7 Cara Mengatur Keuangan ala Rasulullah saw. yang Mudah Diikuti
Nazwa Yuliana | Beautynesia
Jumat, 27 Jun 2025 15:30 WIB

Mengatur keuangan/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com
Mengatur keuangan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan agar kita bisa hidup sejahtera dan tenang. Tapi, tahukah kamu bahwa cara mengelola keuangan yang efektif sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. sejak dulu?
Ajarannya bukan hanya soal spiritual, tapi juga tentang bagaimana kita harus cerdas dan bijak dalam mengatur harta. Berikut ini adalah beberapa prinsip mengatur keuangan ala Rasulullah saw. yang mudah untuk kamu ikuti dalam kehidupan sehari-hari, supaya rezeki yang kamu punya bisa lebih berkah dan bermanfaat. Simak!
1. Hidup Sederhana dan Tidak Berlebih-lebihan
Hidup sederhana/ Foto: Pexels.com/ M e r v e
Rasulullah saw. selalu mengajarkan untuk menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan dan menghindari sikap berlebihan dalam segala hal, terutama dalam pengeluaran.
Hidup sederhana membantu kita mengelola keuangan dengan lebih baik karena kita fokus pada kebutuhan utama tanpa tergoda hal-hal yang bersifat konsumtif. Dengan begitu, kita bisa menghindari utang yang tidak perlu dan menabung untuk masa depan.
Mulailah dengan mencatat setiap pengeluaran harian, lalu evaluasi mana yang benar-benar penting. Kebiasaan ini akan membuat kita lebih sadar dalam membelanjakan uang dan menjaga agar tidak terjebak dalam gaya hidup yang boros.
2. Berusaha Keras dan Mandiri dalam Mencari Rezeki
Berusaha keras/ Foto: Pexels.com/ Chevanon Photography
Rasulullah saw. sangat menekankan pentingnya bekerja keras dan berusaha mandiri untuk mendapatkan penghasilan yang halal. Ia mengajarkan bahwa setiap manusia sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya pada orang lain, tapi aktif mencari rezeki dengan cara yang baik.
Sikap ini tidak hanya membantu menjaga kehormatan dan martabat, tapi juga membuat kita lebih bersyukur atas apa yang diperoleh. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa mulai dengan mencari pekerjaan atau menjalankan usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan, serta terus mengasah keterampilan agar hasil yang didapat lebih maksimal. Jangan takut mencoba peluang baru yang halal dan membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
3. Membuat Anggaran Keuangan yang Terencana
Membuat anggaran keuangan/ Foto: Pexels.com/ Mikhail Nilov
Salah satu kunci utama dalam mengelola keuangan adalah membuat anggaran yang terencana. Rasulullah saw. mengajarkan agar kita selalu bijak dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran, supaya tidak boros dan terhindar dari utang yang memberatkan.
Kamu bisa membagi penghasilan ke beberapa pos penting seperti kebutuhan pokok, tabungan, sedekah, dan dana darurat. Dengan membuat anggaran, kamu akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan memastikan setiap rupiah digunakan dengan sebaik-baiknya.
Jangan lupa sisihkan sebagian penghasilan untuk kebaikan seperti zakat dan infaq, agar keuangan tetap bersih dan berkah.
4. Rutin Bersedekah dan Mengeluarkan Zakat
Sedekah/ Foto: Pexels.com/ RDNE Stock project
Berbagi dengan sesama adalah salah satu cara Rasulullah saw. untuk membersihkan harta dan mendapatkan keberkahan. Rutin mengeluarkan zakat dan sedekah bukan hanya kewajiban, tapi juga cara agar harta kita tidak membuat hati menjadi kikir dan sombong.
Dengan memberi, kita membantu meringankan beban orang yang membutuhkan dan sekaligus mendatangkan kebahagiaan batin. Bahkan, sedekah dengan jumlah kecil tapi dilakukan secara konsisten lebih bernilai daripada memberikan dalam jumlah besar tapi jarang. Hal ini membuktikan bahwa keberlanjutan dalam beramal jauh lebih penting daripada besaran nominalnya.
5. Menghindari Utang yang Tidak Perlu dan Melunasi Tepat Waktu
Menghindari utang/ Foto: Pexels.com/ Mikhail Nilov
Utang menurut ajaran Rasulullah saw. sebaiknya hanya dilakukan dalam keadaan sangat mendesak dan harus dilunasi sesegera mungkin. Utang yang tidak terkontrol bisa menimbulkan beban pikiran, tekanan finansial, dan bahkan merusak hubungan dengan orang lain.
Oleh sebab itu, hindarilah membeli barang atau kebutuhan dengan cara kredit jika sebenarnya tidak terlalu diperlukan. Sebaiknya lakukan perencanaan keuangan yang matang agar tidak terjerat utang konsumtif. Bila sudah memiliki utang, usahakan untuk melunasinya tepat waktu agar terhindar dari masalah yang berlarut dan menjaga nama baik kita.
6. Selalu Bersyukur dan Tidak Sombong atas Rezeki yang Diperoleh
Selalu bersyukur/ Foto: Pexels.com/ RDNE Stock project
Rasulullah saw. mengingatkan agar kita selalu bersyukur atas apa pun rezeki yang diberikan Allah Swt., sekecil apa pun itu. Bersyukur membuat kita lebih merasa cukup dan menghindari rasa serakah atau sombong yang justru bisa mengurangi keberkahan harta.
Dengan rasa syukur, kita menjadi lebih bijak dalam mengatur pengeluaran, tidak boros, dan tetap berusaha memperbaiki diri. Sikap ini juga membuat kita lebih sabar saat menghadapi kesulitan finansial dan tidak mudah putus asa.
7. Percaya dan Berserah Diri kepada Allah Swt.
Berserah diri kepada Allah/ Foto: Pexels.com/ RDNE Stock project
Selain usaha maksimal, Rasulullah saw. mengajarkan pentingnya tawakal atau berserah diri kepada Allah Swt. setelah kita melakukan segala ikhtiar dalam mengelola keuangan. Sikap tawakal ini memberi ketenangan hati, karena kita tahu bahwa hasil usaha kita ada di tangan Allah.
Ketika mengalami masa sulit atau keuangan sedang pas-pasan, jangan pernah kehilangan harapan dan tetap berdoa agar diberikan kemudahan dan rezeki yang halal. Dengan tawakal, kita tidak hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, tapi juga menyerahkan segalanya kepada yang Maha Kuasa, sehingga hati tetap tenang dan tidak mudah stres.
Dengan mengikuti ketujuh prinsip tersebut, mengatur keuangan ala Rasulullah saw. menjadi sangat praktis dan dapat memberikan dampak positif tidak hanya untuk kondisi finansial, tapi juga ketenangan jiwa dan keberkahan hidup.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(ria/ria)