6 Kesalahan yang Sering Tidak Disadari Ini Bisa Membuat Persahabatan Mudah Retak

Amelia Rosa | Beautynesia
Jumat, 07 Nov 2025 09:00 WIB
6 Kesalahan yang Sering Tidak Disadari Ini Bisa Membuat Persahabatan Mudah Retak
Ilustrasi persahabatan/ Foto: freepik.com

Beauties,  persahabatan  yang bertahun-tahun dibangun bisa rusak hanya karena hal kecil yang tidak disadari. Kadang bukan karena masalah besar, tetapi karena sikap dan kebiasaan yang perlahan membuat hubungan renggang.

Dalam hubungan pertemanan, menjaga kepercayaan dan saling menghargai adalah kunci utama. Namun, tanpa disadari, kita sering melakukan kesalahan kecil yang membuat teman menjauh.

Agar tidak kehilangan orang-orang berharga, yuk kenali enam kesalahan umum yang sering membuat persahabatan mudah retak, supaya kamu bisa memperbaikinya lebih awal.

1. Terlalu Sibuk dan Jarang Mengabari

Kedekatan tidak akan bertahan tanpa komunikasi. Salah satu alasan persahabatan bisa renggang adalah karena terlalu lama tidak saling berhubungan. Saat kamu terus-menerus sibuk tanpa memberi kabar, teman mungkin merasa tidak lagi penting.

Terlalu Sibuk dan Jarang Mengabari/foto:pexels.com/Andrea Piacquadio

Kedekatan tidak akan bertahan tanpa komunikasi. Salah satu alasan persahabatan bisa renggang adalah karena terlalu lama tidak saling berhubungan. Saat kamu terus-menerus sibuk tanpa memberi kabar, teman mungkin merasa tidak lagi penting.

Memang wajar memiliki kesibukan masing-masing, tetapi menjaga hubungan tetap bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti mengirim pesan singkat atau menanyakan kabar.

Menjaga komunikasi bukan soal intensitas, melainkan konsistensi. Dengan begitu, teman tahu bahwa kamu tetap peduli meski jarang bertemu.

2. Tidak Mau Mengakui Kesalahan

Kadang ego membuat kita sulit meminta maaf, padahal satu kata maaf bisa menyelamatkan hubungan yang berharga. Tidak mau mengakui kesalahan sering membuat suasana menjadi tegang dan penuh jarak. Dalam persahabatan, tidak ada yang selalu benar.

Tidak Mau Mengakui Kesalahan/foto:pexels.com/Alena Darmel

Kadang ego membuat kita sulit meminta maaf, padahal satu kata maaf bisa menyelamatkan hubungan yang berharga. Tidak mau mengakui kesalahan sering membuat suasana menjadi tegang dan penuh jarak. Dalam persahabatan, tidak ada yang selalu benar.

Mengakui kesalahan bukan tanda lemah, tetapi bentuk kedewasaan dan rasa menghargai. Jika kamu belajar rendah hati, hubungan akan terasa lebih tulus dan ringan. Jangan biarkan gengsi menghalangi kamu untuk memperbaiki hubungan yang sebenarnya masih bisa diselamatkan.

3. Sering Membandingkan Kehidupan

Sering Membandingkan Kehidupan/foto:pexels.com/Pavel Danilyuk

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda. Ketika kamu mulai sering membandingkan pencapaian atau gaya hidup, hubungan bisa terasa tidak nyaman. Teman mungkin merasa direndahkan atau tidak cukup baik di matamu.

Persahabatan yang sehat seharusnya menjadi ruang aman untuk saling mendukung, bukan ajang kompetisi. Belajar menghargai perbedaan dan merayakan keberhasilan teman adalah kunci agar hubungan tetap hangat. Semakin kamu tulus, semakin kuat juga ikatan persahabatan yang terjalin.

4. Menyimpan Rasa Iri atau Kecewa Tanpa Bicara

Menyimpan Rasa Iri atau Kecewa Tanpa Bicara/foto:pexels.com/RDNE Stock project

Rasa iri dan kecewa adalah hal manusiawi, tetapi membiarkannya menumpuk tanpa komunikasi bisa merusak hubungan. Banyak persahabatan yang retak bukan karena masalah besar, melainkan karena perasaan yang tidak pernah diungkapkan.

Jika kamu merasa tersinggung atau tidak nyaman, cobalah untuk membicarakannya dengan tenang. Komunikasi yang jujur bisa memperjelas kesalahpahaman sebelum berkembang menjadi konflik. Dengan belajar terbuka, kamu menjaga kepercayaan agar tidak hilang begitu saja.

5. Tidak Menjaga Rahasia Teman

Tidak Menjaga Rahasia Teman/foto:pexels.com/cottonbro studio

Kepercayaan adalah pondasi utama dalam setiap hubungan, termasuk persahabatan. Sekali kamu melanggar kepercayaan dengan membocorkan rahasia, akan sulit untuk memperbaikinya. Kadang tanpa sengaja kita membicarakan hal pribadi teman ke orang lain, padahal itu cukup melukai.

Jika seseorang mempercayaimu dengan cerita pribadinya, hargai kepercayaan itu. Jagalah rahasianya seperti kamu ingin rahasiamu dijaga. Sikap ini menunjukkan kedewasaan dan rasa hormat dalam hubungan pertemanan yang sehat dan bertanggung jawab.

6. Hanya Datang Saat Butuh

Hanya Datang Saat Butuh/foto:pexels.com/RDNE Stock project

Persahabatan yang tulus tidak dibangun atas dasar kepentingan. Jika kamu hanya menghubungi teman ketika butuh bantuan, hubungan akan terasa sepihak. Teman yang baik hadir tidak hanya saat senang atau butuh sesuatu, tetapi juga ketika tidak ada alasan apa pun.

Luangkan waktu untuk sekadar menyapa atau menanyakan kabarnya tanpa maksud lain. Dengan begitu, teman tahu bahwa kamu menghargai kehadirannya, bukan hanya manfaatnya. Hubungan yang tulus selalu didasari perhatian yang konsisten, bukan kepentingan sementara.

Beauties, menjaga persahabatan bukan hal mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Kesalahan kecil bisa diperbaiki jika kamu mau introspeksi dan berkomunikasi dengan jujur.

Persahabatan sejati tumbuh dari rasa saling menghargai, kepercayaan, dan ketulusan tanpa pamrih. Jangan biarkan ego atau kesibukan menghapus koneksi yang sudah kamu bangun bertahun-tahun.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE