7 Kalimat yang Diam-diam Bikin Kamu Terlihat Kurang Pintar, Hindari!

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Jumat, 04 Jul 2025 12:00 WIB
7 Kalimat yang Diam-diam Bikin Kamu Terlihat Kurang Pintar, Hindari!
7 Kalimat yang Diam-diam Bikin Kamu Terlihat Kurang Pintar, Hindari!/Foto: Freepik

Komunikasi yang efektif bukan hanya soal berbicara, tetapi juga memilih kata yang tepat, karena dari sanalah orang lain menilai kecerdasan, kredibilitas, dan bahkan karaktermu. Kata-kata bisa menjadi jembatan atau penghalang, bisa mengangkat citra diri atau justru meruntuhkannya.

Jika kamu ingin terlihat lebih pintar, lebih meyakinkan, dan lebih profesional dalam percakapan sehari-hari maupun situasi formal, kamu sudah berada di tempat yang tepat. Dilansir dari Readers Digest, ada 7 kalimat yang melemahkan kredibilitas yang sebaiknya kamu hindari, lengkap dengan alternatif praktis yang lebih cerdas dan elegan.

“Kamu Kelihatan Capek”

Sering kali, kita ingin menunjukkan kepedulian dengan mengatakan hal-hal seperti ini tanpa sadar bahwa ini adalah kalimat yang merusak kesan orang lain terhadapmu dan terdengar menyinggung. Meskipun niatnya baik, komentar semacam ini justru bisa membuat orang merasa tidak nyaman karena seolah-olah kita sedang menyoroti betapa buruk penampilan mereka.

Hal yang sama berlaku saat kita bilang, “Kamu kelihatan lebih kurus, ya?”. Meskipun maksudnya memuji, ucapan ini bisa saja menyiratkan bahwa dulu mereka terlihat gemuk dan itu bisa menyakiti orang lain.

Sebagai gantinya, lebih bijak jika kita cukup bertanya “Apa kabar?” dengan tulus. Pertanyaan sederhana ini memberi ruang bagi orang lain untuk bercerita jika memang ingin, misalnya tentang kelelahan karena bayi baru atau pencapaian menurunkan berat badan. Dengan begitu, arah percakapan tetap ditentukan oleh lawan bicara dan kita pun bisa menjaga agar obrolan tetap nyaman dan tidak menyinggung.

“Kamu Terlihat Menakjubkan untuk Orang Seusiamu”

Ilustrasi/Foto: Freepik

Terkadang kita ingin memuji seseorang dengan mengatakan, “Kamu terlihat menakjubkan untuk orang seusiamu,” atau “…untuk seseorang yang baru saja melahirkan”. Namun tanpa disadari, ucapan seperti ini bisa terdengar menyinggung. Alasannya adalah karena secara tidak langsung kita menyiratkan bahwa orang-orang seusianya atau dalam kondisinya biasanya tidak terlihat menarik.

Pujian yang niatnya baik akhirnya justru bisa terasa merendahkan dan terkesan sok tahu, bahkan bisa mencerminkan bahwa kita kurang peka atau tidak cukup bijak dalam memilih kata. Daripada memberikan pujian yang rumit dan bisa disalahartikan, lebih baik ucapkan saja secara sederhana seperti, “Kamu terlihat menakjubkan!”, di mana ini sudah cukup dan jauh lebih tulus.

“Dengan Segala Hormat”

Ilustrasi/Foto: Freepik/pch.vector

Kalimat ini sering digunakan untuk menyampaikan pendapat yang mungkin berbeda atau bertentangan, tetapi ironisnya frasa ini justru bisa menimbulkan kesan bahwa kamu akan menyampaikan sesuatu yang kurang sopan atau menyakitkan. Tidak jarang, orang yang mendengarnya langsung bersikap defensif atau bahkan berhenti mendengarkan. Apalagi di lingkungan profesional, kata-kata pembuka seperti ini bisa membuat suasana menjadi tidak nyaman.

Oleh karena itu, daripada menggunakan kalimat kurang cerdas yang membuat orang bersiap menerima kritik terselubung tersebut, sebaiknya pikirkan kembali apakah pernyataanmu benar-benar perlu disampaikan. Jika memang penting, carilah cara penyampaian yang lebih halus dan membangun agar pesanmu tetap sampai tanpa melukai perasaan orang lain.

“Tuh ‘Kan, Apa Aku Bilang!”

Ilustrasi/Foto: Freepik

Kita semua pasti pernah merasa ingin mengatakan hal ini ketika prediksi atau peringatan kita terbukti benar. Namun, meskipun terasa memuaskan, mengucapkannya justru bisa menimbulkan efek negatif.

Kalimat tersebut kerap terdengar merendahkan dan menyiratkan rasa superioritas yang tak perlu. Padahal, orang yang melakukan kesalahan biasanya sudah cukup menyadari kekeliruannya tanpa perlu diingatkan lagi.

Alih-alih membantu, pernyataan semacam ini justru dapat memicu sikap defensif dan memperburuk suasana. Frasa tersebut mengingatkan kita pada anak kecil yang mengejek saudaranya, yang tentunya bukan cerminan dari kedewasaan atau kecerdasan emosional.

“Aku Tidak Bisa”

Ilustrasi/Foto: Freepik/DC Studio

Mengatakan ini, terutama di tempat kerja, bisa membuatmu terlihat kurang percaya diri atau tidak memiliki kemampuan yang diperlukan, entah itu karena kurangnya pengetahuan, motivasi, atau bahkan keduanya. Sama halnya dengan ungkapan, “Aku akan mencobanya,” yang terdengar seolah-olah kamu ragu akan kemampuanmu sendiri.

Saat diminta mengerjakan tugas yang terasa asing atau menantang, jangan langsung menyerah sebelum mencoba. Seseorang yang cerdas tidak akan mundur begitu saja dan justru akan mencari tahu caranya, dan jika perlu, ia tak akan ragu untuk meminta bantuan. Meminta pertolongan bukanlah tanda kelemahan, justru itu langkah bijak agar tugas bisa diselesaikan dengan baik dan benar.

“Itu Tidak Adil”

Ilustrasi/Foto: Freepik/tirachard

Mengeluh dengan menyatakan kalimat ini bisa terdengar seperti keluhan anak-anak. Meskipun memperjuangkan keadilan itu penting dan menunjukkan keberanian serta kepedulian, cara kita menyampaikannya sangat memengaruhi bagaimana orang lain merespons. Nada bicara yang keliru bisa membuatmu tampak kekanak-kanakan alih-alih bijak.

Selain itu, daripada sekadar mengeluh, akan lebih baik jika kamu menyampaikan keberatanmu dengan cara yang tenang dan konstruksi serta menawarkan solusi yang nyata, seperti dengan berkata, “Menurutku akan lebih adil jika kita melakukannya begini…”. Dengan begitu, kamu akan terlihat lebih dewasa dan profesional dalam menyampaikan pendapat.

“Kami Selalu Melakukannya Seperti Ini”

Ilustrasi/Foto: Freepik/katemangostar

Sering kali kita mendengar kalimat ini sebagai alasan dari seseorang untuk menolak perubahan. Padahal, orang yang benar-benar cerdas justru terbuka terhadap ide dan saran baru dari orang lain.

Terlalu terpaku pada cara lama hanya karena sudah terbiasa bukanlah tanda kepintaran, melainkan bisa menunjukkan sikap keras kepala dan tertutup. Di mana pun kita berada, entah di tempat kerja, dalam organisasi sosial, atau bahkan di lingkungan sekolah anak, sikap terbuka terhadap masukan sangat penting.

Mendengarkan pendapat orang lain, apalagi ketika mereka menawarkan cara yang lebih baik, bisa membuka jalan untuk perbaikan yang selama ini mungkin kita abaikan. Siapa tahu, ternyata mereka membawa solusi yang benar-benar efektif!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!

RELATED ARTICLE

BE STORIES