BMKG Prediksi Fenomena Bediding Terjadi hingga Akhir Juli, Apa Itu?

Mengenal Fenomena Bediding

Ilustrasi/Foto: freepik.com/benzoix/Seva Levytskyi

Bediding atau mbhediding dalam bahasa Jawa merupakan penurunan suhu di tengah musim kemarau akibat faktor atmosferik, seperti minimnya tutupan awan, rendahnya kelembapan udara, sampai aliran angin kering dari Australia yang pada periode yang sama mengalami musim dingin, sebagaimana dijelaskan dalam DetikNews.

Hal tersebut selaras dengan penjelasan Guswanto yang menyatakan penyebab bediding tahun ini adalah Angin Monsum Australia yang menuju Benua Asia, melewati wilayah Indonesia dan perairan Samudra Hindia yang punya suhu permukaan laut lebih rendah. “Angin ini bersifat kering dan sedikit membawa uap air, sehingga pada malam hari suhu mencapai titik minimumnya dan udara terasa lebih dingin," lanjutnya. 

Selain itu, faktor lain yang membuat suhu lebih dingin adalah badai tropis di wilayah utara Indonesia, atau sebelah timur Filipina. Hal ini membuat aliran udara dari Benua Australia ke Asia lebih kuat.

Walaupun kondisinya tergolong normal, BMKG tetap mengimbau masyarakat supaya tetap waspada terhadap dampaknya, terlebih pada kesehatan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!