
7 Ciri-Ciri Impostor Syndrome, saat Kamu Sering Merasa Kurang Pede dengan Kemampuan Sendiri

Pernah merasa kurang pede walaupun sebenarnya kamu sudah capek-capek belajar, kerja keras, dan hasilnya juga sudah terbukti? Atau sering merasa bahwa hal yang kamu dapatkan hanyalah faktor keberuntungan, bukan karena kamu memang mampu? Kalau iya, bisa jadi Beauties sedang mengalami impostor syndrome.
Kondisi psikologis ini bikin seseorang merasa dirinya tidak cukup layak atas pencapaian yang sudah diraih, bahkan sering merasa seperti “penipu” yang kapan saja akan ketahuan. Meski terdengar sepele, impostor syndrome bisa menghambat perkembangan diri dan bikin kamu terus hidup dalam tekanan.
Nah, biar lebih paham, yuk kenali ciri-cirinya seperti dilansir dari Psychology Today dan Damore Mental Health.
1. Sering Meragukan Kemampuan Diri Sendiri
Ilustrasi orang yang ragu/ Foto: Freepik.com/jcomp
Salah satu ciri utama impostor syndrome adalah kecenderungan meremehkan kemampuan sendiri. Kamu merasa tidak cukup pintar, tidak cukup berbakat, atau tidak sekompeten yang orang lain pikirkan.
Padahal, faktanya kamu sudah menunjukkan hasil nyata. Bahkan saat mendapatkan pencapaian, kamu merasa itu hanya kebetulan atau hasil kerja keras semata, bukan karena kamu memang layak. Rasa ragu ini bisa membuatmu terus merasa tidak aman, meski sudah berada di posisi yang baik.
2. Terlalu Perfeksionis
Ilustrasi orang perfeksionis/ Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers
Orang dengan impostor syndrome sering kali menetapkan standar yang sangat tinggi dan tidak realistis terhadap dirinya sendiri. Mereka merasa semua harus sempurna, karena takut jika ada kesalahan sedikit saja, orang akan tahu bahwa mereka sebenarnya tidak cukup mampu.
Nah, ketika tidak memenuhi ekspektasi ini, mereka merasa gagal total. Padahal, kesalahan sebenarnya adalah bagian wajar dari proses belajar dan bertumbuh.
3. Selalu Mengaitkan Keberhasilan dengan Faktor Eksternal
Ilustrasi orang sukses/ Foto: Freepik.com/freepik
Beauties sering merasa kesuksesan yang didapat bukan karena kemampuan sendiri, tapi hanya karena keberuntungan, bantuan orang lain, atau waktu yang pas? Ini adalah gejala khas lainnya dari impostor syndrome.
Orang yang mengalaminya merasa tidak pantas mendapat pengakuan karena yakin bahwa siapa pun di posisi mereka juga akan mendapatkan hasil yang sama. Mereka enggan mengakui bahwa keberhasilan itu adalah buah dari usaha dan kemampuan diri sendiri.
4. Canggung saat Menerima Pujian
Ilustrasi orang canggung/ Foto: Freepik.com/freepik
Bagi pengidap impostor syndrome, menerima pujian bisa terasa tidak nyaman. Mereka sering merespons dengan merendahkan diri sendiri atau mengalihkan perhatian dari keberhasilannya.
Dalam benaknya, pujian itu tidak tulus atau hanya basa-basi, karena mereka merasa belum benar-benar pantas. Hal ini pada akhirnya bisa menghambat kepercayaan diri dan memperkuat pola pikir negatif terhadap diri sendiri.
5. Selalu Takut 'Ketahuan' Bahwa Dirinya Tidak Hebat
Ilustrasi orang takut ketahuan/ Foto: Freepik.com/freepik
Seseorang dengan impostor syndrome selalu punya ketakutan bahwa suatu saat orang-orang di sekitar akan menyadari bahwa dirinya tidak sehebat yang dikira. Ini menimbulkan kecemasan sosial yang tinggi.
Pasalnya, mereka selalu berusaha mempertahankan citra kompeten, bahkan dengan mengorbankan kesehatan mental. Perasaan ini membuat mereka terus bekerja ekstra keras bahkan ketika sebenarnya sudah tidak mampu.
6. Enggan Mengambil Peluang Karena Takut Gagal
Ilustrasi orang takut/ Foto: Freepik.com/8photo
Rasa takut gagal membuat orang dengan impostor syndrome sering melewatkan kesempatan yang seharusnya bisa membawa kemajuan. Mereka berpikir, “Bagaimana kalau ternyata aku tidak mampu?” atau “Nanti malah malu kalau gagal.”
Ketakutan ini membuat mereka memilih bermain aman dan menahan diri terhadap berbagai peluang, walau nyatanya mereka mungkin sangat mampu jika mencoba. Intinya, impostor syndrome membuat orang-orang lebih fokus pada risiko gagal dibandingkan potensi sukses.
7. Merusak Kesuksesan Diri Sendiri
Ilustrasi orang merusak sesuatu/ Foto: Freepik.com/jcomp
Dalam banyak kasus, orang dengan impostor syndrome bisa melakukan sabotase terhadap diri sendiri, seperti menunda-nunda pekerjaan, menolak promosi, atau bahkan keluar dari kesempatan emas.
Ini bukan karena mereka tidak mampu, tetapi karena merasa tidak layak dan takut tidak bisa memenuhi ekspektasi. Akibatnya, mereka terus terjebak dalam lingkaran ketidakpercayaan diri yang membuat mereka kehilangan banyak kesempatan berharga untuk bertumbuh.
Beauties, itulah sejumlah ciri-ciri impostor syndrome. Kalau kamu merasa beberapa poin di atas terdengar familiar, bukan berarti kamu lemah atau gagal. Impostor syndrome bisa dialami oleh siapa saja, termasuk orang-orang berprestasi. Tapi, semoga dengan mengenali ciri-cirinya, kamu bisa evaluasi dan perlahan memperbaiki diri, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!