Benarkah IQ Tinggi Menjamin Kesuksesan? Ini Mitos dan Faktanya

Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Minggu, 20 Jul 2025 14:00 WIB
Benarkah IQ Tinggi Menjamin Kesuksesan? Ini Mitos dan Faktanya
Mitos dan fakta IQ tinggi/ Foto: Freepik.com/stoccking

Banyak orang masih menganggap bahwa IQ tinggi adalah kunci utama menuju kesuksesan hidup. Anggapan ini begitu kuat, sampai-sampai skor IQ kerap dijadikan patokan dalam berbagai hal: mulai dari penerimaan sekolah, seleksi kerja, hingga penilaian terhadap potensi seseorang.

Orang tua sering merasa bangga jika anaknya memiliki skor IQ di atas rata-rata, seolah-olah itu sudah cukup menjamin masa depan cerah. Bahkan di media sosial dan budaya populer, kita sering melihat cerita atau film yang mengisahkan sosok jenius yang sukses besar karena kecerdasannya.

Namun, apakah benar realitas di dunia nyata seperti itu? Berikut tiga mitos paling umum seputar hubungan IQ dan kesuksesan beserta penjelasannya.

1. IQ Tinggi Adalah Penentu Utama Kesuksesan

IQ tinggi penentu kesuksesan
IQ tinggi penentu kesuksesan/ Foto: Freepik.com/KamranAydinov

Mitos ini sudah melekat sejak lama, terutama dalam lingkungan pendidikan. Banyak yang beranggapan bahwa orang dengan IQ tinggi pasti lebih sukses dalam karier dan kehidupan. Namun, kenyataannya tidak sepenuhnya benar.

Memang benar  IQ  memiliki peran, terutama dalam memecahkan masalah logis dan belajar konsep baru. Tetapi, menurut riset dari American Psychological Association, kontribusi IQ terhadap kesuksesan hanya sekitar 20–25%. Sisanya ditentukan oleh faktor lain seperti ketekunan, keterampilan sosial, kreativitas, dan lingkungan.

Bahkan ada banyak contoh nyata yang membuktikan hal ini. Tokoh-tokoh sukses dunia seperti Richard Branson atau Oprah Winfrey dikenal bukan karena skor IQ mereka, melainkan karena kerja keras, kemampuan membangun relasi, dan keuletan mereka.

Artinya, IQ hanyalah salah satu faktor di antara banyak aspek lain yang lebih menentukan.

2. Orang Pintar secara Akademis Pasti Sukses di Tempat Kerja

Sukses di tempat kerja/ Foto: Freepik.com/tirachardz

Sering kali kita mendengar bahwa anak yang selalu juara kelas atau lulus dengan nilai tertinggi pasti akan sukses di dunia profesional. Padahal, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kecerdasan akademik tidak selalu sejalan dengan kesuksesan karier.

Dalam dunia kerja, kemampuan yang lebih banyak dicari justru adalah soft skills, seperti komunikasi, kerja sama, kepemimpinan, dan pengelolaan emosi.

Menurut Harvard Business Review, sekitar 85% faktor penentu kesuksesan di tempat kerja berasal dari soft skills, bukan semata-mata kemampuan kognitif atau teknis yang berhubungan dengan IQ.

Orang dengan IQ tinggi memang bisa unggul dalam berpikir logis atau teknis, tetapi tanpa keterampilan sosial dan emosional, mereka bisa kesulitan bekerja dalam tim, memimpin, atau menghadapi tekanan. Karena itulah, konsep Emotional Intelligence (EQ) semakin diakui sebagai faktor penting di dunia kerja modern.

3. IQ Tidak Bisa Berubah Karena Sudah Ditentukan Sejak Lahir

IQ bisa berubah/ Foto: Freepik.com/jcomp

Masih banyak orang yang percaya bahwa IQ adalah sesuatu yang tetap sejak lahir dan tidak bisa diubah. Mereka yang sejak kecil dianggap kurang pintar sering kali merasa tidak punya harapan untuk berkembang lebih baik.

Namun, ilmu pengetahuan membuktikan bahwa otak manusia bersifat plastis atau fleksibel. Melalui proses yang disebut neuroplasticity, kemampuan kognitif seseorang bisa ditingkatkan dengan latihan dan pembelajaran yang konsisten.

Teori growth mindset dari Carol Dweck juga menguatkan pandangan ini. Orang yang percaya bahwa kemampuan bisa diasah melalui usaha cenderung lebih gigih dan lebih terbuka terhadap tantangan, dibandingkan dengan orang yang merasa kemampuannya sudah 'mentok'.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
Komentar
0 KomentarTULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE

BE STORIES