Bukan Hanya Nilai Bagus, Ini 5 Sifat Tak Terduga dari Orang dengan IQ Tinggi!
Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Rabu, 16 Jul 2025 09:00 WIB

Ber-IQ tinggi/ Foto: Freepik.com/KamranAydinov
Saat mendengar istilah 'orang dengan IQ tinggi', kebanyakan dari kita langsung terbayang anak yang selalu juara kelas, lancar menghitung, atau jago main catur sejak kecil. Tapi ternyata, kecerdasan seseorang tidak selalu ditunjukkan lewat nilai rapor atau piala lomba saja.
Orang-orang dengan IQ tinggi justru sering menunjukkan sifat-sifat yang di luar dugaan, bahkan kadang bertolak belakang dari gambaran umum.
Menurut berbagai riset psikologi ada beberapa sifat unik yang sering muncul pada orang ber IQ tinggi. Siapa tahu, setelah membaca, kamu jadi lebih paham bahwa pintar itu bukan selalu soal angka, tapi juga soal cara berpikir dan bertingkah laku.
Kira-kira, apa saja sifat unik yang dimaksud?
1. Lebih Sering Merasa Cemas dan Overthinking
![]() Overthinking/Foto: Freepik.com/wayhomestudio |
Sifat unik yang pertama ini terdengar cukup 'aneh' karena bagaimana bisa seseorang dengan kecerdasan rata-rata ternyata mudah cemas. Sebuah penelitian yang dimuat di Canadian Journal of Psychiatry (2015) menemukan bahwa ada hubungan antara tingkat kecerdasan verbal seseorang dengan kecenderungan mengalami kecemasan atau overthinking.
Orang dengan IQ tinggi biasanya punya kemampuan untuk memproses berbagai kemungkinan sekaligus. Mereka bisa membayangkan banyak skenario, termasuk yang negatif. Hal inilah yang membuat mereka lebih mudah merasa khawatir atau berpikir berlebihan tentang sesuatu yang belum tentu terjadi.
Namun, jangan salah. Kecemasan ini seringkali menjadi semacam mekanisme bertahan yang membantu mereka mengambil keputusan yang lebih hati-hati.
2. Selera Humor yang Tidak Biasa
Humor satir/ Foto: Freepik.com/drobotdean
Siapa sangka, orang dengan IQ tinggi sering punya selera humor yang berbeda dari kebanyakan orang. Alih-alih tertawa dengan lelucon sederhana atau slapstick, mereka lebih suka humor yang bernuansa gelap, satir, atau penuh sindiran.
Menurut studi yang diterbitkan di Cognitive Processing (2011), orang yang memiliki skor IQ verbal dan non-verbal tinggi lebih mudah memahami dan menikmati humor yang membutuhkan proses berpikir abstrak.
Humor gelap atau satir biasanya mengandung makna terselubung atau kritik sosial, dan humor membutuhkan kerja otak untuk benar-benar memahaminya.
3. Lebih Suka Begadang
Begadang/ Foto: Freepik.com/tirachardz
Apakah semua orang yang suka begadang itu pintar? Tentu tidak. Tapi ada pola menarik, yakni orang dengan IQ tinggi cenderung menjadi night owl alias lebih aktif di malam hari.
Penelitian dari London School of Economics (2009) menunjukkan bahwa semakin tinggi IQ seseorang, semakin besar kemungkinan mereka merasa lebih produktif saat malam hari. Kebiasaan tersebut berkaitan dengan evolutionary novelty theory, yang intinya mengatakan bahwa kebiasaan yang tidak lazim bagi manusia purba, seperti begadang, lebih mungkin diadopsi oleh orang dengan kecerdasan tinggi.
Orang-orang ini merasa malam hari adalah waktu paling tenang untuk berpikir dan berkarya, tanpa gangguan dari lingkungan sekitar.
4. Lebih Introvert dan Menyukai Kesendirian
Suka menyendiri/ Foto: Freepik.com/freepik
Mungkin ada yang berpikir bahwa seseorang yang pintar adalah orang yang aktif berdiskusi dan bersosialisasi. Faktanya, banyak orang dengan IQ tinggi justru merasa lebih nyaman saat sendirian.
Riset dari British Journal of Psychology (2016) menemukan bahwa interaksi sosial yang terlalu sering justru bisa menurunkan tingkat kebahagiaan orang-orang dengan kecerdasan di atas rata-rata. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu untuk membaca, merenung, atau mengerjakan proyek pribadi dibanding nongkrong atau hangout setiap hari.
Tapi bukan berarti mereka anti-sosial ya, Beauties. Mereka tetap butuh teman, hanya saja dalam takaran yang lebih sedikit dan dengan pembicaraan yang lebih bermakna.
5. Tidak Takut Mengakui Kesalahan
Tidak takut mengakui kesalahan/ Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Orang cerdas sejati justru dikenal rendah hati secara intelektual. Dalam istilah psikologi, hal ini disebut sebagai intellectual humility. Artinya, mereka tidak gengsi mengakui kalau salah, bahkan terbuka terhadap kritik dan masukan.
Menurut jurnal yang dimuat dalam National Library of Medicine, orang yang punya intellectual humility cenderung terus belajar dan berkembang karena mereka sadar bahwa pengetahuan itu tidak ada habisnya. Mereka lebih fokus pada kebenaran dibanding sekadar membuktikan diri paling pintar.
Berbeda dengan orang yang sok tahu tapi keras kepala, orang dengan IQ tinggi biasanya punya kesadaran bahwa ada banyak hal di dunia ini yang belum mereka ketahui.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(sim/sim)