Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 01 Jul 2025 20:00 WIB
Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting
Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Mengasuh dan mendidik anak tentu bukan hal mudah. Bisa dibilang ini adalah pelajaran seumur hidup. Para orangtua pasti paham benar bagaimana rasanya menghadapi anak yang menolak untuk mendengar ketika diberi nasihat. Pasti rasanya membuat frustasi, bukan?

Namun, menurut ahli parenting Reem Raouda, yang telah mempelajari lebih dari 200 hubungan orangtua-anak selama bertahun-tahun, ada hal yang sering kali luput dari perhatian. Orangtua yang didengarkan anaknya tidak akan mengancam, menyuap, atau memberikan hukuman yang keras. Mereka selalu menggunakan bahasa yang membuat anak ingin bekerja sama.

Kamu mungkin sudah tidak asing dengan kalimat "Hentikan itu!" atau "Jika kamu melakukan ini, maka kamu tidak boleh...", yang bisa membuat anak memberikan respon fight or flight, mengaktifkan bagian otak yang berfokus pada bertahan hidup daripada belajar. 

Berdasarkan penelitian dan pengamatan Reem Raouda, berikut ini 5 kalimat beracun yang membuat anak tidak mau mendengarkan orangtua. Dirangkum dari CNBC Make It, yuk, simak ulasannya!

“Karena Ibu Bilang Begitu”

Ragam bentuk pelecehan emosional orangtua pada anak

Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting/Foto: Freepik.com/peoplecreations

Ketika anak bertanya mengapa mereka dilarang untuk melakukan sesuatu, orangtua kerap membalas dengan pernyataan, "Karena Ibu bilang begitu." Kalimat ini tidak memberikan alasan yang jelas, yang bisa jadi membuat anak tidak ingin mendengarkan.

Kalimat yang sebaiknya dikatakan: "Ibu tahu kamu tidak suka keputusan ini. Ibu akan menjelaskannya, lalu kita lanjutkan."

Alasan kalimat ini bisa berhasil: "Karena Ibu bilang begitu" dapat menghentikan komunikasi yang seharusnya terjalin secara dua arah dan mengajarkan "kepatuhan buta", yaitu anak menurut saja tanpa tahu alasan jelasnya. Jika orangtua menjelaskan mengapa anak dilarang melakukan suatu, meski hanya sebentar, ini dapat membantu anak merasa dihormati. Kalimat ini juga mengakui perasaan mereka.

“Jika Kamu Tidak Mendengarkan, Kamu Akan Kehilangan [Hak X]”

Kedekatan antara orangtua dan anak yang baik akan menciptakan hubungan yang erat diantara keduanya

Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting/Foto: pexels.com/Ron Lach

Sejumlah orangtua terkadang kerap "mengancam" anaknya jika tidak mendengarkan. Misal, jika anak tidak ingin tidur siang, maka mereka tidak boleh bermain atau menonton TV. Perlu dipahami, ancaman dapat menciptakan perlawanan karena kondisi ini memaksa anak-anak ke dalam mode bertahan.

Kalimat yang sebaiknya dikatakan: “Saat kamu siap melakukan [perilaku spesifik X], kita bisa melakukan [aktivitas X yang diinginkan].”

Alasan kalimat ini bisa berhasil: Kalimat ini mengubah dinamika kekuasaan, orangtua tetap bisa tegas sekaligus memberikan anak kebebasan untuk menentukan kapan mereka siap memenuhinya.

“Berhenti Menangis, Kamu Baik-Baik Saja”

Caring mother calming and hugging crying upset little daughter, sitting at desk together, loving mum expressing support, comforting offended preschool girl, children psychologist concept

Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting/Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Ketika anak menangis, entah karena marah, sedih, kecewa, atau bentuk emosi lainnya, sejumlah orangtua langsung terburu-buru meminta anaknya berhenti menangis. Mereka juga akan mengatakan bahwa sang anak baik-baik saja, padahal kenyataannya mungkin tidak. Kalimat "kamu baik-baik saja" seolah menjadi tameng agar anak bisa segera menghentikan tangisnya.

Kalimat yang sebaiknya dikatakan:  “Ibu lihat kamu benar-benar kesal. Coba ceritakan apa yang terjadi.”

Alasan kalimat ini bisa berhasil: Dengan mengatakan, "Berhenti menangis, kamu baik-baik saja" itu sama saja orangtua sedang mengabaikan emosi anak dan mengajarkan mereka bahwa perasaan mereka salah atau terlalu berat untuk ditangani. Ketika anak merasa didengarkan, mereka akan lebih cepat tenang dan lebih memercayai orangtuanya.

“Berapa Kali Ibu Harus Memberitahumu?”

Agar bisa menjadi teman curhat yang menyenangkan bagi anak, orang tua juga tidak boleh langsung menghakimi ketika mendengar cerita anak.

Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting/Foto: pexels.com/Kindel Media

Manusia memang memiliki batas kesabaran. Tak heran terkadang orangtua kerap berkata, "Berapa kali Ibu harus memberitahumu?" ketika anak tidak mau mendengarkan atau belum mengerti. Meski hal ini manusiawi, namun, ada kalimat lain yang lebih efektif digunakan dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Kalimat yang sebaiknya dikatakan: "Ibu sudah menanyakan hal ini beberapa kali. Bantu Ibu memahami apa yang membuat ini menjadi sulit bagimu."

Alasan kalimat ini bisa berhasil: Terkadang, anak memang sengaja bersikap sulit. Namun, sering kali, apa yang tampaknya seperti "pemberontakan" sebenarnya adalah rasa bingung dan putus asa yang tersembunyi. Pertanyaan di atas bisa membantu anak untuk mengurai apa yang ia rasakan.

“Kamu Lebih Pintar/Paham dari Itu”

Dampak memarahi anak terlalu sering.

Bikin Anak Memberontak, Ini 5 Kalimat Beracun yang Pantang Diucapkan Orangtua Menurut Ahli Parenting/Foto: freepik/jcomp

Kalimat ini bisa membuat anak merasa malu dan mempertanyakan integritasnya. Kalimat ini bersifat menghami dan bisa merusak kepercayaan diri anak.

Kalimat yang sebaiknya dikatakan: “Ada sesuatu yang menghalangimu untuk menjadi yang terbaik saat ini. Mari kita bicarakan hal itu.”

Alasan kalimat ini bisa berhasil: Kalimat pengganti ini mencerminkan perubahan pola pikir, dari yang awalnya bersifat seperti hukuman menjadi kerja sama. Kalimat ini juga mengasumsikan yang terbaik dalam diri anak dan mendorong refleksi diri. Kalimat ini juga bisa "memeluk" anak, dan menyimpan pesan tersirat bahwa, "Ibu percaya padamu, dan akan selalu ada untuk membantumu."

Beauties, itulah beberapa kalimat yang tidak seharusnya diucapkan kepada anak dan kalimat penggantinya yang bisa membuat hubungan anak dan orangtua menjadi lebih baik. Perlu dipahami, terkadang orangtu terobsesi untuk mengendalikan perilaku anak. Padahal, yang penting adalah menciptakan kerja sama antara orangtua dan anak.

"Anak-anak berkembang ketika mereka merasa dihormati, aman secara emosional, dan terlibat dalam prosesnya. Perubahan frasa ini bukan sekadar perubahan bahasa—ini mewakili perubahan yang lebih dalam dalam cara kita memandang pengasuhan itu sendiri. Alih-alih memperlakukan pembangkangan sebagai sesuatu yang harus diredam, kita mulai melihatnya sebagai sinyal: panggilan untuk koneksi, kejelasan, atau dukungan emosional," ungkap Reem Raouda.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES