8 Aturan Makan di Italia yang Perlu Diketahui Sebelum Berkunjung Liburan

Belinda Safitri | Beautynesia
Minggu, 16 Nov 2025 11:00 WIB
8 Aturan Makan di Italia yang Perlu Diketahui Sebelum Berkunjung Liburan
Aturan makan di Italia/ Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Berlibur ke Italia menjadi impian banyak orang, apalagi bagi kamu yang gemar menjelajahi kuliner khas setiap negara. Negeri ini dikenal bukan hanya karena keindahan arsitektur dan sejarahnya, tapi juga karena makan di sana dianggap sebagai bagian dari budaya dan gaya hidup yang dijaga turun-temurun. 

Oleh karena itu, jangan kaget kalau ternyata ada beberapa aturan makan di Italia yang cukup ketat dan berbeda jauh dari kebiasaan kita di Indonesia. Hal-hal kecil seperti cara minum kopi, waktu makan malam, hingga cara makan pasta punya etikanya sendiri.

Dilansir dari Eating Around Italy dan Tasting Table, berikut sejumlah aturan makan di Italia yang perlu kamu catat sebelum liburan agar tidak salah langkah dan bisa menikmati pengalaman kuliner layaknya warga lokal!

1. Jangan Campur Keju dengan Pasta Makanan Laut

Ilustrasi makan pasta/ Foto: Devour Tours

Orang Italia sangat menghargai keseimbangan rasa alami dalam masakan, terutama untuk hidangan berbasis hasil laut. Menambahkan keju seperti parmesan atau pecorino dinilai terlalu kuat dan bisa mengalahkan rasa segar dari udang, kerang, atau cumi. Jadi, kalau kamu makan spaghetti, cukup nikmati rasa asinnya yang alami tanpa tambahan keju.

Meskipun bagi sebagian orang menambahkan keju terasa nikmat, di Italia hal itu dianggap melanggar prinsip keselarasan rasa. Banyak koki bahkan bisa tersinggung jika melihat seseorang menaburkan keju pada pasta seafood. 

2. Sarapan Sambil Berdiri di Bar

Ilustrasi sarapan di Italia/ Foto: Eating Around Italy

Kalau kamu melihat orang-orang berdiri di bar sambil menyeruput espresso dan memakan cornetto, itulah kebiasaan sarapan khas Italia. Tak perlu menunggu pelayan datang ke meja, cukup bayar di kasir, serahkan struk ke barista, lalu nikmati kopi sambil berdiri di antara orang lokal. Selain lebih cepat, cara ini juga lebih murah, sebab harga kopi saat duduk di meja sering kali lebih mahal.

Meskipun duduk di meja untuk sarapan tetap bisa dilakukan, terutama di hotel atau saat akhir pekan yang santai, berdiri di bar adalah rutinitas pagi khas warga lokal. Ini adalah momen singkat namun akrab untuk memulai hari dengan energi positif, berinteraksi cepat dengan barista, dan langsung melanjutkan aktivitas. 

3. Hindari Memesan Cappucino Setelah Jam 10 Pagi

Ilustrasi minum cappucino/ Foto: Britannica

Bagi orang Italia, cappuccino dan minuman kopi berbasis susu lainnya dianggap minuman sarapan. Mereka meyakini bahwa kandungan susu yang tinggi dalam minuman tersebut terlalu berat dan dapat mengganggu proses pencernaan jika diminum setelah waktu makan besar (siang atau malam).

Alhasil, pada waktu itu, pilihan kopi warga lokal beralih ke espresso kecil atau macchiato. Kebiasaan ini mungkin terasa aneh bagi wisatawan, terutama bagi pecinta kopi susu. Tapi, kalau kamu ingin meniru kebiasaan warga lokal, coba hindari cappuccino setelah jam 10 pagi.

4. Pasta Dimakan dengan Garpu

Ilustrasi makan pasta/ Foto: Walks of Italy

Makan pasta adalah soal teknik dan estetika. Untuk jenis pasta panjang seperti spaghetti atau fettuccine, orang Italia hanya menggunakan garpu untuk mengambil beberapa helai, lalu memutarnya perlahan pada sisi piring hingga membentuk gulungan kecil yang rapi sebelum disantap. 

Menggunakan pisau untuk memotong pasta dianggap tidak sopan karena merusak kelembutan dan panjang alami pasta. Meskipun penggunaan sendok untuk membantu melilit pasta pada garpu masih diperbolehkan di beberapa daerah, terutama untuk anak-anak, namun praktik idealnya hanya menggunakan garpu.  

5. Makan Pizza dengan Pisau dan Garpu

Ilustrasi makan pizza/ Foto: Homemade Pizza School

Saat pizza disajikan di meja, jangan langsung mengambil sepotong dengan tangan seperti di film. Pizza Italia biasanya panas, lembut, dan memiliki topping segar yang bisa mudah berantakan jika langsung dipegang. Oleh karena itu, cara paling sopan untuk memulai adalah dengan memotongnya dengan pisau dan garpu lalu memakannya perlahan.

Kendati begitu, jangan terkejut jika melihat warga lokal beralih memegang pinggiran pizza (crust) dengan tangan setelah pizza agak dingin atau setelah mereka sampai pada bagian crust yang lebih keras. Prinsipnya fleksibel, tetapi disarankan memulai dengan pisau dan garpu untuk menjaga kerapian.

6. Satu Kategori, Satu Hidangan Saja

Ilustrasi makan di Italia/ Foto: Flavours Holiday

Menu makan siang atau malam di Italia terstruktur dalam beberapa kategori, yaitu Antipasto (pembuka), Primo (hidangan karbohidrat seperti pasta, nasi), Secondo (hidangan protein seperti daging, ikan), dan Contorno (sayuran). Aturan ini menekankan keseimbangan, bukan kuantitas. 

Orang Italia biasanya memilih satu hidangan per kategori, bukan dua. Artinya, mereka tidak memesan dua Primo, misalnya pasta dan risotto, atau dua Secondo dalam satu kali makan.

Kebiasaan ini menunjukkan cara orang Italia menikmati makanan secara terstruktur dan elegan. Tujuannya adalah menikmati urutan menu yang seimbang, bukan menumpuk karbohidrat dan protein secara berlebihan dalam satu piring.

7. Jangan Minta Saus Salad

Ilustrasi makan salad/ Foto: Scitech Daily

Kalau kamu memesan salad di Italia, lupakan saus ranch, thousand island, atau saus berat lainnya. Di negara ini, salad hanya dibumbui dengan kombinasi sederhana namun berkualitas tinggi dari minyak zaitun, cuka anggur, garam, dan lada. Bahan-bahan ini pun biasanya sudah tersedia di meja. 

Warga lokal akan mencampurkan bumbu sendiri sesuai selera. Mereka percaya bahwa kesederhanaan adalah kunci untuk menonjolkan kualitas dan rasa alami sayuran segar. Sementara menambahkan saus berat dianggap menutupi cita rasa bahan baku. 

8. Waktu Makan Malam di Italia Lebih Lambat

Ilustrasi makan malam/ Foto: Tripsavvy

Jika di negara lain makan malam bisa dilakukan sejak jam 6 sore, di Italia meja makan baru mulai ramai menjelang malam. Makan malam biasanya dimulai setelah pukul 20.00, dan di kota-kota besar atau wilayah Selatan, bisa dimulai menjelang pukul 21.00. Banyak restoran bahkan baru membuka pintunya untuk makan malam pada pukul 19.30.

Selain itu, makan bagi orang Italia bukan hanya soal mengisi perut, tapi juga momen sosial yang penuh cerita dan tawa. Mereka menikmati setiap hidangan perlahan sambil berbincang santai tanpa terburu-buru. Tak heran, makan malam di Italia bisa berlangsung selama berjam-jam hingga larut.

Jadi, itulah sejumlah aturan makan di Italia. Mengetahui hal-hal kecil seperti ini akan membuat pengalaman kulinermu di Italia terasa lebih autentik sekaligus menghormati tradisi lokal. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE