa drained setelah bertemu seseorang, mungkin mereka adalah tipe orang yang tanpa sadar menyedot energimu. Yuk, cari tahu penjelasannya!
Di Balik Kelelahan Emosional
Ternyata, rasa lelah emosional bukan cuma perasaan. Ada penjelasan ilmiah yang menjelaskan kenapa kamu bisa ikut stres saat orang lain stres./ Foto: freepik.com/katemangostar
Secara ilmiah, otak manusia memang dirancang untuk berempati. Dalam tubuh kita ada mirror neurons (neuron cermin) yang aktif ketika kita melihat orang lain mengekspresikan emosi. Neuron ini membuat kita “menyerap” emosi mereka, baik sedih, marah, maupun cemas. Hal ini bagus untuk membangun koneksi sosial, tapi kalau dilakukan terus-menerus, bisa bikin kamu kehabisan energi.
Georgina Sturmer, seorang konselor dan anggota British Association for Counselling and Psychotherapy (BACP), menjelaskan, “Ketika sebuah persahabatan bersifat satu arah, artinya satu orang selalu mencurahkan semua masalahnya tanpa memberi ruang bagi yang lain, hal itu bisa menjadi beban emosional. Seiring waktu, dinamika seperti ini dapat menimbulkan rasa kesal atau kebencian, bahkan jika hubungan pertemanan tersebut memiliki sisi positif.”
Sebuah studi psikologi bahkan menemukan bahwa guru yang sering mendengarkan keluhan muridnya lebih rentan mengalami burnout. Semakin besar empati yang diberikan, semakin besar pula potensi kelelahan emosional yang dirasakan.
Selain itu, teori perbandingan sosial milik Leon Festinger (1954) menjelaskan bahwa kita sering membandingkan diri dengan orang lain. Kalau kamu berinteraksi dengan seseorang yang selalu pamer keberhasilan, bisa muncul rasa tidak cukup atau minder. Lama-lama, ini bisa menguras energi mentalmu tanpa disadari.
Ciri-Ciri Kamu Sedang Terkuras Secara Emosional
Susah mengenali kalau kamu sudah kelelahan emosional. Ini tanda-tanda yang perlu kamu perhatikan setelah berinteraksi dengan orang tertentu./ Foto: freepik.com/prostooleh
Kamu mungkin merasa kelelahan secara emosional jika setiap kali bertemu seseorang kamu selalu pulang dengan perasaan berat, cemas, atau lesu. Menurut ahli hubungan sosial, salah satu tanda paling jelas adalah ketika interaksi terasa satu arah: kamu selalu mendengarkan, tapi mereka tidak pernah benar-benar peduli dengan ceritamu.
Tanda lainnya termasuk merasa gugup sebelum bertemu mereka, memikirkan percakapan terlalu lama, atau merasa butuh waktu lama untuk “pulih” setelahnya. Bahkan secara fisik, kamu bisa merasa pusing, sulit fokus, atau gampang marah. Jika kamu sering merasa seperti ini, berarti tubuh dan pikiranmu sedang meminta jarak.
Selain itu, hubungan yang melewati batas pribadi juga bisa membuatmu cepat lelah. Jika seseorang terus menuntut waktu, perhatian, bahkan uangmu, tapi membuatmu merasa bersalah saat menolak, itu pertanda kamu sedang berada di hubungan yang tidak seimbang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!